Penulis dengan penampilan Keren karena Notebook Tipis, it's a must!

Sejak kecil, aku sudah menyukai Fashion. Dan seiring dengan pertumbuhan tubuhku yang tinggi dan langsing (ehem.. sebenarnya lebih tepat disebut kurus ceking sih.. xixixi :) ), aku mulai bermimpi suatu saat bisa menjadi salah satu gadis model. Ahay. Namanya juga khayalan anak-anak waktu sekolah dasar dahulu. Dalam bayanganku, seorang gadis model yang berlenggak-lenggok di atas catwalk itu adalah gadis yang super duper keren. Mereka cantik, pakai pakaian apa saja pantas dan enak dilihatnya, dan cara berjalan mereka selalu terlihat cerdas alias smart.

Seiring perubahan waktu, tentu saja ada pergeseran keinginan dan impian. Aku tidak lagi ingin menjadi gadis model. Aku ingin menjadi seorang pematung atau pemahat. Di mataku, seorang perempuan dengan rambut panjang, kaus sederhana, memakai rok panjang, dengan alat pahat di tangannya itu luar biasa keren. Di hadapannya ada gelondongan kayu yang siap diukirnya. Dia duduk di atas kursi bulat dan meneliti semua serat kayu yang ada di hadapannya. Membaca usia kayu dan membayangkan sejarah apa saja yang telah dilalui oleh gelondongan kayu di hadapannya. Konon, setiap garis kayu yang terlihat berputar dan membentuk pusaran di tengah-tengah kayu itu menandakan berapa tahun usia kayu tersebut. Hingga akhirnya seorang teman menegur cita-cita jaman aku SMP ini sebagai cita-cita yang sebaiknya tidak usah diteruskan. Dengan cepat, aku pun beralih pada mimpi yang berikutnya.

Ya. Mimpiku memang banyak dan sepertinya tidak pernah ada habis-habisnya. Aku lalu bermimpi suatu saat nanti aku akan menjelma menjadi seorang penulis terkenal. Dan kalian tahu tidak, jika kau memimpikan sesuatu, maka aku tidak pernah memimpikannya setengah-setengah. Aku akan menyematkan sebuah mimpi dasyat di dalamnya. Dasyat dalam arti, "aku ingin sesuatu dan ketika sesuatu itu terjadi, aku ingin aku memiliki penampilan terbaik untuk memperlihatkannya pada orang banyak."

Jadi, jangan heran jika dalam impianku, aku menyematkan sebuah daftar panjang bagaimana penampilan terbaikku ketika mimpiku itu menjelma nyata. Tentu saja tidak akan aku sebut semua daftar itu disini. Aih, itu mah rahasia dapurku (hehehe). Tapi, salah satu penampilan terbaik seorang penulis dalam benakku adalah: aku duduk di sebuah kursi dengan alas duduk berbentuk bulat. Kaki kursi itu cuma ada satu, tinggi dan menyisakan sebuah pijakan kaki bulat aluminium di sepertiga kaki kursi yang tinggi sehingga yang duduk di atasnya tidak jatuh. Di hadapanku, ada sebuah meja kecil dengan sebuah notebook super tipis yang keren. Dan tidak jauh dari tempatku duduk, ada Andy F. Noya sedang memilin-milin pulpen di tangannya sementara jauh di hadapan kami ada banyak sekali penonton dan kamera-kamera yang bekerja merekam wawancara yang dilakukan Andy F. Noya padaku.

Ya. Ini penampilan keren seorang penulis dalam bayanganku. Di wawancarai dalam sebuah acara bergengsi di televisi nasional yang disaksikan oleh orang banyak di rumah-rumah sehubungan dengan buku best seller yang telah dicetak berulang kali yang telah kuhasilkan... WAAAAA.... mauuuuuu (maunya pake banget).

Memiliki sebuah notebook tipis yang ringan, tidak pakai ribet dengan belitan kabel yang berseliweran, tidak pakai rusuh karena sibuk mencari bangku dengan colokan listrik di dekatnya, adalah impian semua penulis kurasa. Karena dengan notebook yang tipis dan ringan dan tidak pakai ribet itu, seorang penulis insya Allah bisa menulis di mana saja.

Di restoran atau kafe sambil mendengarkan iringan musik group band yang menyanyikan lagu-lagu easy going di hadapannya sambil mengetik di atas meja restoran atau kafe tersebut. Di sebelah notebooknya, ada segelas minuman dingin dengan sedotan yang menekuk kepalanya, dan sebuah payung amat mini yang berdiri tenang bersama seiris jeruk di pinggir gelas minuman tersebut. Aih, itu keren abis kan.

Atau, duduk sambil memangku notebook tipis di atas bangku taman sembari mengawasi anak-anak bermain di taman. Sesekali anak-anaknya datang untuk menceritakan betapa serunya permainan yang mereka mainkan dan aku bisa mendengarkan cerita mereka tanpa perlu mematikan notebookku karena yakin selesai bercerita anak-anak pasti akan kembali ke permainannya. Sepeninggallan mereka, aku bisa kembali menulis.

Semua itu tentu saja bisa aku wujudkan jika saja:

1. Notebook yang aku miliki tipis. Super tipis lebih baik. Kenapa harus tipis? Karena dengan notebook tipis (bahkan yang super tipis lebih baik), aku tidak perlu kepayahan harus membawa tas notebook yang besar dan berat. Notebook itu bisa aku letakkan di tas tangan khusus notebook yang mungil yang bisa ditenteng. Dengan demikian, aku bisa tetap membawa tas tanganku yang cantik (hehehe, aku kan penggemar model tas tangan keren loh).

2. Notebook yang baterenya tahan lama. Repot banget rasanya jika harus membawa sebuah notebook yang Cuma tahan satu atau satu setengah jam-an. Itu kan sama saja artinya dengan kita harus membawa adaptor untuk mengisi ulang batere kemana-mana. Belum lagi harus mencari bangku yang dekat dengan colokan listrik. Aduhh... kebayang repotnya.

3. Notebook yang aku miliki bukan produk China dengan merek yang tidak jelas (hahahaha. Jujur saja, sekarang tuh ada banyak produk notebook tipis dengan harga murah dan merek gak jelas. Penampilan fisik mereka sih mirip dengan notebook dari merek yang kompeten. Tapi soal ketahanan barangnya, aduhhh.... temanku ada yang baru enam bulan pakai notebooknya tiba-tiba mengeluarkan asap karena kepanasan. Brrr... nggak deh).

Semua itu tampaknya kok... bisa didapat di notebook super tipis Acer ya. Loh?

Coba saja perhatikan deh notebook Acer Aspire E1-432.
Acer Aspire E1-432


Acer E1 ini tipis (Dimensi: 30% Lebih Tipis! Dibanding model notebook serupa di kelasnya), ringan (ya otomatisnya ringan karena ketipisannya itu), baterenya tahan lama (tahu nggak, ternyata sudah pernah dilakukan sebuah pengujian terhadap notebook ini dan hasilnya, Baterai dengan kapasitas 2500 mAh ini dapat bertahan hingga 6 jam (359 menit) untuk memutar konten multimedia (film HD), dan berkisar 3-4 jam saat menjalankan game), dan soal spesifikasinya juga tidak perlu diragukan lagi. Meski tipis, bukan berarti notebook ini membuang bagian-bagian yang dianggap penting seperti DVD-RW. Juga Aspire E1-432 memiliki tiga buah port USB, yang satu diantaranya sudah menggunakan USB 3.0 dengan transfer data 10x lipat lebih kencang dibandingkan USB 2.0, dan terdapat juga sebuah card reader yang dapat membaca memori berbasis SD Card dan MMC yang biasa digunakan pada kamera. Dengan begitu, kita bisa menulis sambil mendengarkan lagu yang berasal dari walkman yang dihubungkan dengan USB, dan sekaligus bisa berselancar dengan menggunakan modem yang juga disematkan lewat USB port. Wohooo.. keren banget itu.

Dan yang utama adalah, Merek Acer itu sudah tidak perlu diragukan lagi. Ini adalah merek terkenal yang sudah dipercaya oleh banyak orang. Jadi, amat jauh berbeda dengan merek abal-abal meski mungkin model notebook tipis seperti  Acer E1 Sllim series banyak ditiru oleh merek tidak jelas lainnya.

Gimana? Setuju nggak jika Acer  Aspire E1 Series itu keren?
-----------------
“Tulisan ini diikutsertakan dalam event “30 Hari Blog Challenge, Bikin Notebook 30% Lebih Tipis” yang diselenggarakan oleh Kumpulan Emak Blogger (KEB) dan Acer Indonesia.”

Menjemput Impiannya KLA yang bikin klepek2

Lagi ada pembukaan untuk proyek e-book cerpen atau flash fiction dengan tema cerita yang terilhami dari lagu-lagunya KLA Project ceritanya. Wah... aku suka dengan semua lagunya KLA Project. Kata-kata di lirik lagu mereka tuh dalam-dalam semua. Pilihan katanya puitis dan lembut. Seleraku banget sebenarnya, tapi, karena tidak semua orang di rumah suka lagu-lagunya KLA, jadi, aku cuma bisa pengagum diam-diam saja group vokal yang satu ini. hehehe.

Nah... salah satu di antara lagunya KLA yang aku suka adalah lagu ini. Hmm.. sekarang tinggal mikirin adegan demi adegan apa ya yang enak dirajut yang dijiwai oleh lagu berikut ini. Oke.. cari ide dulu deh.

*Menjemput Impian*

Indah larik pelangi
Seusai hujan membuka hari
Samar dirajut mega
Garis wajahmu lembut tercipta
Telah jauh kutempuh ... perjalanan
Bawa sebentuk cinta
Menjemput impian
Desau rindu meresap
Kenangan haru kudekap
Semakin dekat tuntaskan penantian
Kekasih, aku pulang
Menjemput impian
Kau dan aku ... jadi satu arungi laut biru
Tak kan ada yang kuasa mengusik haluannya
Kau dan aku ... jadi satu
Sambut datangku
Sekian lama waktu telah mengurai makna
Cinta kita gemerlap terasah masa
Kan kubuat prasasti dari tulusnya janji
Walau apa terjadi tetap tegak berdiri
Kau dan aku jadi satu
Bersama kita jemput... impian




Notebook Tipis untuk Menghabiskan waktu bersama kakak (2)

[Lifestyle] Kakakku masuk rumah sakit empat minggu yang lalu. Beliau terkena stroke. Kejadiannya cepat sekali. Malam itu, waktu sudah menunjukkan pukul 22.00 ketika telepon di rumahku berdering berkali-kali. Sebenarnya, aku sudah ingin beranjak tidur, tapi terpaksa mengangkat telepon tersebut. Ternyata telepon itu dari keponakanku, anaknya kakakku yang bungsu.

"Tante Ade, tante ade bisa ke rumah nggak. Ibu sakit."
"Sakit apa?"
Lalu telepon bunyi kresek-kresek, sepertinya dipindah tangankan. Dan tidak lama kemudian terdengarlah suara kakakku.
"arsjahasakfanksabgamernabaieubadakejrabgakhansgaj"

Foto Jadul Percobaan 2

[Lifestyle] Nah. Jika sebelumnya ada yang bingung kenapa postingan tentang foto jadul tidak ada isinya. Aku akan jelaskan.
Jadi, yang tadi itu sebenarnya adalah ujicoba cara memposting sebuah tulisan dengan pengaturan waktu. Di group KEB, ceritanya aku dapat ilmu blogging baru nih yaitu bahwa ternyata tulisan kita bisa diatur setingan kapan dia akan muncul secara otomatis di waktu yang sudah ditentukan sebelumnya.

foto jadul

Kemarin seorang saudaraku dari Palembang mengaku menemukan foto2 jadul ketika aku masih kecil dahulu. Nyaris aku tidak mengenali diriku sendiri karena orang tuaku tidak punya koleksi foto jadul serupa. Jadi.. surprise banget liat foto jadul ini.

Published with Blogger-droid v2.0.10

Menghabiskan waktu bersama kakak (1)


[Lifestyle: Kesehatan]: Wah.. dah lama nih aku nggak nulis di blogku yang ini. Hari ini kita mulai nulis lagi yuk. Kangen ih... kangennya sekarung nulis di blog itu jika ada yang bertanya seberapa kangen. hehehe.
Tulisan kali ini aku mau cerita tentang apa saja yang aku lakuin selama satu bulan lebihi hingga tidak bisa meng-update blog. Aku buat berseri aja ya tulisannya, dan aku akan mulai juga dengan copas status facebookku. Karena meski tidak sempat ngeblog aku selalu menyempatkan diri untuk update status facebook.

Alhamdulillah setelah 1 bulan di rumah sakit hari ini kakakku Riesta Ariesta kembali pulang ke rumah. Selanjutnya tinggal rawat jalan dan fisiotherapy. Semoga semuanya diberi yang terbaik dan kemudahan. Aamiin

Yup. Benar sekali.
Akhirnya kakakku pulang setelah dirawat di rumah sakit full karena terkena serangan stroke. Tapi, dia pulang bukan berarti keadaan sudah sembuh. Bukan. Dia pulang semata karena pertimbangan dokter agar biaya rumah sakit tidak terus membengkak karena pendarahan di otaknya sudah lebih berkurang.
Hmm, untuk biaya berobat kemarin selama 4 minggu di rumah sakit itu, biaya berobatnya hingga 47 juta rupiah!!
Waah.
Buanyuak buanget itu. Mirip dengan uang Down Payment jika kita ingin membeli mobil seharga 150 juta!
Tapi alhamdulillah dua pertiga jumlah yang harus dibayar itu dicover oleh asuransi kesehatan. Jadi, kewajiban yang harus dibayar sisa kurang dari dua puluh juta.

Untuk seterusnya kakakku harus rawat jalan saja guna keperluan melakukan Fisiotherapy dan  konsul dokter terkait.
Jika ketika masuk rumah sakit kakak hanya dibekali baju-baju untuk pakaian salin dia selama di rumah sakit, maka ketika pulang ternyata bawaannya lebih banyak lagi. Ada pampers untuk ukuran orang dewasa, ada suster pribadi yang akan merawat kakak (gajinya 2,5 juta sebulan) dan juga sebuah kursi roda.

Ya. Karena kakak pulang masih dalam kondisi lumpuh seluruh anggota tubuh sebelah kirinya. Jadi, aktifitas cuci-mandi-kakus masih dilakukan di atas tempat tidur. Selebihnya, dia bisa dipindahkan kesana kemari dengan menggunakan kursi roda. 

Memang perlu waktu untuk kembali normal. Tapi, kami sepertinya merasa optimis bahwa kakak bisa kembali seperti semula suatu saat nanti.
kakakku yang besuk adik bungsuku yang habis melahirkan dengan kursi rodanya


Assalamu'alaikum Ibu (2)

[Keluarga] Assalamu'alaikum Ibu 
(ni salamku yang kedua yang aku berikan padamu lewat tulisan)
Ibu... bagaimana kabarmu saat ini? Apakah engkau menerima salam yang aku titipkan dalam doa-doaku setiap malam?

Cahaya Cinta yang Selalu Bersinar

Dear Arna putriku tersayang.
Ibu jadi teringat sewaktu Arna dilahirkan dahulu. Kamu tahu tidak Na, tubuhmu besar sekali; berat badanmu mencapai 4,78 kg dan tinggimu mencapai 58 cm. Bongsor sekali nak untuk ukuran bayi Indonesia. Entah mengapa kamu bisa lahir dengan tubuh besar seperti itu. Pasti bukan karena kamu dilahirkan di Sydney deh. Pasti karena gaya makan ibu yang aduhai selama mengandungmu. Ibu sedang tergila-gila dengan aneka macam tampilan ice cream yang dijual di Sydney kala itu, juga sajian coklat yang amat bervariasi disana. Duh. Setiap hari ibu selalu menyisihkan uang untuk membeli dua cemilan ini. Rupanya, gaya makan ibu inilah yang membuatmu cepat besar selama di dalam kandungan.

arna ketika baru belajar merangkak

Kamu tahu tidak Nak. Sebelum kamu lahir, nenekmu menitipkan beberapa pakaian bayi pada teman-teman ibu yang akan datang ke Sydney dari Jakarta. Rasa cinta Enin (*panggilan untuk nenek perempuan) terhadap cucu yang belum dia lihat sepertinya sudah tumbuh sejak kamu belum dilahirkan. Sayangnya, semua pakaian itu tidak dapat dipakai karena tubuh besarmu ketika lahir. Begitu juga dengan nappies yang sudah ibu dan ayah beli. Kamu sama sekali tidak bisa memakai nappies ukuran new born. Tapi langsung ukuran S dan dua bulan kemudian sudah harus memakai ukuran M. Padahal, saat itu ibu dan ayah bukan sedang bersenang-senang di Sydney itu. Ayahmu sedang tugas belajar dan biaya belajarnya diperoleh dari beasiswa. Sebagian tabungan sudah dibelikan juga mesin jahit canggih untuk ibu sebagai hadiah ayah untuk ibu karena sudah menghadirkan dirimu dengan selamat ke dunia. Akhirnya, terpaksa untuk memperbanyak koleksi pakaianmu yang tidak banyak itu, ibu terpaksa memotong kain gendongan yang dibawakan Enin dari Jakarta dan menyulapnya menjadi beberapa potong pakaian untukmu. Kamu lucu sekali dengan pakaian buatan ibu itu. Sampai detik ini, ibu selalu gemas melihat foto-foto ketika kamu kecil dahulu. Gemuk, mimik wajah serius dan mahal sekali senyumnya (hahahaha).
arna dan baju buatan ibu dari kain gendongannya


Nak, ingat tidak waktu kita menghadapi cobaan yang berkenaandengan kekakuan peraturan sekolahmu ketika masih SD dahulu. Waktu itu, sekolah mencoret keberadaanmu dari regu pemain suling untuk Group Paskibra dalam kejuaraan sekolah hanya karena kamu menolak untuk melepas jilbabmu. Kita sudah berusaha maksimal ya nak untuk melenturkan kekakuan peraturan sekolah itu. Ibu sudah menghadap sekolah dan membuka mata mereka agar melihat pada kemampuanmu dalam menguasai musik saja, bukan melihat pada jilbab yang kamu kenakan. Ibu bangga pada kemampuanmu membaca not balok yang amat baik; juga pada kemampuanmu bermain piano yang lumayan. Sayangnya peraturan tetap peraturan. Dia kaku dan tidak bisa dipatahkan. Tapi ibu tetap bangga karena kamu bisa ikhlas menerima peraturan tersebut dan tetap mempertahankan jilbabmu.

Nak, ibu selalu bangga pada dirimu. Pada prinsipmu untuk menerapkan akidah Islam yang kita yakini ini. Ibu harap, kamu selalu memegang prinsip itu erat-erat ya sayang (*kecup basah Arna). Tapi sayang ...  sebenarnya, ibu sedih melihat dirimu jadi 'kehilangan semangat' untuk bermain musik lagi. Ibu sebenarnya sedih kamu menolak untuk bermain piano lagi setelah kejadian itu. Padahal, sebenarnya kamu menyukai musik kan? Ibu bisa melihatnya dari kesukaanmu menyimak musik-musik korea dengan walkman dan headset di telingamu itu. Hmm... apa kita mau ganti alat musik aja ya sayang? Kita belajar main gitar bersama yuk? (hehehe, kamu tahu sendiri kan ibu pingin banget bisa main gitar. Asyik deh kayaknya kalau suatu hari nanti kita main gitar berdua; atau berlima main gitar sambil bernyanyi mengelilingi meja makan seperti yang kita sering lakukan selama ini sekeluarga... ayah dan kakakmu bermain gitar, adikmu memukul panci dan kita berdua menyanyi bersama.. seru ya, nak). Main musik lagi yuk, sayang. Musik itu bermanfaat untuk mengendurkan ritme otak kita yang terlalu tegang loh. Kelak kamu membutuhkan aktifitas positif untuk mengendurkan ketegangan otakmu setelah kamu dewasa sekarang. Jadi, tetaplah berlatih sedari kecil, nak. Agar kelak ketika kamu dewasa kamu punya sebuah keterampilan positif untuk tempatmu mencari penyegaran jiwa. 
kegiatan refreshing di rumah: karaoke unplug!


Nak, ibu harap kamu selalu memegang teguh apa perintah agama kita ya Sayang. Sama seperti ketika kamu menutup matamu ketika kita nonton drama Korea yang tiba-tiba menghadirkan adegan Kissingnya, atau ketika tiba-tiba film hollywood yang kita tonton bersama tiba-tiba menghadirkan adegan orang dewasa; semoga ketika ibu tidak ada di sampingmu, kamu juga melakukan apa yang selalu kamu lakukan ini juga ya sayang. Jaga pandanganmu agar tidak terkotori oleh tayangan yang bisa merusak akhlak muliamu ya sayang.  Ibu percaya kok sama Arna. Ibu tahu Arna anak yang bisa dipercaya. Semoga Allah selalu menjaga kemulian dirimu dan keindahan akhlakmu ya, sayang. Karena di luar sana, orang-orang semakin permisif terhadappelanggaran dan pelarangan. Semakin banyak orang jahat yang tidak lagi hanya digambarkan memiliki wajah jahat seperti di film-film anak yang kita tonton bersama waktu kamu masih kecil dahulu. Sekarang, orang jahat juga bisa berpura-pura baik dengan menampilkan wajah baik-baik. Ibu khawatir sekali melepasmu sendirian di dunia ini. Semoga, meski kelak ibu 'sudah tiada' kamu senantiasa dilindungi oleh Allah SWT dimana saja dan kapan pun. Aamiin Allahumma Aamiin.

Arna, terima kasih ya karena kebaikan hatimu selama ini. Kamu tahu tidak sayang. Semua hadiah-hadiah kecilmu pada ibu itu sungguh membuat ibu terharu dan menyuburkan rasa sayang ibu padamu. Terima kasih untuk semua origami yang kamu kirimkan untuk ibu, terima kasih untuk goretan lukisan tanganmu, juga pada bantuanmu kamu selama ini. Bantuan ketika ibu sakit, ketika ibu sedang kerepotan, ketika ibu kedatangan tamu atau ketika ibu sedang sedang ingin bermalas-malasan (hehehe). Maaf ya sayang jika semakin hari semakin banyak ibu meminta bantuanmu. Ibu semakin lama semakin tua, semakin berkurang kemampuan untuk memegang dan menyelesaikan banyak pekerjaan. Juga semakin banyak penyakitnya,  jadi bantuan darimu sungguh amat ibu harapkan. Ibu sih selalu berharap bisa mendampingi dirimu hingga kamu menikah kelak, dan menghadirkan cucu-cucu yang lucu-lucu untuk ibu dan ayah. Pinginnya sih ibu masih bisa merawat dan ikut mengasuh cucu-cucu ibu kelak. Tapi, kita tidak pernah tahu sampai usia berapa jatah umur ibu di dunia ini. Jika ternyata ibu tidak mencapai usia panjang, tolong jaga adikmu ya sayang. Jangan galak-galak sama adikmu. Sayangi dia, kasihi dia. Bimbing dia seperti ibu membimbing dirimu yang tidak pernah  dengan kekerasan. Dan kamu harus ingat, bahwa perbedaan usiamu dengan adikmu itu 6 tahun sayang... jadi, perlakukan dia sesuai dengan usianya saat itu, jangan perlakukan dia seakan-akan dia seusia dengan dirimu. Cobalah untuk mengerti posisi adikmu, sayang. Ibu selalu berbunga-bunga jika melihat kalian berdua akur dan akrab serta saling membantu satu sama lain. Nggak usah sebal dan menjuliki adikmu sebagai "miss copycat". Adikmu itu nge-fans berat dengan dirimu karena di mata adikmu kamu adalah gadis yang keren, mirip artis Korea atau Jepang (hehehe tahu sendiri kan adikmu itu suka banget sama gadis Korea dan Jepang gara-gara kebanyakan nonton drama Korea dan animasi Jepang), pintar bikin macam-macam kerajinan, menguasai bahasa Korea secara otodidak, dan punya segala hal. Sebagai seorang Idol di depan mata adikmu itu, mengertilah kekaguman adikmu itu. Jangan malah dimarahi (meski memang sering seorang penggemar itu kehadirannya malah sering mengganggu privacy kita sih... xixixi... biarin deh, namanya juga penggemar. Nanti ada masanya adikmu itu akan menemukan sendiri, sebenarnya dia mau jadi seperti apa. Tapi jujur, ibu senang jika saat ini adikmu itu meng-idolakan dirimu karena kamu memang anak yang hebat kok. Daripada dia meng-idolakan orang lain yang kita tidak tahu seperti apa karakter aslinya).

arna ketika menyuapi ibu yang sedang sakit


Nak, ibu berharap hubungan kita bisa berlangsung dengan dua cara ya. Ibu sebagai ibumu dan ibu sebagai sahabatmu. Ibu senang dan lega kok jika kamu datang untuk curhat atau berkeluh kesah. Dan ibu juga senang ketika kamu menggandeng tangan ibu untuk melakukan banyak hal seakan-akan ibu temanmu (termasuk mengobrak-abrik benda-benda kecil imut-imut yang jadi dagangan orang di mall-mall itu. Hahaha. Beruntung ya, sayang, kita berdua tidak pernah laper mata melihat benda imut-imut dan menggemaskan tersebut. Ibu senang kita berdua bisa saling mengingatkan untuk tidak perlu membeli benda-benda yang bikin emosi-jiwa dan godaan besar untuk dibeli itu. Jika tidak saling mengingatkan, pasti di rumah kita berdua akan terpekur sendiri karena baru menyadari  sebuah penyesalan "ih, buat apaan ya ini sebenarnya? Cuma menang di imut doang.")




selisih usia arna dan adiknya yang 6 tahun


gambar buatan arna waktu usia 11 tahun dengan paint brush di komputer ibu


arna yang diidolakan oleh adiknya sehingga gaya arna sering ditiru oleh sang adik
arna dan kegemarannya pada kegiatan kerajinan tangan
Nak, surat terbuka ini sepertinya akan ibu sudahi. Kamu tahu sendiri kan, saat ini uwakmu, kakak kandung ibu sedang terkena serangan Stroke kedua di rumah sakit. Ada gumpalan darah sebesar 30 CC di otak sebelah kanan uwakmu itu sehingga menyebabkan tubuh sebelah kiri uwakmu, mulai dari kepala, tangan hingga kaki lumpuh dan mati rasa semua. Ibu mengetik ini di rumah sakit. Setiap pagi ibu harus menjaga uwakmu itu hingga menjelang sore. Lelah tapi ibu ikhlas. Kasihan uwakmu karena anaknya kan juga harus sekolah dan suaminya juga harus bekerja. Ibu amat berharap kamu bisa belajar banyak hal dari kejadian serangan Stroke yang menimpa uwakmu ini. Yaitu, bahwa keluarga adalah berisi orang-orang yang saling menyayangi satu sama lain dan siap membantu dengan penuh keikhlasan satu sama lain. Kita memang tidak bisa mengandalkan orang lain selain keluarga; bahkan termasuk tetangga kita sekalipun. Karena  ketika merawat orang sakit itu, kita harus menutupi aurat dia yang tanpa sadar tersingkap agar orang lain (dokter yang datang untuk kontrol, Cleaning Service yang datang membersihkan ruangan, para pembesuk) tidak melihat aurat si pasien. Kitalah yang menjadi keluarganya membantu dia menutupi aurat tersebut karena pasien memang lemah sekali badannya. Dan kita sebagai keluarga juga harus memompa semangat pada pasien agar punya keinginan untuk sembuh.


Pelajaran lain dari kejadian sakitnya Uwakmu yang harus kamu pelajari juga adalah, berhati-hatilah dalam mengkonsumsi macam-macam makanan atau cemilan. Karena dalam aliran darahmu mengalir kombinasi penyakit yang diturunkan. Jangan sampai kamu salah makan dan memicu gen penyakit itu untuk muncul dan menyerangmu. Naudzubillah min dzaliik. Tetap sehat dan jaga kesehatan ya sayang. Sakit itu mahal pengobatannya dan merepotkan banyak orang. Menjaga kesehatan jauh lebih murah dan mudah. Jangan lupa olah raga. Tidak usah diet-dietan, apalagi sampai diet gila-gilaan. Kamu cantik kok, sayang. Tapi memang menjaga tubuh agar tidak gemuk (seperti ibu) itu jauh lebih baik sih (ini pengalaman ibu sebagai perempuan gemuk: jadi gemuk itu susah nyari pakaian yang lucu-lucu; para pembuat pakaian sering diskriminatif memang, mereka rajin banget bikin model pakaian yang lucu-lucu Cuma untuk orang kurus dan langsing saja. Begh!). Tapi, percaya diri sajalah sebagai dirimu apa adanya. Dan yang pasti sih, tetap tersenyum dan berwajah ramah ya sayang. Wajah yang memancarkan senyuman dan keramahan itu jauh lebih enak dilihat dan menyenangkan hati semua orang ketimbang wajah yang cemberut dan merajuk. Jangan lelah melawan gejolak pubertasmu yang bikin emosimu gampang mengajak dirimu untuk menampilan wajah cemberut dan merajuk.

Sudah ya nak. Semoga Arna tetap menjadi anak ibu yang sholehah, rajin dan menyenangkan hati siapa saja. Seperti arti namamu, yang berarti Inti dari Emas, yang senantiasa menjadi cahaya cinta bagi ayah dan ibu: Swarnasari Nurandita I. Ibu sayang banget sama kamu.
kartu yang amat aku sukai buatan arna di hari ultahku tahun 2012 lalu



 ----------------
Tulisan ini dalam rangka proyek #DearDaughter di KEB yang diprakarsai oleh makpuh Indah Juli. Saya terima tongkat estafetnya dari mak Matris MUGNIAR MARAKARMA dan kini saya serahkan kepada MAK WINDI TEGUH yang baru punya baby dan MAK LINA SASMITA yang punya putri yang cantik.