Tampilkan postingan dengan label Internetnya Indonesia. Tampilkan semua postingan

Aku Ingin Sehat dan Langsing dengan Bantuan Internet Cepat

 [Lifestyle] Tahun lalu, tepatnya pertengahan tahun lalu. April 2022, sepertinya adalah My Shocking Day in my entire life. Hehe. Terdengar lebay ya. Tapi sungguhan sih. Bulan April tuh aku mengalami rasa terkejut yang amat dahsyat sekaligus juga rasa tidak percaya diri yang mencapai puncaknya.

Kenapa? Karena waktu itu, ada saudaraku yang menikah ceritanya. Karena masih suasana pandemi jadi tamu yang diundang pun terbatas. Tapi acara resepsi pernikahannya sendiri sudah bisa dilaksanakan di gedung pertemuan sih. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang sama sekali tidak boleh dilaksanakan di gedung pertemuan. 

Nah, datanglah aku dan keluarga besarku ke sana. Kami hanya perwakilan suami istri saja, tidak bawa anak-anak (karena undangan yang dibatasi itu). Nah, menjelang keberangkatan (acaranya rencananya akan dilaksanakan di kota Solo, Jawa Tengah; aku tinggal di Jakarta), aku pun mencoba pakaian apa yang rencananya akan aku kenakan.

Nah. Kecurigaan dan rasa cemas muncul karena, ternyata kok pakaian formal ku tidak ada yang muat. 

HUFF. 

Bagaimana ini?

Tatap Muka

 [Cerpen IndiHome] 

Tatap Muka

(oleh : Ade Anita)

Jempol Bu Brata bergerak menggeser layar handphone agar isi berita yang tampil di layar berubah. Menelusuri satu demi satu isi obrolan yang tampil runut di grup chat. Mencari sebuah nama.

"Hei, mau sampai kapan sih asyik dengan hamdphonenya? Ini kenapa deh, yang jauh dicari yang dekat dicuekin." Pak Brata memperlihatkan wajah cemberut. Tapi ekspresi ini diacuhkan oleh Bu Brata. Bu Brata tahu, suaminya tidak benar-benar sedang marah. Protes iya, tapi marah tidak. 35 tahun menikahi lelaki, yang kini memiliki rambut tipis beruban dan separuh botak, membuat Bu Brata tahu kebiasaan suaminya. Pria bermata lembut itu selalu berusaha keras mengerti dirinya dan selalu punya segudang kata maaf dan maklum atas apapun yang Bu Brata lakukan.

"Ih, si papa. Aku lagi cari komentarnya Elsye. Kok dia sudah lama loh nggak ikutan kasih komen di grup alumni SD."

"Ya bisa saja kan dia lagi sibuk?" Pak Brata menjulurkan lehernya hingga kepalanya condong ke arah layar handphone istrinya. Matanya seakan berusaha untuk mencuri lihat percakapan di layar handphone. Tapi Bu Brata tahu, sekeras apapun usaha Pak Brata melirik tulisan di layar handphone di tangannya, besar kemungkinan Pak Brata tetap tidak bisa membacanya. Kedua mata lelaki berusia 65 tahun itu sudah ada kataraknya. Stadium 4 pula. Jadi, jika membaca harus benar-benar dekat dengan wajah baru bisa terlihat jelas.