Tampilkan postingan dengan label Quran Study. Tampilkan semua postingan

Dasyatnya Surat Al Fatihah (menurut Ust, Bachtiar Nasir)

 [Lifestyle; review buku] Sebagai anggota baru di komunitas Rahma Quran Study, aku dapat tugas untuk membuata sebuah resume kajian yang membahas tentang surat Al Fatihah. Bisa dari nonton di channel Youtube, bisa juga dari membaca buku. Jadi, sudah dua hari ini aku menyimak beberapa video di Youtube yang terkait dengan tugas tersebut.  Tapi, materi tentang surat pertama dalam Al Quran ini, aku sendiri punya kisah tersendirinya sebenarnya. Nah, aku mau nulis prolog ceritaku dulu ya sebelum menulis resumenya.

credit foto dari https://demakbicara.pikiran-rakyat.com/islamia/pr-1394783139/surat-al-fatihah-tulisan-arab-latin-terjemahan-dan-keutamaannya


Betapa Pentingnya Memahami Al Quran (menurut Nouman Ali Khan)

[Lifestyle]  Aku mendapat link Youtube bagus nih buat belajar tentang betapa pentingnya memahami Al Quran menurut Nouman Ali Khan.

ustad Nouman Ali Khan (credit foto: google)


 Apakah kalian sudah mengetahui siapa itu Nouman Ali Khan? Jujur saja, aku mengetahui tentang sosok ulama satu ini dari anak sulungku dan menantuku. Jadi, sepertinya kaum milenial punya idola tokoh ulama islam tersendiri ya. Jadi, jika kalian bertanya siapa itu Nouman Ali Khan dari kakek nenek atau orang tua kalian yang sudah berusia di atas 55 tahun. kemungkinan besar mereka tidak tahu siapa itu Nouman Ali Khan. Tapi, jika kalian bertanya pada generasi milenial, maka sebagian dari mereka umumnya mengetahui siapa itu tokoh ulama Nouman Ali Khan. 

Tanda-Tanda Kesuksesan Tadabbur Al Quran

 [REVIEW BUKU

Prolog dari aku. 

Aku ingat doaku ketika naik haji di tahun 2018 silam. Doa yang setiap hari, bahkan setiap shalat dan setiap berdoa aku panjatkan di tanah suci. Aku berdoa, agar diriku, diri anak-anakku, dan suamiku serta keturunanku, dimudahkan untuk bisa belajar dan mencintai Al Quran.

Waktu itu, rasanya tumbuh sebuah kesadaran bahwa pegangan hidup yang paling pasti itu cuma satu, AL Quran saja. Tidak ada yang lain. Dan kondisi sebenarnya, aku dan anak-anak, hanya berinteraksi dengan Al Quran secara basa-basi saja. Sekedar bisa membaca, lalu sebagaimana bahan bacaan lainnya, setelah selesai dibaca tidak ada bekasnya di dalam hati. Menyedihkan sekali.

Jika dalam sehari yang selama 24 jam tersebut dibuat bagan penggunaan waktu, maka kurva untuk membaca Al Quran mungkin hanya 1% atau bahkan kosong. Dan itupun hanya sekedar dibaca saja. Tidak ada rasa nikmatnya. Benar-benar hanya sekedar "isi presensi sudah baca Al Quran agar nanti di hari kiamat, kabar bahwa kami pernah baca quran tidak dianggap hoax karena ada bukti centang di list kewajiban tersebut". 

Di masjid Nabawi, hal pertama yang aku lihat ketika pertama kali menginjakkan kaki di sana di kala Shalat Shubuh itu adalah, seorang perempuan tua yang duduk membaca AL Quran sambil mengalirkan air matanya. Begitu khusyuk, dan seakan tidak peduli dengan sekitarnya. Seakan ketika sedang membaca itu, yang ada di muka bumi ini hanya dia dan Al Qurannya saja. 

CLBK (Cinta Lama Baru Kembali)

 [Catatan Akhir Tahun] Tahun 2018 silam, aku alhamdulillah berangkat haji ke tanah suci. Dalam kegiatan berhaji ini, aku mengkonsumsi obat untuk menahan agar jadwal menstruasi tidak datang dulu selama kegiatan berhaji ini. Yaitu dengan mengkonsumsi obat dengan nama Premulut. Ini tuh semacam obat yang reaksinya mempengaruhi kerja hormon dalam tubuh kita sehingga jadwal menstruasi yang biasanya rutin dialami oleh setiap perempuan normal, mundur beberapa saat selama pemakaian obat. Alias selama si perempuan itu mengkonsumsi obat Premulut maka dia tidak akan mendapatkan menstruasi. Tapi, ini kasus per kasus ya. Beberapa kasus yang efek obat ini tidak berpengaruh apa-apa. 

Mengapa aku mengkonsumsi obat premulut? Karena, aku tahu kondisi tubuhku. Jika sudah masuk masa menstruasi, maka lama menstruasi itu berlangsung adalah selama 11 hingga 14 hari biasanya. Memang lama sekali. Padahal, seorang perempuan yang mendapat menstruasi ketika sedang berhaji maka hajinya tidak dapat dilaksanakan. Alias, dia tidak dapat menjalankan kewajiban berhaji. Bayangkan, aku sudah menunggu giliran untuk bisa berhaji beberapa tahun lamanya, lalu sampai di tanah suci ternyata tidak dapat menjalankan ibadah haji karena mengalami menstruasi selama 11 hingga 14 hari. Subhanallah sedihnya.

Jadi. ustad pembimbing hajiku menenangkan aku bahwa mengkonsumsi obat premulut termasuk ikhtiar kita untuk bisa menjalankan ibadah haji dengan tenang. Sama seperti kita menerima imunisasi dan imbust vitamin yang diinfuskan ke tubuh sebelum berangkat. Itu semua merupakan ikhtiar kita agar bisa tenang dan sehat selama menjalankan ibadah haji di tanah suci. 

Menggambar Makhluk Hidup dalam Islam

 [Catatan Akhir Tahun] Sejak pandemi akibat covid 19 bermula di tahun 2020 silam (berarti kita semua sudah hidup di tengah Pandemi Covid 19 nyaris 2 tahun ya?), aku punya kegiatan baru. Yaitu, belajar menggambar menggunakan handphone.


Alhamdulillahnya, aku akhirnya mendapat pencerahan nih. Jadi, tanggal 18 Oktober 2021, aku pun menulis surat digital buat keluargaku di grup whatsapp keluarga sebagai berikut: