Tampilkan postingan dengan label keuangan. Tampilkan semua postingan

Memahami Pengertian Resesi Ekonomi secara sederhana

 [Lifestyle]  Indonesia masuk zona resesi, setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan proyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 yang diperkirakan minus 2,9 persen - minus 1,0 persen. Angka ini direvisi dari proyeksi sebelumnya minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen. 

"Yang terbaru per September 2020 ini, minus 2,9 persen - minus 1,0 persen. Negatif teritori pada kuartal III ini akan berlangsung di kuartal keempat," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita September virtual, Selasa (22/9/2020) (kutipan ini aku kutip dari harian media daring Bisnis dot com : https://ekonomi.bisnis.com/read/20200922/9/1294911/indonesia-resmi-resesi-sri-mulyani-ekonomi-kuartal-ketiga-bisa-minus-29-persen). 

Era Pembayaran QR A La Millenial

[Lifestyle] Bukan pemuda namanya jika tidak punya banyak ide segar untuk mengatasi aneka macam masalah yang mereka hadapi. Dan bukan pemuda namanya jika keberadaannya tidak menginspirasi orang banyak, bahkan keberadaan pemuda bisa menggerakkan satu negara untuk melakukan perubahan. Penemuan, kemerdekaan, pergerakan, kemajuan, perubahan arah pembangunan, dan masih banyak lagi peristiwa yang terjadi  dan semua bermula karena adanya pemuda dalam wilayah tersebut.

pemuda masa kini


#AyoHijrah : Cerita Hijrahku bersama Bank Muamalat Indonesia

[Lifestyle] Proses perjalanan hijrah adalah proses meniti hidayah yang dijemput untuk mendapatkan kebahagiaan yang hakiki. Tentu saja kebahagiaan disini sifatnya subjektif. Dalam arti, meski ada definisi tertulis tentang segala sesuatu untuk mendapatkan kebahagiaan, tapi pada akhirnya yang bisa merasakan "rasa bahagia" itu hanyalah pada individu yang bersangkutan saja. Karenanya, harus ada kehendak dari individu bersangkutan; dari sinilah sebab mengapa  hidayah itu harus dijemput. Jangan hanya ditunggu saja. Dan ini adalah cerita hijrahku.



Memperkenalkan Anak Pada Kelola Keuangan

[Parenting] Kapan sebenarnya saat tepat untuk memperkenalkan sistem kelola keuangan pada anak? Di keluargaku, sepertinya hal ini sudah dilakukan sejak mereka masih kecil alias berusia dini. Bukan berarti mengajarkan anak balita tabel pengeluaran dan pemasukan serta saldo untung atau saldo rugi ya. Tapi, sejak mereka bisa meminta dibelikan sesuatu pada kita. Yang diperkenalkan adalah tentang pentingnya uang dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Wah. Kita kayaknya belum bisa beli ini deh. Uangnya nggak cukup. Bulan depan saja ya." Itu misalnya. Dengan begitu anak menjadi mengerti bahwa segala sesuatu itu ada harganya dan nominal yang tertera di lembaran uang itu menandai harga yang berkonsekuensi batas kemampuan untuk membelinya. Jika nominal harga yang tercantum di tag price sebesar Rp15.000 misalnya, maka nominal uang Rp2000 otomatis tidak cukup untuk membeli barang tersebut.

Voucher Diskon Bukalapak agar Untung Ketika Belanja Online

[Lifestyle]  Belanja online kini seolah sudah menjadi gaya hidup baru manusia di dunia yang serba modern. Hal ini tak bisa dipungkiri karena memang teknologi sudah menjadi bagian dari kehidupan. Belanja online selain praktis dan mudah, banyak juga promonya sehingga harganya kian murah dari toko fisik. Salah satu yang rajin memberikan promo adalah Bukalapak dimana seringkali memberikan voucher diskon Bukalapak  sehingga bisa menjadikan momen belanja kian hemat.



Mimpi untuk Bisa Traveling Berdua

[Lifestyle] Suatu hari beberapa tahun yang lalu. Saudaraku yang sedang datang berkunjung mengajak keluargaku untuk melakukan traveling.

"Kemana Tan?"
"Mau lihat Jember. Mau lihat parade fashion di jalanan Jember. Yuk ikut. Ini, tante berdua om saja yang pergi."

Jangan membayangkan saudaraku itu adalah pasangan pengantin baru yang sedang melakukan honey moon alias bulan madu hingga jalan-jalan berdua seperti itu. Saudaraku ini adalah pasangan gaek. Anak-anak mereka sudah besar-besar dan sebagian sudah pada berkeluarga semua. Cucu pun sudah bererot berbaris.  Meski demikian, saudaraku ini memilih untuk menikmati menjalani masa tuanya dengan melakukan traveling berdua.

"Oi... kami baru saja dari Sabang. Pokoknya tahun ini, kami ingin melakukan traveling ke ujung-ujung Indonesia. Merauke sudah, Sabang sudah. Tinggal Pulau Roti yang belum, sama lokasi paling utara di Indonesia. Eh. Tapi kata orang itu nggak bagus untuk dikunjungi karena tidak ada tempat wisatanya. Enak jalan sama omnya. Karena kami sudah sama-sama tua, jadi bisa saling melindungi satu sama lain. Kalau kuat, jalan terus. Nggak kuat, berhenti istirahat. Santai tapi amat menikmati perjalanan."

Huff. Asli bikin mupeng.

Bagaimana agar Investasi menjadi Bagian dari Gaya Hidup?

[Lifestyle]
Kejadian ini sudah lama sekali. Yaitu ketika anak-anakku masih kecil-kecil. Lebih tepatnya beberapa belas tahun yang lalu. Waktu itu, keuangan keluargaku belum sebaik sekarang. Meski demikian, suamiku tetap ingin membuka tabungan pandidikan bagi anak-anak kami. Otomatis, uang pendapatan bulanan menjadi berkurang karena ada uang yang disisihkan untuk asuransi anak-anak kami.

"Bismillah De. Memang terasa berat saat ini, tapi insya Allah nanti di masa depan kita bisa lebih leluasa dan tenang dalam menghadapi masalah keuangan." Aku masih ingat nasehat suamiku ketika itu. Aku mempercayai suamiku. Karena dia yang sudah aku pilih menjadi imam dalam keluargaku. Dan ini ceritaku, bagaimana keluargaku selanjutnya menjadikan investasi menjadi bagian dari gaya hidup kami.