5 Tips Agar Anak Tetap Sehat

[Parenting] Anakku ada 3. Yang sulung sudah menikah tahun lalu. Sehingga, setelah ditambah dengan menantu, anakku sekarang ada 4 orang.

Jarak usia anak satu ke anak yang lain cukup jauh. Yaitu masing-masing 6 tahun. Setiap orang, jika kami beritahu bahwa jarak anak usia kakak ke adiknya cukup jauh, selalu spontan berkata, "Wah... enak banget ya, jaraknya jauh-jauh jadi nggak kerepotan ngurusnya." Alhamdulillah. Hanya itu yang bisa kami ucapkan.

Nah. Sejauh ini, pada tiap-tiap anak ternyata memiliki kondisi kesehatan yang berbeda-beda. Meski pada dasarnya berasal dari penyakit yang sama, yaitu semua anak-anakku memiliki riwayat alergi semua. Alerginya macam-macam. Dan reaksi alerginya pun bermacam-macam, ada yang gatal-gatal, ada yang asma, ada yang diare, dan ada juga yang jadi demam. Hal ini membuat aku dan suami, sebagai orang tua, senantiasa waspada dan berusaha untuk menghindari agar anak tetap bisa sehat.


Barang yang Aku Koleksi di Rumah

[Lifestyle] Jika kalian datang ke rumahku, sepertinya kalian tidak akan mendapati barang koleksi yang cukup berharga untuk dinikmati. Maafkan ya.
Hehehe.
Hal ini karena aku dan suami, sama-sama tidak menyukai koleksi barang pecah belah atau kristal atau sesuatu yang bisa dipajang dan sedap dipandang mata dan memiliki harga yang lumayan. Jika punya uang lebih, aku dan suami lebih suka membeli buku. Begitu juga dengan anak-anak kami. Lebih suka membeli buku daripada membeli barang berharga.

Koleksi buku di rumahku banyak sekali, hingga akhirnya ada satu ruangan sendiri yang diperuntukkan untuk meletakkan tumpukan buku-buku yang ada di rumah. Mau dibilang perpustakaan pribadi, hmm.... masalahnya, bentuk lemarinya tidak seragam. Jadi, belum sedap dipandang mata sebagaimana halnya perpustakaan mini milik orang lain.


5 Buku Pertama Yang Amat Berkesan

[Parenting]


Buku dan buku. Di rumahku, sebenarnya ada lantai perpustakaan mini yang menyimpan koleksi buku keluargaku. 1 ruangan khusus, diperuntukkan untuk menyimpan semua buku. Isi ruangan ini sebagaimana perpustakaan, dindingnya hanya berisi buku dan buku. Tidak ada pajangna lain. Bahkan masih di tambah di tengah ruangan ada lemari buku karena memang semua koleksi lemari tidka mampu menampung semua koleksi bukuku. Sepertinya, kami adalah keluarga yang gemar membaca. Hanya saja, akhir-akhir ini kegemaran membaca buku cetak harus bersaing dengan gadget, bacaan digital serta tontonan. Acara televisi makin banyak ragamnya.

Meski begitu, sampai dengan awal tahun ini, aku masih terhinggap penyakit "sang penimbun buku". Karena aku masih sering membeli buku, tapi lalu menimbunnya di rumah mencari celah waktu senggang untuk bisa membacanya.

5 Blog Yang Aku Suka

[Lifestyle] Yang namanya blog walking buatku itu bukan hanya sekedar usaha agar ada yang melakukan blog walking balik ke blog aku.
Tidak.
Tidak sesempit itu.
Blog walking buatku memiliki arti, mendapat bacaan yang membuatku kaya dengan pengetahuan baru, atau membuatku bisa tertawa dan tersenyum serta terhibur.

Bisa jadi, karena dalam keseharianku, aku hanya berteman dengan notebook dan gadgetku saja. Anak dan suami punya kegiatan di luar rumah semua seharian dan tidak bisa diganggu meski aku tahu aku cukup seksi untuk melakukan itu. Itu sebabnya aku butuh hiburan dan bahan bacaan. Dan blog walking bisa memenuhi kebutuhan itu insya Allah.


5 Barang Wajib Dibawa Dalam Tas

[Keluarga] Beberapa waktu yang lalu, aku bisa dibilang termasuk perempuan yang punya koleksi tas tangan yang lumayan banyak. Sampai menempati separuh lemari sendiri dari lemari 2 pintu jumbo yang ada di kamarku

Hingga akhirnya aku ikut sebuah kajian dan mendengar ceramah yang menggetarkan hati. Dikatakan bahwa kita ternyata terlarang menumpuk sesuatu yang kegunaannya tidak ada. Ini disebut manusia mubazir.

Jika memang punya lebih, akan lebih berguna dan bermanfaat jika dibagikan pada orang-orang yang membutuhkannya. Atau setidaknya dibagikan pada teman atau kerabat agar menimbulkan rasa kasih dan sayang dalam ikatan tali silaturahmi.

Aku.
Aku tidak mau menjadi manusia mubazir.
Akhirnya, aku pun menawarkan tas-tas koleksiku pada teman dan kerabatku. Juga gamis-gamisku yang sering aku beli karena nafsu lalu berbulan-bulan tidak pernah dipakai. Hanya menumpuk di dalam lemari.

5 Tempat Asyik untuk Makan Berdua Suami

[Pernikahan] Terakhir kencan berdua suami kapan, mak?
hehehe.
Dulu, waktu baru menikah, aku pernah nih membaca pertanyaan ini ditanyakan di sebuah majalah wanita. Dan ketika membaca ini, aku berkata dalam hati.
"Apa susahnya sih kencan berdua suami memangnya?"
Lalu aku menikah dan hamil tidak lama kemudian.
Lalu punya anak dan lahirlah anakku.
Lalu benar saja.... setelah menikah dan punya anak, mencari waktu untuk bisa kencan berdua suami itu bukan perkara yang mudah, sodara-sodara.

5 Hal Tentang Ade Anita

[Pernikahan] Kalian tahu, tidak ada yang kebetulan di dunia ini. Segala sesuatunya di dunia ini, di agama Islam, dikatakan  bahwa sudah tertulis di Lauh Mahfuz bahkan jauh sebelum kita dilahirkan. Dimana kita akan dilahirkan, jenis kelamin kita, warna rambut kita, bentuk tubuh kita, warna kulit kita, warna bola mata kita, bentuk mata kita, sifat-sifat dasar kita, kapan kita akan menikah, hingga terakhir kapan kita akan meninggal dunia. Tentu saja sebagai manusia, hal-hal ini tidak kita ketahui. Ini termasuk dalam rahasia Ilahi.

Tapi, kita sebagai manusia bukan berarti tidak punya pilihan apapun dalam menjalani hidup di dunia ini. Tentu saja kita masih memilih pilihan. Termasuk dalam hal ini adalah, pilihan untuk memilih calon pasangan kita dalam membina ruma tangga.

Jangan Baper Lihat Media Sosial

[Lifestyle] Sudah 1 bulan belakangan ini, istilah "Jangan Baper" sering banget aku dengar. Hahaha.
Jadi, ceritanya aku kan ikut beberapa kelompok pengajian dan kajian. Di setiap acara kajian dan pengajian, selalu ada ustad yang membimbing kami. Nah, para ustad ini, entah mengapa, sudah sebulanan ini seperti kompak, suka banget pakai istilah "Jangan Baper".

"Bacanya 2 harakat saja, jangan terlalu panjang meski hati kita merasa lebih enak jika dipanjangin. Jadi, baca quran itu jangan baper, tapi harus sesuai dengan kaidah."

"Ikhlas itu artinya ibu-ibu, melakukan sesuatu tanpa menuntun imbal balik alias ada maunya. Jadi, ikhlas itu berarti jangan baper."

"Kalau shalat, jangan mentang-mentang ada mertua di sebelah terus pas baca surat dibuat qalqalah semua biar terdengar fasih banget baca qurannya. Ibadah itu jangan baper yang berlebihan ya ibu-ibu."