[Keluarga] Beberapa waktu yang lalu, aku bisa dibilang termasuk perempuan yang punya koleksi tas tangan yang lumayan banyak. Sampai menempati separuh lemari sendiri dari lemari 2 pintu jumbo yang ada di kamarku
Hingga akhirnya aku ikut sebuah kajian dan mendengar ceramah yang menggetarkan hati. Dikatakan bahwa kita ternyata terlarang menumpuk sesuatu yang kegunaannya tidak ada. Ini disebut manusia mubazir.
Jika memang punya lebih, akan lebih berguna dan bermanfaat jika dibagikan pada orang-orang yang membutuhkannya. Atau setidaknya dibagikan pada teman atau kerabat agar menimbulkan rasa kasih dan sayang dalam ikatan tali silaturahmi.
Aku.
Aku tidak mau menjadi manusia mubazir.
Akhirnya, aku pun menawarkan tas-tas koleksiku pada teman dan kerabatku. Juga gamis-gamisku yang sering aku beli karena nafsu lalu berbulan-bulan tidak pernah dipakai. Hanya menumpuk di dalam lemari.
Hingga akhirnya aku ikut sebuah kajian dan mendengar ceramah yang menggetarkan hati. Dikatakan bahwa kita ternyata terlarang menumpuk sesuatu yang kegunaannya tidak ada. Ini disebut manusia mubazir.
Jika memang punya lebih, akan lebih berguna dan bermanfaat jika dibagikan pada orang-orang yang membutuhkannya. Atau setidaknya dibagikan pada teman atau kerabat agar menimbulkan rasa kasih dan sayang dalam ikatan tali silaturahmi.
Aku.
Aku tidak mau menjadi manusia mubazir.
Akhirnya, aku pun menawarkan tas-tas koleksiku pada teman dan kerabatku. Juga gamis-gamisku yang sering aku beli karena nafsu lalu berbulan-bulan tidak pernah dipakai. Hanya menumpuk di dalam lemari.









