Tema Blog Yang Kusukai

[Lifestyle] Ketika pertama kali aku blogging dulu, blogku ini asli gado-gado banget. Apa saja aku tulis. Suka-suka aku. Nggak ada peraturan, nggak ada aturan.

Tapi seiring dengan perjalanan waktu, aku belajar banyak dari kegiatan bloggingku ini. Alhamdulillah banget, jadi dari yang semula tidak terarah sekarang makin ada arahnya kegiatan bloggingku.


Kenapa Menulis Blog?

[Keluarga] Ketika masih kecil dahulu, aku sepertinya termasuk anak perempuan yang gemar menulis diary. Mulai dari diary yang bentuknya manis banget dan wangi juga; lengkap dengan gambar-gambar cantik yang ada di pojokan tiap-tiap halamannya. Sampai akhirnya, karena uang saku yang semakin terasa terbatas akhirnya harus puas dengan membeli buku tulis tebal banget dengan sampul hard cover kotak-kotak. Pokoknya yang penting bisa difungsikan sebagai buku diary.

Yap. Sejak kecil aku memang bukan anak perempuan yang banyak celotehnya. Aku tumbuh dengan karakter pendiam dan lebih sering memposisikan diri sebagai pengamat saja. Melihat orang lain melakukan sesuatu, lalu diam-diam dalam hati membahasnya dengan diri sendiri. Atau mengambil posisi sebagai seorang pendengar, bukan pembicara.

Tips Berburu Barang Antik di Online Shop

[Lifestyle] Tidak semua orang memiliki minat terhadap barang antik. Karena mereka yang menyukai barang-barang langka umumnya punya selera seni yang cukup tinggi. Tidak hanya itu, modal untuk membeli ​koleksi​​ ​ barang antik juga kadang-kadang tidak sedikit. Jadi wajar apabila benda langka ini tidak memiliki terlalu banyak peminat.

Walau demikian, karena dianggap sebagai salah satu investasi yang menarik karena harga ​barang antik  akan terus naik seiring dengan usianya yang semakin tua. Itulah sebabnya mengapa saat ini banyak juga orang orang yang tidak punya selera seni tapi sengaja mengoleksi benda antik untuk mengambil keuntungan.

Seperti  ini nih contoh "barang antik" (dalam arti limited edition) anakku, seri My Neighbour TOTORO (beli di Jepang):



Twitter sebagai Media Penyampai Pesan

[Lifestyle] Kalian tahu, ketika aku masih kecil, belum ada yang namanya media sosial. Internet masih sesuatu yang mahal. Komputer masih besar sekali induknya (baca: CPU). Lalu, tentu saja teknologi berkembang terus hingga berawal dari telegram yang digabung dengan telepon, mulai muncul ide untuk melakukan percakapan jarak jauh langsung yang dihubungkan dengan internet. Yaitu dengan memanfaatkan pengiriman kode-kode huruf-huruf berbentuk kata dan kalimat pada seseorang yang jaraknya jauh sekali.

Dalam perkembangan tersebut, bermunculanlah aneka macam media yang bisa dipakai oleh orang untuk saling berkirim pesan tanpa harus mendengarkan suara atau melihat fisik. Mulai dari pesan pendek lewat handphone, berkembang lewat chatting di room chat khusus, hingga akhirnya muncul twitter dan facebook. Keduanya mengusung penyampaian kalimat pendek yang bisa dikirim dalam satu waktu dan ditujukan untuk orang banyak sekaligus. Dulu, baik facebook maupun twitter memberlakukan batas maksimal jumlah karakter dalam satu kolomnya. Bedanya, facebook lebih banyak karakternya dibanding twitter yang dibatasi hanya 140 karakter saja. 

Paxel, Startup Logistik Cepat Dan Murah

[Lifestyle] Pernah nggak, merasa cemas ketika kirim paket yang dikirimkan belum juga datang padahal paket itu sudah ingin dipakai? Aku pernah. Yaitu ketika aku membeli sesuatu yang akan aku bawa ke tanah Suci ketika ingin berhaji kemarin. Sebelum memesan dan membayar barang tersebut di sebuah online shop, aku sudah melakukan chat dulu dengan penjualnya.

"Mbak, saya mau berangkat tanggal 2 Agustus 2018. Beneran bisa datang sebelum tanggal 2 Agustus nih mbak? Karena ini sudah tanggal 29 Juli."
"Iya bu, benar. Nanti kami pakai layanan ekspedisi yang hari ini kirim besok sampai."
Oke. Karena sudah dijanjikan seperti itu, maka aku pun melakukan transaksi pembayaran. Lalu mulai menunggu sambil melihat tracking kiriman  barang itu sudah sampai mana.
Dan... ampun. Ternyata, barang yang kupesan dan sudah kulunasi baru diambil oleh pihak logistik yang dipilih oleh online shopku sore hari di tanggal 30 Juli. Padahal online shop itu ada di Yogyakarta, bukan di kotanya. Jadi, sore diambil, lalu dikirim ke kantor cabang. Baru besok paginya tanggal 31 Juli dikirim ke kantor pusat Yogyakarta. Lalu sampai di kantor pusat Jakarta sore hari tanggal 31 Juli. Aku berdebar. Asli berdebar. Aku telepon kantor logistik dan mengajukan protes karena harusnya barang sudah tiba di rumahku tanggal 31 Juli. Tapi, tanggal 31 Juli malam, kok malah belum ada kabarnya.Tanggal 1 agustus, malam hari, barulah barang yang aku pesan tiba di rumahku. Berarti terlambat 1 hari dari waktu yang dijanjikan. Wah. Asli deg-degan banget. Karena, jika sampai terlambat satu hari lagi, alamat barang itu tidak akan aku bisa aku bawa kan?

Meteor Garden 2018 vs 2001

[Keluarga] Tulisan ini, sebenarnya aku buat untuk menulis tentang review film Meteor Garden 2018. Tapi, aku masukkan ke dalam kategori Keluarga dalam blogku ini karena satu alasan, drama Mandarin ini ditonton oleh nyaris aku sekeluarga. Nyaris, karena hanya tertinggal suamiku saja yang tidak menontonnya. Suamiku memang tidak begitu suka mengikuti drama cinta-cintaan seperti ini. Dia lebih suka drama yang ada unsur ditektifnya, atau ada unsur misteri yang harus dipecahkan. 

Anak-anakku yang pertama kali memberitahu tentang remix ulang drama Meteor Garden. Sebagai fans Meteor Garden 2001, aku langsung dong penasaran pingin nonton remix Meteor Garden yang kekinian itu seperti apa? Apakah semuanya sama kecuali pemainnya saja atau ada perubahan modifikasi di dalamnya. Nah, tulisan ini berisi tentang pendapatnya tentang Meteor Garden 2018 vs 2001, dulu dan kini. 





Indonesia Knowledge Forum ke 7 tahun 2018

[Lifestyle] Tanpa terasa, hari Selasa, tanggal 9 Oktober 2018, Indonesia Knowledge Forum yang ke 7 diadakan di Ritz Carlton - Pacific Place Ballroom, Jakarta. Untuk diketahui, sejak Indonesia Knowledge Forum (selanjutnya disingkat menjadi IKF) pertama diadakan di tahun 2012 silam, maka otomatis IKF selalu mengambil tema yang berbeda-beda mengikuti perkembangan jaman. Pada gelaran ke 7 kali ini, IKF mengambil tema Fostering Innovation and Creating Value Through Digital Transformation sebagai pembahasan dengan tetap berfokus pada pembahasan Moving Our Nation To Next Level, yang berlandaskan pada semangat utk membangun negeri berdasarkan pengetahuan. IKF memang diharapkan bisa menjadi wadah bagi inspirasi anak bangsa. Gelaran konferensi dan Expo IKF ini sendiri, berlangsung selama 2 hari yaitu tanggal 9 Oktober 2018 dan 10 Oktober 2018.

Yang Dekat Semakin Dekat


[Pernikahan] 5 Tahun lalu, aku dan suami memang berencana untuk berangkat naik haji begitu kami memiliki rezeki yang cukup untuk berhaji. Sebelum uangnya terpakai untuk sesuatu yang cuma sebentar mengendap di dalam perut, atau habis untuk sesuatu yang bertahan sebentar saja di atas badan karena godaan trend fashion yang terus berubah setiap tahunnya, kami pun datang mendaftar untuk naik haji. Tapi, ternyata untuk wilayah DKI Jakarta saat itu, daftar tunggu untuk ONH reguler mencapai 12 tahun. Glek. 12 tahun itu kan bukan waktu yang sebentar ya. Anything can happen in 12 years. Apalagi akunya sakit-sakitan juga. Eh. Emang sih, banyak yang langsung pada bersuara, "hush. Nggak boleh ngomong gitu. Nanti malaikat lewat diaamiinkan loh." Tapi ya, tetap saja sih. Apapun bisa terjadi dalam masa tunggu 12 tahun itu.

Bayangkan. Jika kita baru melahirkan nih, maka anak bayi itu sudah duduk di bangku SMP.
Jika mencicil rumah, maka cicilan rumah 10 tahun sudah selesai.
Ukuran baju masih tetap ukuran yang sama nggak tuh dalam kurun waktu 12 tahun.

Pendek kata, aku dan suami mikir ulang. Lalu mulai melirik kemungkinan untuk berpindah jadi ONH Plus saja. Setelah tanya sana tanya sini, ternyata, ONH plus itu juga ada waiting listnya. Tapi waiting listnya tidak lama, hanya 3 s.d 5 tahun saja.
Baiklah. Akhirnya, bismillah, aku dan suami pun pindah mendaftar di ONH plus di tahun 2013.