[
Lifestyle] Tahu nggak, waktu baru menikah dulu, aku membuat perjanjian dengan suamiku tentang pembagian tugas dalam rumah tangga. Suamiku kebagian tugas mencuci baju, dan aku menyeterikanya. Ini terkait karena aku sering mengalami kondisi alergi terhadap cairan kimia yang ada di sabun cuci baju. Jadi, untuk kebahagiaan bersama, aku menyeterika pakaian dan suami mencuci baju. Baru menikah, pembagian tugas ini seru sih. Baju masih seuprit. Begitu punya anak 1, lalu lahir adiknya, lalu semakin besar anak semakin padat juga pekerjaan suami di kantornya. Mulailah pekerjaan mencuci baju jadi "PR" tersendiri. Awalnya, dia masih mengerjakannya sepulang dari kantor. Malam-malam sebelum tidur suami masih mencuci pakaian lalu menjemurnya. Lalu 3 hari sekali, lalu seminggu sekali, lalu tidak sempat. Cucian menggunung di pojokan. Dan akhirnya menyerah dan mulai menyerahkan tugas ini pada mesin cuci.
Adanya mesin cuci tentu sangat membantu bagi keluarga. Mencuci secara konvensional selain melelahkan dan tidak praktis, juga menguras waktu sehingga waktu bersama keluarga pun menjadi berkurang. Untuk itu, menggunakan mesin cuci adalah pilihan yang paling tepat bagi keluarga yang memiliki kesibukan yang padat.
Mesin cuci terbaik seperti apakah yang cocok untuk pemakaian keluarga? Ada beberapa faktor yang menjadi pertimbangan, mulai dari budget hingga kapasitas mesin cuci.