[
Pernikahan]
Kata para ahli, ternyata NGIDAM yang dialami oleh banyak ibu-ibu ketika hamil anak mereka itu tidak pernah ada dalam tinjaua medis kedokteran. Jadi, gejala NGIDAM itu murni adalah gejala psikologis.
Dasyatnya lagi, aku pernah baca pernyataan seorang dokter kandungan yang mengatakan bahwa segala macam mitos tentang NGIDAM itu sebenarnya karena "aji mumpung istri untuk bermanja-manja pada suaminya selagi sadar bahwa dia berada di posisi yang tidak bisa ditolak permintaannya oleh suaminya".
Wah. Masa sih? Jujur saja, aku langsung misah-misuh membaca pernyataan ini. Kenapa? Karena aku beberapa kali hamil dan selalu mengalami peristiwa NGIDAM. Padahal sih, aku tidak dalam posisi ingin bermanja-manja dengan suami, atau sedang ingin mengerjai suami sendiri. Ya Ampun, pernikahan sedang manis-manisnya masa iya mau memanfaatkan situasi untuk mencari keuntungan dari suami sendiri?