Bikin Sendiri Saja, Jangan Jajan Sembarangan

[Keluarga]: Ada berita kurang sedang yang heboh di awal bulan desember 2015 ini. Yaitu ketika ditetapkannya Kondisi Luar Biasa di IPB akibat puluhan mahasiswa di IPB terserang virus Hepatitis. Hebohnya, bukan hanya karena komentar dari Ibu Menteri Kesehatan yang mengatakan bahwa penyebab KLB Hepatitis di kalangan mahasiswa IPB ini diakibatkan oleh kantin-kantin di sekitar IPB yang kurang bersih dan sehat jajanannya (nggak usah dibahas yang ini ah, nanti jadinya tulisan berbau politik hehehe). Tapi karena "kok bisa jatuh korban hingga puluhan orang?" Ya itu tadi. Karena jajan sembarangan. Makanya,



Nol Sampah? Mungkinkah?

[Lifestyle]: Hal yang ditinggal oleh manusia itu, rata di seluruh dunia apapun agama-ras-jenis kelamin-warna kulit-asal benua-usia-dan-status sosial ekonominya, sepertinya adalah  sampah. Rata seluruh manusia pasti meninggalkan sampah dalam kesehariannya. Sebagai orang tua, kita bisa mengajarkan pada anak-anak kita bagaimana caranya untuk menghadapi masalah sampah ini (baca: Buanglah Sampah Pada Tempatnya). Tapi, tentu saja kita tetap akan berhadapan dengan yang namanya masalah sampah; khususnya masalah sampah plastik (baca: No More Plastic Bag).  Ketika sedang blagwalking, aku bertemu dengan blognya Anne Adzkia. Di salah satu postingannya, Anne menulis tentang sebuah komunitas Zero Waste.

Musim Mangga

[Keluarga]: Musim buah yang paling ditunggu oleh keluargaku adalah Musim Mangga. Yaitu, musim ketika buah mangga banyak dijumpai di mana-mana. Bertumpuk di pedagang kaki lima di pinggir jalan, bertumpuk di pedagang buah yang ada di pasar-pasar dan bertumpuk juga di sudut aneka buah segar yang ada di supermarket.

Sekolah Rumah Sebagai Alternatif Mendidik Anak

[Parenting]: Masih kelanjutan dari ngobrol-ngobrol tentang dunia pendidikan nih ceritanya. Di tulisan pertamaku tentang tema ini (baca:  Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru). Kali ini aku mau menulis tentang bentuk sekolah lain, dimana otomatis bapak dan ibu gurunya juga ikut mengalami perubahan. Yaitu sekolah rumah atau dikenal dengan nama bekennya "Home Schooling".

Yup. Sekolah rumah merupakan alternatif dalam mendidik anak.



Terima Kasih Bapak dan Ibu Guru

[Parenting]: Dalam beberapa hari ke depan, aku In Sya Allah akan menulis tentang dunia pendidikan di rubrik parenting blogku ini. Dan ini tulisanku yang pertama.

Kita, sering tidak menyadari bahwa ada banyak hal-hal sederhana di sekitar kita yang terlewati begitu saja karena jumlahnya yang memang tak terhingga; dampaknya yang tidak mencengangkan; efeknya yang tumbuh amat perlahan.

Pentingkah Memakai Lingerie di Hadapan Suami?

[Pernikahan]: Pada tulisanku sebelumnya, aku menulis tentang ceritaku bagaimana keseruan yang didapat oleh seorang temanku ketika dia untuk pertama kalinya memakai Lingerie Merah Seksi di hadapan suaminya (baca: Lingerie Merah Seksi). Dalam sehari saja, tulisan ini mampu menyedot kunjungan hingga 500 orang.

Lingerie Merah Seksi

[Pernikahan] Dimana-mana yang namanya pasangan menikah itu pasti dong lebih enak ketimbang pasangan yang belum menikah. Itu sebabnya setelah terjadinya sebuah pesta pernikahan; lelucon abadi yang selalu diucapkan oleh orang-orang yang berada di sekeliling pasangan pengantin baru adalah:

"Gimana rasanya setelah menikah? Jika ini ditanya sama mereka, pasti jawaban mereka adalah menyesal. Yaitu menyesal kenapa tidak dari dulu saja menikah. Karena menikah itu rasanya lebih enak dari sekedar legit."

Pelajaran dari Obrolan Anak SD

[Parenting]: Siang hari ini mendung. Warna biru di langit rata abu-abu muda. Mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Tapi bisa juga hujan baru akan turun nanti petang.

Belakangan ini cuaca memang tidak dapat diprediksikan. Meski demikan, 3 orang anak lelaki berpakaian seragam tampak asyik saling berbincang-bincang di hadapanku. Dari tinggi badan mereka yang mungil-mungil sepertinya sih mereka anak-anak yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.

Kebetulan, aku berada tidak jauh dari mereka. Jadi keberadaan anak-anak SD menjadi menarik perhatianku.