Makan lebih mudah dengan BAKMI GM DELIVERY

[Lifestyle: Kuliner] : Entah dengan yang lain. Tapi kalau aku, sering ingat anak-anakku jika kami bepergian tidak lengkap. Seperti misalnya jika hanya pergi berdua saja dengan suami misalnya. Atau jika pergi sekeluarga tapi salah satu anak ada yang tidak ikut serta. Rasanya ada yang kurang jika tidak full team.
Terutama jika si sulungku tidak ikut.

Buka Puasa Di Grand Indonesia

Kemarin, hari ahad 6 Juli 2015, aku menghabiskan waktu bersama keluargaku untuk berbuka puasa di luar rumah.
"Mumpung baru gajian dan belum masuk waktu sibuk menyiapkan hari Raya. Lagian, bosan juga dengan menu masakan di rumah yang variasinya tidak banyak."

Dan sepertinya, ada banyak orang yang berpikiran serupa dengan pemikiranku. Terbukti dari padat merayapnya jalan raya. Diisi oleh kendaraan yang akan menuju mall-mall atau rumah makan.

Nah... aku sekeluarga memilih untuk buka di Grand Indonesia. Sekaligus untuk mencari outlet atau booth tempat untuk membayar zakat. Enaknya ke Mall itu, ada booth membayar zakat, tempat makan, tempat jalan-jalan cuci mata dalam satu tempat. Dan tentu saja, ada banyak diskon juga sih.

Di Grand Indonesia, tepat di depan pintu masuk, menjelang waktu berbuka puasa semua pengunjung akan dibagikan gratis cemilan untuk berbuka puasa sebagai berikut:

satu teh kotak dan satu kotak dengan 4 slot cemilan. Kotak makanannya ada tulisan 'selamat berbuka puasa" dari Grand Indonesia


Ini yang terlihat ketika tutupnya dibuka; ada 4 butir kurma yang sudah dibalut coklat. 

Karena ini bulan Ramadhan, jadi selain toko-toko yang memasang tanda "SALE" atau "DISKON HARI RAYA", maka penataan di seantero Mall juga ditata dengan suasana layaknya daerah Timur Tengah. Ada replika pohon kurma dan tiang-tiang atau dinding dengan gaya bangunan di Timur Tengah sana. 




Jadi, meski tidak beli-beli, lumayan deh buat cuci mata.
Mushalla ada di 5 tempat yang tersebar.
Cuma... harus antri sih makanan dan shalatnya tetap.. hehehe

Bikin Kaligrafi China untuk Namamu

Pagi ini iseng aku melihat facebook seorang teman (kita sebut saja namanya Marissa, yang merupakan penulis novel anak yang tahun ini memenangkan penghargaan IKAPI untuk kategori buku anak terbaik). Di sana dia memamerkan hasil kaligrafi china untuk namanya. Ada bunga-bunga cherry di latar belakanga namanya.
Ih.
Asli bikin mupeng.
Lalu ketika aku baca komentar di bawah statusnya, dia menulis bahwa sudah 3 kali dia mencoba menulis namanya selalu muncul gambar bunga. Selain latar belakang gambar bunga cherry juga ada gambar bunga teratai.

Wahh... sebagai perempuan yang suka mengindentikkan diri dengan keindahan bunga (ehem) tentu saja aku jadi mupeng berat (muka pengen).

Jadi... aku langsung dong meng-klik aplikasi di facebook tersebut.

Ini nih aplikasinya:
http://howyouare.com/calligraphy



Caranya gampang sih. Tinggal masukin nama, nanti bakalan muncul hasilnya secara otomatis. Dan yang aku dapatkan adalah:



Hmm... kenapa tidak muncul gambar bunga?

Penasaran dong. Jadi aku coba lagi, dan hasilnya adalah:









Hei.. .. aku kan pingin yang latar belakangnya ada gambar bunganya.
BUNGA
B
U
N
G
A
B-U-N-G-A

AKU PINGIN LATAR BELAKANG BUNGAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

Ish..
penasaran banget deh aku. Kenapa orang lain bisa tapi pas namaku nggak bisa?
Bukan mengecilkan gambar latar perahu, gunung, nelayan, awan.. tapi. Aku pingin aja latar belakang gambar bunga. Manis banget soalnya menurutku.

Penasaran.
Aku coba terus..
Lalu aku diskusi dengan teman-teman di facebook.



 Okeh.. sebagai usaha terakhir sebelum nutup facebook, aku coba menambahkan nama lain di belakang namaku.
Yaitu nama suamiku.
Hasilnya:


HOREEEEEEEEEEEEEEEE
Akhirnya ada latar belakang gambar bunga di belakang kaligrafi china namaku.
Tapi... itu kan dalam Islam tidak boleh ya menulis nama suami di belakang nama kita.
Kenapa?
Karena, nama kita itu dinasabkan pada nama ayah kandung kita.

Jadi, jika ada nama suami di belakang nama kita, Islam memandangnya menjadi: kita itu anak suami kita. 
Alias: ade anita anaknya isbandi
atau
ade anita anaknya adi

Wahhhh... jadi jatuhnya mahram yang tidak boleh dinikahi dong. Dan kegiatan lainnya menjadi dipertanyakan kehalalannya.

Dalam Islam, yang benar penulisan nama untuk seorang perempuan, baik yang sudah menikah atau yang belum menikah adalah: NAMAMU - BIN - NAMA AYAHMU

Jadi.. kalau namaku tuh menjadi: Ade Anita Zaibi

kecuali jika dirimu lahir terlebih dahulu sebelum pernikahan dengan ayah biologismu maka namamu tertulis: NAMAMU - BINTI - NAMA IBUMU (cuma ya kayak pengumuman saja ya ke semua orang bahwa dirimu itu anak diluar pernikahan jika melakukan hal ini?)

Okeh.
Jadi, aku pun mengubah taktik dalam rangka untuk mendapatkan latar belakang bunga di belakang kaligrafi china namaku. hasilnya:


atau dipanggil: 


YESSSS
HAPPY ENDING

Review Power Bank Asus ZenPower 10050mAh

Sebentar lagi hari Raya Idul Fitri nih. Siapa yang sudah siap-siap untuk berangkat mudik?
Aku sendiri, sebagai warga Jakarta, belum pernah merasakan gimana serunya mudik. Karena, sejak kecil (mungkin sejak lahir) aku belum pernah merasakan mudik lebaran.

Kedua orang tuaku, adalah perantau yang sudah benar-benar mengakar di kota Jakarta. Ayah dan ibuku termasuk dua sesepuh yang dijadikan tempat untuk datang dan melepas rindu para sanak saudara yang tidak sempat mudik karena berbagai alasan. Mereka datang ke rumah orang tuaku. Makan masakan khas daerah yang dimasak oleh ibuku (opor khas Palembang, tekwan, kerupuk palembang, dan terkadang sambal goreng tempoyak). Lalu, ngobrol kesana kemari dengan bahasa daerah kami, bahasa Sekayu.
Jadi, serasa memindahkan kerinduan kampung halaman di rumahku.

Setelah kedua orang tuaku meninggal dunia, tentu saja kami anak-anaknya sudah menikah. Kebetulan, suamiku sudah tidak punya orang tua lagi. Dan saudara-saudaranya, semua berkumpul di kota Jakarta. Jadi.... kembali aku tidak pernah merasakan serunya mudik lebaran.

Dari cerita teman-teman yang merasakan mudik, satu hal yang pasti itu adalah: merasakan serunya terjebak macet di Jalanan. Duduk selama beberapa jam di dalam mobil, pastinya bosan banget deh.
Dahulu, suasana bosan ini bisa diatasi dengan cara minum obat antimabuk sehingga semua tertidur sepanjang perjalanan.

Lalu, jaman berganti menjadi jaman serba digital. Dan mengikuti perkembangan yang terjadi di media sosial, atau bermain game digital, atau membaca berita online, adalah pilihan yang bisa dipilih untuk mengisi waktu selama terjebak macet. Tapi, masalahnya kapasitas batere kan terbatas. Jika gadget terus-menerus menyala maka bisa dipastikan baterenya akan cepat habis. Nah.. untuk itulah diperlukan power bank yang handal.

Aku merekomendasikan sebuah powerbank yang bagus nih: Asus ZenPower 10050mAh.


Kapasitas powerbank ini besar loh, 10050mah. Karena kapasitas yang besar ini, jadi ngecharge hape cepat sekali

Kebetulan, di rumah ada beberapa hape dan semua aku coba untuk mencharge hape tersebut dengan powerbank ini. Hasilnya:
- Samsung Kzoom: terisi penuh 100% dalam waktu 45 menit
- Samsung Galaxy Note1 : terisi penuh 100 % dalam waktu 45 menit
- Samsung Galaxy Note4: terisi penuh 100 % dalam waktu kurang dari 45 menit

Nah... mengisi 3 buah hape itu, cuma memakan kapasitas 2 buah lampu saja. Jadi, masih bisa dipakai untuk mencharge yang ke dua kalinya hape-hape tersebut di atas insya Allah. Alias, 3 buah hape bisa dicharge masing-masing sebanyak 2 (dua) kali.

ini dia, ada 4 indikator lampu yang menandakan seberapa banyak kapastias batere yang bisa ditransfer ke gadget kalian

setelah dipakai untuk mencharge 3 buah hape dengan spesifikasi smarphone yang berbeda-beda, hasilnya, cuma terpakai setengah saja kapasitas keseluruhan.  Lampu indikator yang menyala masih ada dua lagi, yang artinya masih bisa dipakai untuk mencharge sekali lagi sekaligus ketiga smartphone yang aku miliki di rumah


Asyik kan.

Powerbank Asus Zenpower 10050mAh ini, hadir dalam packing seperti berikut:

ada kotak penyimpananya, kartu garansi, kabel koneksi yang pendek kabelnya ukuran compact, buku manual dan tentu saja powerbank Asus Zenpower 10050mAh 

Ketika kotak dibuka segelnya. masih tersedia 1 indikator lampu untuk menandai bahwa powerbank ini berfungsi dan tidak rusak. Jadi, jika kebetulan gadget kalian habis baterenya dan lari ke toko elektronik yang menjual powerbank, jangan ragu untuk membeli power bank Asus ZenPower 10050mAh, karena meski baru tapi dia sudah menyimpan seperempat listrik yang bisa ditransfer saat itu juga. Jadi, tidak perlu mencharge dulu baru bisa dapat power. Begitu beli, bisa langsung dipakai deh powerbanknya.

Nanti, setelah lampu indikator pertama ini habis, barulah kita menchargenya untuk pertama kali.
Ketika pertama kali mencharge powerbank Asus ZenPower10050mAh ini, kalian harus mencharge-nya hingga full seluruh lampu menyala ya. Dan itu memakan waktu sekitar 2-3 jam. Nggak lama kan?

Sedangkan penampilan dari Powerbank ini adalah:
ada satu slot ukuran USB dan mini USB di bagian bawah powerbank ini. Hmm, mungkin ini yang jadi satu-satunya kelemahan dari powerbank ini. Tapi, jika dibandingkan dengan kemampuannya yang bisa cepat mengisi ulang batere sebuah gadget, kelemahan ini jadi tertutupi

ukurannya benar-benar ringkas: hanya setebal tempat kartu kredit

dan ini jika disandingkan dengan hape yang akan dicharge. Tetap saja keduanya mudah digenggam oleh telapak tangan

bodynya full metal loh. Meske full metal tapi dia tidak gampang panas. Jadi, enak ketika digenggam tangan meski sedang dipakai untuk isi ulang batere handphone. Apalagi kabelnya tidak ribet

ini penampakan dari atas. Berisi semua speksifikasi dari powerbank ini



Dan ini penampilan dari atas powerbank Asus Zenpower 10050mAh ketika disandingkan dengan handphone Samsung Galaxy Note 4

Key Specs:cell type:Rechargable Lithium ion cell
input:-DC 5.0V,2.0A
output:-DC 5.1V,2.4A
cell capacity:-3.6V/10050mAh
size:-90.5*59*22mm
weight:-251g+-3
Oh ya.. ada lagi kelebihan dari powerbank Asus Zenpower10050mah ini... yaitu, selain tidak panas sama sekali meski bodynya full metal, dia juga tahan guncangan (jadi kabel power USB-nya nggak gampang kendor), dan akan otomatis mati ketika handpone sudah fully charge. Jadi, kita tidak perlu memencet tombol switch off untuk mematikan mode pengisian.

Tuh... aku sih merekomendasikan deh powerbank ini.

Pendidikan Karakter: Belajar Gotong Royong

[Parenting] Jika kalian remaja yang besar di era 70an-80an, mungkin masih ingat dengan pelajaran PMP, yaitu pendidikan moral pancasila.
Ini pelajaran kesukaanku dulu ketika masih SD dan SMP. Kenapa? Karena soal ulangan dan ujiannya gampang-gampang banget. Jadi, jika jeblok di pelajaran matematika (maksudnya sudah merasa yakin bahwa nilai matematika bakalan jelek) tidak perlu khawatir tidak naik kelas. Karena, sudah pasti nilai PMP akan mengkantrol nilai jelek matematika.

Mobil Idaman untuk Keluargaku

[Lifestyle: Shopping] Punya mobil pribadi itu... antara kepingin dan tidak kepingin.

Jika sedang bepergian, karena aku sering melewati jembatan penyeberangan yang melintang di atas kota Jakarta, rasanya jadi tidak kepingin punya kendaraan pribadi.

Jakarta tuh... macetttt dimana-mana.
Khususnya di hari Senin pagi (dari pukul 06.00 s/d pukul 11.00) dan Jumat sore (mulai pukul 14.00 s/d pukul 21.00... kadang, malah macet sampai pukul 22.30).

Kejebak macet itu rasanya.... menyebalkan.

Resep Chicken Curry Rice Japanese (nasi kari ayam jepang)

Ada yang pernah mencoba nasi kari Jepang alias Curry Rice di restoran Jepang? Biasanya mereka tersedia dalam 2 pilihan, yaitu Beef Curry Rice atau Chicken Curry Rice.
Aku termasuk penggemar masakan ini. Jadi, jika kebetulan mampir ke restorant Jepang, selain Nasi Goreng Salmon Asap, biasanya Chicken Curry Rice yang aku pesan.

Penampakannya seperti ini di salah satu restoran Jepang:

gambar ini milik menu Chicken Curry Rice di Ichiban



Di bulan Ramadhan ini, yaitu di saat antrian orang untuk berbuka puasa di Mall sedang panjang-panjangnya, aku kepingin makan Curry Rice ini. 
Nah loh.
Gimana dong?
Jadilah aku membuatnya sendiri di rumah. Dan berikut ini adalah resep yang berhasil aku terapkan di rumah
(*catatan: ketika mencoba resep ini terjadi pengkhianatan dari botol merica hitamku. Yaitu, tutup penahan butirnya terlepas sehingga yang seharusnya jatuh seperti hujan gerimis malah jatuh seperti gelombang tsunami di masakanku. Akibatnya, masakanku pedas oleh merica. Jadi, tolong pastikan tutup botol merica kalian kencang ketika sedang menabur merica ya. Jangan sampai kejadian yang aku alami kalian alami juga. Duh.... mana itu masakan buat sahur dan sudah pukul 03.30 lagi jadi nggak mungkin bikin masakan ulang. Okeh.. berhenti curhatnya... ini tulisan tentang resep, bukan berisi curhatku.... hahahaha.. maaf).

Chicken Curry Rice a la Ade Anita (nasi ayam kari jepang )

Bahan yang dibutuhkan:
- Wortel (potong dadu)
- buncis (potong selebar ruas jari anak kecil usia 9 tahun)
- brokoli (ambil kuntumnya saja)
- kentang (potong dadu)
- bawang merah, bawang putih, bawang bombay (iris halus)
- bubuk kari bubuk siap pakai
- merica
- garam
- air (segelas)
- daging ayam tanpa tulang (potong dadu)
- jahe (seruas jari, dikeprek)
- minyak untuk menggoreng
- mentega
- tepung terigu

ini potongan ayam yang sudah matang (sebenarnya potongan ayam ini boleh dimasukkan ke kuah kari dalam kondisi mentah; tapi karena aku ada anak kecil di rumah yang jika sahur makannya lama jadi aku tumis dulu potongan ayamnya agar lebih lembut seratnya jadi si anak kecil itu bisa cepat makan sahurnya
Ini potongan ayam ketika masih mentah. Setelah dipotong dadu, aku beri dia taburan paprika bubuk, bawang putih halus, garam, merica. Jadi, sudah punya rasa yang meresap di dalamnya sebelum diolah

nah ini potongan sayuran yang aku ingin hadir di masakan kariku. Sengaja banyakin sayuran biar pada makan sayur

udah pada tahu kan dua saudara ini siapa? Yap, benar. Mereka adalah dua saudara yang terkenal: bawang putih bawang merah.


kentang setelah dipotong dadu taro dulu dalam air  agar tidak cepat menghitam.

Cara Membuatnya:
1. Masukkan minyak goreng untuk menumis bawang merah dan bawang putih
2. Setelah bawang merah dan bawang putih harum, masukkan 1 sendok makan mentega, biarkan mereka mencair di atas minyak panas.
3. Masukkan potongan ayam.
4. Masukkan jahe
5. Aduk
6. Masukkan air
7. Masukkan kari bubuk 1 sendok makan
Lalu biarkan hingga air mendidih sambil sesekali dibalik masakannya agar semua bumbu bisa tercampur sempurna
8. Setelah ayam matang dan tidak terlalu kenyal dagingnya, masukkan kentang
9. aduk dulu hingga kentang setengah matang, baru masukkan wortel.
10. Setelah wortel setengah matang baru masukkan sisa sayuran yang belum masuk lainnya.
11. Masukkan lagi air segelas. Lalu tutup masakan dengan penutup panci hingga air mendidih

sambil menunggu air mendidih, dalam gelas, masukkan sepertiga gelas air putih lalu larutkan 1 sendok makan tepung terigu. Ketika air di panci sudah mendidih, masukkan air larutan tepung ini hingga mempengaruhi kuah kari menjadi kental
12. Masukkan garam-merica-gula (gula ini penetral rasa asin)

Selesai. Siap santap sekarang

Ini masakan kari ayam yang aku buat untuk hidangan sahur
dan ini adalah teman si sayur kari. Ya, kita kan tinggal di Indonesia. Biar hemat, karena ayamnya sudah dimasak di dalam sayuran, jadi jangan bikin ayam goreng tepung lagi seperti di restoran jepang itu... hehehe... ganti dengan tempe goreng. Sama lezatnya loh. Apalagi jika tempe gorengnya digoreng garing. Yummy


Ya. Selamat mencoba resep ini ya.





2 Hambatan menjadi Orang Tua yang cerdas

Tuntutlah ilmu hingga ke negeri China.
Itu adalah pepatah Arab yang sering diperdengarkan untuk mengungkapkan betapa belajar itu penting untuk dilakukan. Karena dengan ilmu, seorang manusia bisa mencapai kemuliaan, dan lewat ilmu pula banyak persoalan bisa diselesaikan. Dan sebagai orang tua, ketika mengasuh-merawat dan mendidik anak-anaknya, maka orang tua haruslah memiliki ilmu yang cukup. 

Bisa jadi, kelebihan para orang tua dibanding anak-anak mereka itu satu: mereka dilahirkan terlebih dahulu dan diberi kesempatan untuk meraub ilmu sebanyak mungkin serta merasakan berbagai macam pengalaman hidup lebih dahulu daripada anak-anak mereka. Kedua bekal inilah yang menjadi pegangan para orang tua ketika Allah memberikan mereka amanah berupa anak-anak yang harus mereka jaga-lindungi-didik-besarkan.

Tapi, meski sudah memiliki ilmu dan pengalaman hidup yang bisa dikatakan lebih daripada anak-anak mereka, ada dua hal yang sering menghambat para orang tua untuk tampil menjadi "ORANG TUA YANG CERDAS". 

Dua hambatan menjadi ORANG TUA YANG CERDAS  itu adalah:

1. Ego yang besar. 
Ego yang besar ini menyebabkan orang tua sering menolak kenyataan bahwa dirinya bersalah, atau setidaknya menyebabkan sebuah kesalahan terjadi. 
Jadi semacam gengsi untuk mengakui bahwa dia lalai. Atau malu untuk mengakui bahwa dia abai. Atau berusaha menutupi kondisi bahwa dia sebenarnya kurang informasi ketika menjalankan sesuatu hingga terjadi kesalahan. Atau malu untuk mengakui bahwa dia kurang paham.

2. Rasa Sayang yang berlebihan.
Hambatan kedua yang menggagalkan seseorang menjadi orang tua yang cerdas adalah rasa sayang yang berlebihan yang dimiliki oleh para orang tua terhadap anaknya, sehingga rasa sayang tersebut bahkan mampu mengenyahkan akal sehat, ilmu, dan logika.

Berikut ini adalah potongan gambar yang menjelaskan kedua hambatan yang aku jelaskan.
(semua gambar ini saya dapatkan dari OMG... Doctors Reveal Their Dumbest Patients Ever)







 
Pembaca sendiri, sebagai orang tua, pernah tidak mengalami hambatan tersebut?