Because I Love You

Tanpa terasa, alhamdulillah usia pernikahanku sudah mencapai 21 tahun. Kebetulan, aku dan suami termasuk pasangan suami istri yang tidak pernah mengadakan acara syukuran secara spesial untuk merayakan "happy anniversary" kami.



Tapi.... ketika pagi di hari pengulangan akad nikah itu datang, biasanya aku dan suami saling pandang lalu menatap anak-anak yang kini sudah tumbuh besar.

Alhamdulillah, si sulung sudah mencapai tingkat akhir masa perkuliahannya.
Yang tengah sudah masuk SMA dan kami masih punya anak bungsu yang masih SD (jadi masih punya teman bermain di rumah ketika anak yang lebih besar sudah mulai asyik dengan teman-teman dan kegiatan mereka).

"Mas... alhamdulillah... sudah 21 tahun." (aku, melirik suami sambil senyum-senyum. Si sulung melihat aku yang pandang-pandangan dengan suami nyeletuk usil:)
"Apaan sih 21  tahun?"
"Usia pernikahan ibu sama ayah."
"O." (lalu dia kembali sibuk dengan persiapan untuk ke kampusnya).

"Maksudnya apa sih?" (ini si bungsu yang pingin ikut-ikutan)
"Usia pernikahan ibu sama ayah sudah 21 tahun."
"Maksudnya apa?" (tetap memasang wajah polos)
"Maksudnya, ini hari ulang tahun pernikahan ibu sama ayah yang ke 21."
"Nggak ngerti aku."
"Jadi... 21 tahun yang lalu, ibu sama ayah kan gak kenal awalnya. Terus nikah sebelum akhirnya melahirkan kamu-kamu. Nah.. kejadiannya 21 tahun yang lalu."
"Oo... jadi ibu lahir 21 tahun yang lalu?" (mulai senyap.... jika.... hanya jika... tatapan mataku mengeluarkan sinar laser... sudah pasti yang bertanya ini sudah aku laser)

sabar...
sabar...

"Nggak nak. Waktu nikah usia ibu 23 tahun. Ayah 30 tahun. Nah, waktu usia ibu 23 dan ayah 30, eh.. ibu sama ayah nikah deh.... tradammm.... nahhh... kejadian pernikahan itu sudah 23 tahun yang lalu."
"Loh? Katanya ini ulang tahun yang ke 21.. kenapa 23 tahun yang lalu?"
"Iyaaaa... ibu kesel abis ditanya mulu jadi salah ngomong deh."

(lalu si bungsu senyam-senyum gak jelas. Jangan-jangan dia cuma ngetes kesabaranku saja ya?)

"Sabar... bu... sabar. Kalau ibu gak kuat, ibu bisa melambaikan tangan ke atas." (komen si tengah yang asli gak jelas).

Akhirnya.... pembicaraan yang semula direncanakan untuk menjadi sebuah pembicaraan yang romantis... berantakan gara-gara ulah anak-anakku yang iseng.

Ya sudah... lupakan.
Aku pun lalu kembali pada kegiatan rutin seperti biasa... mengantar anak-anak sekolah, beresin tempat tidur, mengumpulkan cucian, ngerapihin letak-letak aneka benda di atas meja... dan suamiku sibuk dengan bebenah isi tas untuk bekerjanya sambil mengutak atik notebook untuk memutar sebuah lagu. Lagu itu disambungkannya ke speaker.... jadi suaranya cukup besar meski dari sebuah notebook.

Aku abai dengan lagu yang dia putarkan. Masih sibuk dengan acara bebenah rumah. Hingga datang pertanyaan dari suamiku:

"De.. inget gak, 25 tahun yang lalu, aku pernah ngasih kamu lagu ini."

Okeh. Stop semua kegiatan.
Dengan seksama aku mendengar lagu yang diputar dari notebook suamiku. Payahnya, ingatanku tidak tergali.

"Nggak inget."
"Aku pernah ngasih lagu ini. Aku rekam di kaset yang aku kasih ke kamu." (okeh... kami adalah generasi 80-an... jadi, jika suka dengan sebuah lagu kita bisa merekamnya dengan menggunakan tape recorder dan hasilnya bisa didengar di kaset).

"Oh ... yang foto sampulnya foto aku ya?" (kembang kempis.... hehehe... dulu sebelum menikah, suamiku ini senang sekali mengambil gambarku secara candid. Nah... fotonya dicetak terus dijadikan sampul kaset kompilasi yang dia buat dengan cara merekam di tape recorder.... it's so eighties ya?)

"Iya... benar."
Jadilah aku bebenah rumah sambil mendengar lagu "because I Love You" yang dinyanyikan oleh Shakin Steven.

Ketika mendengar jalinan lirik-liriknya... hmmm... diam-diam aku GR, sodara-sodara.

(jujur saja ya...  Suamiku bukan tipe suami romantis. Tapi... jika dia sedang ingin romantis... hmm... malah bikin aku terhege-hege meleleh karena GR berat (sayang: kejadian ini sama langkanya dengan kedatangan planet mars yang mendekati bumi).

Ini dia lagu dan liriknya.

Curhat tentang Kurikulum 2013 dan Apresiasi Pembaca Facebook

[Parenting] Semua berawal dari kemasygulanku karena membaca berita bahwa Mendikdasmen berencana untuk membekukan Kurikulum 2013 dan rencana dia untuk kembali ke kurikulum KTSP 2006.

Hmm... Aku kurang setuju dengan KTSP 2006. Aku lebih suka Kurtilas (singkatan dari Kurikulum 2013). Jadi gimana dong?

Akhirnya, aku pun menulis status panjang di facebook. Sebelumnya, aku belum pernah menulis status panjang-panjang di facebook. Tapi, aku benar-benar tidak tahu lagi kemana harus menyuarakan keberatanku dengan rencana pak menteri Anis Baswedan tersebut. Jadilah aku menulis statusku tersebut. Nulisnya juga pake hape... (bayangkan, nulis dihape dan nulisnya panjang. Tapi karena dah niat jadi bisa).

Evaluasi Resolusi 2014 : GUE NGGAK SEMPURNA, MAS"

[Catatan Akhir Tahun] Selama beberapa tahun belakangan ini, aku selalu menulis dalam daftar resolusi awal tahunku bahwa aku ingin belajar memetik gitar. Bahkan, saking pinginnya bisa main gitar aku sampai-sampai mengkhayal udah jago beneran. Nah... karena udah jago main gitar, gak salah kan kalau nulis daftar lagu yang mau dimainkan. Daftarnya bisa dilihat di tulisanku yang berjudul To run my own playlist.Terus, khayalanku bahkan sampai jauhhhhh.... yaitu sampai mengkhayal jika saja bisa mengisi sebuah acara di atas panggung.

Pelangi Setelah Hujan

[Parenting] Ternyata... tidak semua hujan membuat orang merasa nyaman. Ada kalanya hujan membawa kecemasan. Yaitu ketika hujan turun menderas dan air pun tergenang dimana-mana. Lalu, banjir datang melanda. Jika sudah begini, doa yang hadir adalah doa agar hujan berhenti sejenak.

Hujan yang menurunkan bulir air yang indah pun; akhirnya menjadi sesuatu yang tidak lagi diinginkan.

Tapi aku termasuk orang yang tetap setia menyukai hujan.
Aku percaya, bahwa ketika hujan turun ke bumi, itu adalah kesempatan untuk memanjatkan doa. Karena janji Allah akan doa yang akan dikabulkan di saat hujan turun membasahi bumi.
Itu sebabnya aku tetap setia mencintai hujan.
Dan merindukannya ketika cuaca panas datang menerjang.
Tanah merekah.
Daun kering kian bertumpuk dan ranting banyak yang rapuh karena kekurangan air.

Kenangan Blue Moon

[Parenting] Apakah orang tua harus sempurna? Tidak juga. Justru orang tua yang terlalu sempurna malah membuat hubungan antara anak dan orang tua menjadi berjarak.

Orang tua kan juga manusia biasa. Bisa lupa, bisa lalai. Yang penting adalah, bagaimana caranya kita sebagai orang tua mencari jalan agar semua kekurangan dan kelemahan bisa terus diperbaiki. Dengan begitu, secara otomatis anak juga belajar bagaimana caranya mengatasi kekurangan dan kelemahan yang mereka miliki.
Lah... orang tuanya aja mau berusaha masa yang muda-muda tidak mau? setuju nggak.

Ayo Basmi Bahasa Alay Sekarang Juga


Dua hari yang lalu, ketika sedang jalan-jalan berdua suamiku tiba-tiba hapeku berbunyi tanda ada sms yang masuk. Karena saat itu aku sedang tidak menunggu sms dari siapapun, maka aku membukanya dengan santai. Benar saja ada sebuah sms masuk, tapi dari nomor yang tidak aku kenal.
Aku langsung menebaknya, mungkin dari KTA (Kredit Tanpa Agunan) yang biasa dikirim oleh para kredit hunter. Nyaris saja aku ingin menghapus sms itu, tapi iseng aku buka dulu sms-nya. Dan membacanya, dan spontan aku tertawa.
Begini nih bunyi tawaran KTA yang aku terima:



Astaga.... apa-apaan sih?
Jika ada mesin "alay detektor" pasti mesin itu akan berbunyi nyaring. Itu bahasa penawarannya kenapa memakai bahasa alay sih?
Hahahahahah
Sama sekali tidak profesional deh

Nah, bulan lalu, pas lagi nyari alamat lewat Google Map di Hape, kembali mesin alay detektorku berbunyi lagi. Yaitu ketika seorang alay meninggalkan jejak di Google Map dengan tidak bertanggung jawab.
Ini alamat si alay tersebut:

tuh... liat deh alamat yang ada gambar sejoli itu? Ihhh... ngerusak google map aja deh bahasa nama tempatnya
 Anak Alay itu menyebalkan sekali. Mereka merusak kesusastraan dengan cita rasa lebay mereka dalam menyisipkan isi perasaan ketika berbahasa.
Pernah lihat gak nama-nama akun media sosial seperti ini:

- Aku akan sayang kamu selamanya
- Percayalah hatiku hanya untukmu
- Cuma ada kamu di diriku

Iyaaaaakkkkk
Jika tiba giliranku bebersihan daftar  teman di facebook, nama-nama yang mendayu-dayu seperti itu biasanya langsung aku remove. Sebel aja bacanya. Lagian, mereka mikir gak sih gimana coba kita manggil mereka jika nama mereka seperti itu

Belum lagi isi statusnya yang kebanyakan lebay-lebay dalam mengumbar isi hati mereka.

"q tau k4mu rindu pada Q, t4pi m4n4 teleponmu?"

OMG. Sudah kita sulit membacanya, isinya tuh.. cengeng banget lagi.
Aku tidak suka baca status facebook yang cengeng.
Jadi, biasanya sih suka aku remove tuh mereka yang suka masang status cengeng.

Tapi terkadang, aku sendiri tidak bisa menolak jika ada anak alay yang curhat lewat email. Dan... hmm.... bahasa mereka ... bahasa alay.
Gak ngerti kenapa bisa begitu tapi sepertinya setelah sekian lama menggunakan bahasa alay maka anak-anak alay sudah terbentuk dalam memori kepala mereka dan terpatri dalam darah daging mereka bahwa bahasa alay-lah bahasa yang baku yang berlaku di Indonesia.
Jadi, aku tuh pernah ya ngobrol lewat chat dengan    mereka dan ketika mereka itu cepat dan lancar dan bahasanya ya seperti itu....

ini dikirimin sama teman

diambil dari sini nih







Jadi.... aku gak ngerti lagi deh... tapi rasanya sudah amat urgent perbaikan bahasa mereka tersebut.
Coba lihat gambar paling atas.
Sms KTA yang ditulis dengan bahasa alay itu... artinya, mereka yang dulunya anak alay sekarang sudah mulai bekerja dan mulai mempraktekkan bahasa alay mereka dalam pekerjaan mereka.

Nah... gimana ceritanya coba jika anak alay duduk di Pemerintahan atau jabatan strategis? Aduhhhh.... bisa-bisa bahasa Indonesia dirombak oleh mereka
Oh Noooooo.....

Nikmat Sebagai Ibu Yang Tidak Tergantikan

Hari ini hari ibu
Di televisi, aku melihat peringatan hari ibu yang diperingati dengan membuat perlombaan dimana pesertanya adalah para ibu.
Mereka  bermain bola di atas lahan sawah yang kosong dan becek.
Terjatuh
Pakaiannya kotor terkena lumpur dan air kotor dari sawah
Terjiplaklah lekuk tubuh mereka
Tergelaklah tawa para penonton yang melihat kekonyolan para ibu tersebut
Tapi... apa iya seperti ini peringatan hari ibu?

Hari ini hari ibu
Ketika aku masih kecil dahulu, har ibu identik dengan hari harus mengenakan pakaian kebaya ke sekolah.
Beruntung aku berasal dari Sumatra, jadi ibu tidak pernah mengenakan kebaya padaku
Tapi pakaian adat Melayu berupa baju kurung
Bukankah kebaya versi daerah Sumatra adalah baju kurung?
Jadi, kami tidak pernah antri pagi-pagi di salon
Lalu terseok-seok berjalan karena kain kebaya yang sempit jika dipakai berjalan

Pada hari ibu, ayahku biasanya langsung memerintahkan anak-anaknya untuk mengambil alih tugas ibu sehari-hari
Baik memasak, mencuci, mengerjakan pekerjaan rumah, termasuk berbelanja ke pasar
Tapi, hari-hari lain ibu memang amat memanjakan kami jadi kami kurang mahir mengerjakan pekerjaan itu karena keseharian kami yang terbiasa berleha-leha serta bermain bersama teman
Aku ingat, pada hari ibu, kakak membuat sayur asem yang terlalu asam karena memang tidak pernah memasak sayur asam sebelumnya
Atau gorengan yang gosong karena tidak terbiasa menggoreng
Jika sudah begitu, ayah akan turun tangan masuk ke dapur
Lalu seperti biasa, ayah akan membuat masakan andalannya: kue tepung manis
Serta mengaron nasi yang sengaja dikeringkan dasar aronanya hingga menyerupai kerupuk
Nanti kami memakannya setelah disiram gula merah cair
Masakan khas Jawa Tengah karena ayah dulu memang sempat KKN cukup lama di wilayah Solo
Atau... ayah akan membuat kolak durian yang nanti dimakan dengan ketan pulut

Hari ini hari ibu
dan aku mendapat banyak sekali ucapan selamat hari ibu dari teman-teman lintas group media sosial
Tapi,.... anak-anakku biasa-biasa saja tuh... hehehe
Kami terbiasa tidak mengistimewakan hari ini memang

Tidak mengapa
Aku ikhlas kok
nikmat menjadi ibu sendiri adalah rezeki dan nikmat yang tiada tara buatku
Diperingati atau tidak diperingati, tetap tidak ada yang bisa menggantikan kenikmatan menjadi seorang ibu
Alhamdulillah
Selamat Hari Ibu Semuanya


Perceraian dalam Pernikahan Sirri

Masih dalam rangkaian tulisan KATAKAN TIDAK PADA NIKAH SIRRI, kebetulan temanku yang lain secara tiba-tiba memberitahu bahwa pernikahannya sudah berakhir. Permasalahannya adalah, dahulu dia menikah sirri.

Aku jadi kepo, seperti apa sih model perceraian dalam  di Pernikahan Sirri itu.