Jalan-jalan ke blognya mak HM Zwan aku jadi inget bahwa dulu aku punya pengalaman serupa: dikejar anjing.
Jadi ceritanya, waktu kecil, ketika pulang sekolah aku dan kakak pulang jalan kaki. Untuk mencapai rumah, rute yang harus kami lewati itu ada dua, memotong jalan lewat kompleks tentara Zeni atau jalan memutat lewat jalan besar yang ada di tepi sebelah perkebunan karet.
Kerajinan Dari Kain Perca Darurat
Sabtu, 13 Desember 2014
[Parenting] Yang namanya mendadak itu memang selalu bikin gemas.
Bayangkan. Putri bungsuku, yang pulang sekolah langsung tidur siang, lalu bangun tidur langsung nonton televisi sambil menekuni semua peliharaannya di game-game andeois sama sekali lupa bahwa dia punya pekerjaan rumah dari sekolah.
Setelah makan malam dan "selesai monton mahabarata" yaitu pukul 21.30 barulah dengan santai putriku bertanya:
"Bu... punya kain perca gak?"
"Kain perca? Buat apa?"
"Aku ada tugas bikin prakarya dari kain perca."
"Kain perca?"
"Iya.. kain perca."
"Bikinnya kayak gimana?"
"Bu... punya kain perca gak?"
"Kain perca? Buat apa?"
"Aku ada tugas bikin prakarya dari kain perca."
"Kain perca?"
"Iya.. kain perca."
"Bikinnya kayak gimana?"
Apa Itu Romantis
Aku pikir, aku sudah amat ter-drama korea deh.
Mungkin akibat terlalu sering nonton drama korea, jadi ada beberapa standard untuk "apa yang disebut romantis" itu, aku karang berdasarkan tontonan drama korea yang pernah (ralat: lebih tepatnya : SERING) aku tonton.
Tapi... nggak sih. Nggak selalu ter-drama korea juga sih. Karna aku kan suka nonton drama korea baru 3 tahun belakangan ini saja. Yaitu sejak Boys Before Flower.... hmm.. okeh, aku ralat.. sudah lebih dari 3 tahun ternyata... hahahaha.
Nah... waktu kapan tuh, pernah ada yang bertanya padaku apa rahasiaku hingga bisa tetap mesra dan "selalu merasa seperti pengantin baru" bersama suami. Nah... aku mau bagi-bagi rahasia nih. Rahasianya, yaitu dengan menganggap berbagai hal sebagai hal yang Romantis dan so sweet.
Jadi... apa itu romantis? Jika nggak tahu apa itu romantis gimana mau menganggap segala sesuatu sebagai hal yang romantis coba?
Menurutku nih, Apa itu Romantis, adalah:
1. Romantis itu... Jika cowoknya menggandeng tangan ceweknya. Gara-gara ini, jika sedang berjalan dengan suamiku, aku selalu berusaha menyelipkan tanganku ke dalam "rengkuhan" tangan suamiku.
Lalu mulai berharap... "ayo mas, genggam tanganku erat-erat."
Dan ketika suamiku spontan menggenggam jemariku erat-erat maka romantisnya udah: SAH!
2. Romantis itu... ketika si cowok melindungi ceweknya lebih utama dari apapun.
Ahhh.... aku selalu kelepek-kelepek jika suamiku meraih pinggangku agar aku pindah ke sisi jalan yang lebih aman jika kami sedang berjalan berdua. Karena buatku itu: romantis pake banget.
3. Romantis itu... ketika si cowok menggoda ceweknya yang lagi marah atau ngambek dengan banyolan yang super duper garing atau bahkan tidak lucu sama sekali. Yang bikin kesel dan bikin ngunyel-ngunyel.... hahahahaha.
4. Romantis itu... ketika bawaan si cewek berat maka si cowok langsung berusaha mengambil alih bawaan tersebut. Lalu membiarkan ceweknya lenggang kangkung dan bisa berceloteh ceria menceritakan hal-hal mulai dari yang tidak penting sampai dengan tidak penting sama sekali. Meski si cowok membawa banyak barang, eh, si cowok masih sempat tertawa mentertawakan cerita si cewek dan bikin si cewek kembali menceritakan hal-hal tidak penting lainnya.
5. Romantis itu... ngirim sms ketika si cowok sedang berada jauh dari jangkauan ceweknya ngasih tahu buat keluar sebentar dan pas kita buka pintu... ternyata cowoknya udah ada di depan pintu rumah.
6. Romantis itu .... bikin janjian buat ketemuan berdua aja tanpa diganggu anak-anak. Ngumpet-ngumpet bertemu seperti layaknya orang yang lagi pacaran diam-diam alias back street. Uhuyyy.
7. Romantis itu.... ketika suatu malam yang gelap, dan kita terbangun lalu kita menangkap basah ternyata pasangan kita sedang menatap mesra wajah kita (*hehehe, tadinya aku mau nulis: tapi kalau di film horor, ada lanjutannya, sambil menatap mesra tangannya diam-diam menyembunyikan belati...hahahha... ihh... naudzubillah min dzaliik.... itu mah horor banget... eh... kayaknya omongan gak pentingku ini malah ngerusak suasana romantis yang aku sedang bangun deh... sorryyy).
8. Romantis itu.... ketika tiba-tiba ada dua tangan yang menggelung di pinggang kita ketika kita sedang mengerjakan pekerjaan rumah (catat: kecuali jika pekerjaan rumahnya sedang menyembelih ayam ya.. ini mah bahaya).
9. Romantis itu.... ketika diam-diam kedua tangan kita bertemu di belakang punggung anak-anak yang memisahkan keberadaan kita dan pasangan kita. Mulut boleh ikut ramai bercerita dan membaur dengan keramaian celoteh para bocah tapi dua jemari tetap saling bertaut satu sama lain dan saling mengirim sinyal "I Love YOu".
10. Romantis itu.... ini yang terakhir (sebenarnya masih banyak, ada 100 tepatnya, tapi... rahasia ah.. masa aku harus cerita semua rahasia dapur perkawinanku yang Januari nanti genap 21 tahun insya Allah). Romantis itu, yaitu ketika bergandengan tangan maka yang jemari yang saling bertautan itu adalah jemari kelingking.
Kisah nyata di balik penulisan postingan ini:
Masku: "Duh, apa sih De. Kenapa kita harus gandengan kayak gini?"
Aku: "Ihh.. ini romantis banget lagi mas."
Masku: "Tapi sakit kelingkingku."
Aku: "Ugh... protes terus nih... udah diem aja dulu, dinikmati aja dulu."
Masku: "Gimana bisa dinikmati sih De. Ini gandengan paling aneh yang pernah aku rasain. Kelingking jadi tegang... pegel tau."
Aku: "Ahh.. mas nih. Kita coba dulu sampai pintu pagar gandengan gini. Okeh?" (berusaha membujuk)
Lalu kami berjalan menelusuri jalanan yang tidak rata. Terseok-seok berusaha mempertahankan gandengan model kelingking ini. Belum sampai pintu pagar, kelingkingku berasa mau keram....
Aku: "Ya sudah deh mas... kita gandengan biasa aja."
Masku: "Alhamdulillah."
Aku: "Hmm, tapi kenapa di drama korea gandengan kelingking itu selalu terlihat romantis ya?"
Masku: "Itu kan cuma drama De. Aslinya nggak ada enaknya kan ternyata."
Aku: "Tapi kan cerita drama atau film sering diangkat dari kisah nyata... eh.. mas.. coba yuk.. kita gandengan jempol ama jempol." (lalu praktek... baru beberapa langkah, kok berasa tolol?)
Aku: "Mas.. ganti deh.. telunjuk sama telunjuk aja, jangan jempol sama jempol." (astagah! Ini sama gak enaknya..Suamiku sudah mentapku bete..)
Aku: "Mas... terakhir, jari tengah sama jari tengah...."
Masku: "Sudahlah De."
Aku: "Terakhir... coba ya... sekali aja. Biar nggak penasaran. Please..." (akhirnya suamiku memberikan jari tengahnya dan aku meraih dengan jari tengahku... dan... Eyuu... malah jadi aneh.)
Masku: "Sudah ah... gandengan biasa aja." Dia lalu meraih kelima jariku dan merengkuhnya erat-erat.
Masku: "Nah... yang normal lebih enak, kenapa harus coba-coba yang aneh-aneh."
Lalu kami kembali melanjutkan perjalanan berdua....
Sampai di rumah, aku cerita pada anak-anak hasil penemuanku atas percobaan gandengan tangan. Anak-anakku langsung berebut meraih tangan suamiku dan praktek hal yang sama.
hahahahahaha...
Tetaaaapppp.... gandengan tangan konvensional lebih unggul ternyata.
Tuh... romantis gak?
Mungkin akibat terlalu sering nonton drama korea, jadi ada beberapa standard untuk "apa yang disebut romantis" itu, aku karang berdasarkan tontonan drama korea yang pernah (ralat: lebih tepatnya : SERING) aku tonton.
Tapi... nggak sih. Nggak selalu ter-drama korea juga sih. Karna aku kan suka nonton drama korea baru 3 tahun belakangan ini saja. Yaitu sejak Boys Before Flower.... hmm.. okeh, aku ralat.. sudah lebih dari 3 tahun ternyata... hahahaha.
Nah... waktu kapan tuh, pernah ada yang bertanya padaku apa rahasiaku hingga bisa tetap mesra dan "selalu merasa seperti pengantin baru" bersama suami. Nah... aku mau bagi-bagi rahasia nih. Rahasianya, yaitu dengan menganggap berbagai hal sebagai hal yang Romantis dan so sweet.
Jadi... apa itu romantis? Jika nggak tahu apa itu romantis gimana mau menganggap segala sesuatu sebagai hal yang romantis coba?
Menurutku nih, Apa itu Romantis, adalah:
1. Romantis itu... Jika cowoknya menggandeng tangan ceweknya. Gara-gara ini, jika sedang berjalan dengan suamiku, aku selalu berusaha menyelipkan tanganku ke dalam "rengkuhan" tangan suamiku.
Lalu mulai berharap... "ayo mas, genggam tanganku erat-erat."
Dan ketika suamiku spontan menggenggam jemariku erat-erat maka romantisnya udah: SAH!
2. Romantis itu... ketika si cowok melindungi ceweknya lebih utama dari apapun.
Ahhh.... aku selalu kelepek-kelepek jika suamiku meraih pinggangku agar aku pindah ke sisi jalan yang lebih aman jika kami sedang berjalan berdua. Karena buatku itu: romantis pake banget.
3. Romantis itu... ketika si cowok menggoda ceweknya yang lagi marah atau ngambek dengan banyolan yang super duper garing atau bahkan tidak lucu sama sekali. Yang bikin kesel dan bikin ngunyel-ngunyel.... hahahahaha.
4. Romantis itu... ketika bawaan si cewek berat maka si cowok langsung berusaha mengambil alih bawaan tersebut. Lalu membiarkan ceweknya lenggang kangkung dan bisa berceloteh ceria menceritakan hal-hal mulai dari yang tidak penting sampai dengan tidak penting sama sekali. Meski si cowok membawa banyak barang, eh, si cowok masih sempat tertawa mentertawakan cerita si cewek dan bikin si cewek kembali menceritakan hal-hal tidak penting lainnya.
5. Romantis itu... ngirim sms ketika si cowok sedang berada jauh dari jangkauan ceweknya ngasih tahu buat keluar sebentar dan pas kita buka pintu... ternyata cowoknya udah ada di depan pintu rumah.
6. Romantis itu .... bikin janjian buat ketemuan berdua aja tanpa diganggu anak-anak. Ngumpet-ngumpet bertemu seperti layaknya orang yang lagi pacaran diam-diam alias back street. Uhuyyy.
7. Romantis itu.... ketika suatu malam yang gelap, dan kita terbangun lalu kita menangkap basah ternyata pasangan kita sedang menatap mesra wajah kita (*hehehe, tadinya aku mau nulis: tapi kalau di film horor, ada lanjutannya, sambil menatap mesra tangannya diam-diam menyembunyikan belati...hahahha... ihh... naudzubillah min dzaliik.... itu mah horor banget... eh... kayaknya omongan gak pentingku ini malah ngerusak suasana romantis yang aku sedang bangun deh... sorryyy).
8. Romantis itu.... ketika tiba-tiba ada dua tangan yang menggelung di pinggang kita ketika kita sedang mengerjakan pekerjaan rumah (catat: kecuali jika pekerjaan rumahnya sedang menyembelih ayam ya.. ini mah bahaya).
9. Romantis itu.... ketika diam-diam kedua tangan kita bertemu di belakang punggung anak-anak yang memisahkan keberadaan kita dan pasangan kita. Mulut boleh ikut ramai bercerita dan membaur dengan keramaian celoteh para bocah tapi dua jemari tetap saling bertaut satu sama lain dan saling mengirim sinyal "I Love YOu".
10. Romantis itu.... ini yang terakhir (sebenarnya masih banyak, ada 100 tepatnya, tapi... rahasia ah.. masa aku harus cerita semua rahasia dapur perkawinanku yang Januari nanti genap 21 tahun insya Allah). Romantis itu, yaitu ketika bergandengan tangan maka yang jemari yang saling bertautan itu adalah jemari kelingking.
![]() |
| ini gandengan spesial a la drama korea yang menurutku romantis banget |
Kisah nyata di balik penulisan postingan ini:
Masku: "Duh, apa sih De. Kenapa kita harus gandengan kayak gini?"
Aku: "Ihh.. ini romantis banget lagi mas."
Masku: "Tapi sakit kelingkingku."
Aku: "Ugh... protes terus nih... udah diem aja dulu, dinikmati aja dulu."
Masku: "Gimana bisa dinikmati sih De. Ini gandengan paling aneh yang pernah aku rasain. Kelingking jadi tegang... pegel tau."
Aku: "Ahh.. mas nih. Kita coba dulu sampai pintu pagar gandengan gini. Okeh?" (berusaha membujuk)
Lalu kami berjalan menelusuri jalanan yang tidak rata. Terseok-seok berusaha mempertahankan gandengan model kelingking ini. Belum sampai pintu pagar, kelingkingku berasa mau keram....
Aku: "Ya sudah deh mas... kita gandengan biasa aja."
Masku: "Alhamdulillah."
Aku: "Hmm, tapi kenapa di drama korea gandengan kelingking itu selalu terlihat romantis ya?"
Masku: "Itu kan cuma drama De. Aslinya nggak ada enaknya kan ternyata."
Aku: "Tapi kan cerita drama atau film sering diangkat dari kisah nyata... eh.. mas.. coba yuk.. kita gandengan jempol ama jempol." (lalu praktek... baru beberapa langkah, kok berasa tolol?)
Aku: "Mas.. ganti deh.. telunjuk sama telunjuk aja, jangan jempol sama jempol." (astagah! Ini sama gak enaknya..Suamiku sudah mentapku bete..)
Aku: "Mas... terakhir, jari tengah sama jari tengah...."
Masku: "Sudahlah De."
Aku: "Terakhir... coba ya... sekali aja. Biar nggak penasaran. Please..." (akhirnya suamiku memberikan jari tengahnya dan aku meraih dengan jari tengahku... dan... Eyuu... malah jadi aneh.)
Masku: "Sudah ah... gandengan biasa aja." Dia lalu meraih kelima jariku dan merengkuhnya erat-erat.
Masku: "Nah... yang normal lebih enak, kenapa harus coba-coba yang aneh-aneh."
Lalu kami kembali melanjutkan perjalanan berdua....
Sampai di rumah, aku cerita pada anak-anak hasil penemuanku atas percobaan gandengan tangan. Anak-anakku langsung berebut meraih tangan suamiku dan praktek hal yang sama.
hahahahahaha...
Tetaaaapppp.... gandengan tangan konvensional lebih unggul ternyata.
Tuh... romantis gak?
Ayo Budayakan Antri
Jumat, 12 Desember 2014
Aku mendapat copasan artikel yang menarik di group whats app. Aku tulis di sini saja ya biar semuanya bisa membacanya.
Ngomong-ngomong soal antri, ini ada beberapa etika dalam mengantri:
1. Antrilah sesuai dengan nomor urutan
2. Janganberebut apalagi sampai melakukan tipu daya untuk merebut tempat orang lain di depan kita
3. Eits... jangan memotong antrian ya (ini amat menyebalkan)
4. Jangan mengantri sambil bawa barang yang mengganggu orang lain (anjing galak misalnya; atau ayam hidup atau ember isi kotoran).
5. Jangan mengantri sambil memakai pakaian yang mengganggu orang lain (seronok; dekil, bau, terlalu seksi, terlalu bahenol... jangan deh)
6. Jangan dorong-dorongan ah. Sabar ya.
7. Jika sudah tahu berada dalam antrian panjang, jangan memancing keonaran (misalnya membunyikan klakson mobil dalam antrian kendaraan. Atau berteriak nyuruh cepat padahal ya emang lagi antri juga kali orang lain).
oke... yuk belajar antri
Seorang guru di Australia pernah berkata, “Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”
Sewaktu ditanya, “Mengapa dan kok bisa begitu ? Karena yang terjadi di negara kami justru sebaliknya.”
Inilah jawabannya :
1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri, dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.
2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis, dsb.
3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.
“Memang ada pelajaran berharga apa di balik MENGANTRI ?”
“Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya :
1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.
3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal, dan tidak saling serobot merasa diri penting.
4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.
5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri).
6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.
7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.
8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.
9. Anak belajar disiplin, teratur, dan kerapihan.
10. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.
11. Anak belajar bekerjasama dengan orang-2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.
12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.
Dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya. Silahkan Anda temukan sendiri sisanya.
Selamat mengantri..
Ngomong-ngomong soal antri, ini ada beberapa etika dalam mengantri:
1. Antrilah sesuai dengan nomor urutan
2. Janganberebut apalagi sampai melakukan tipu daya untuk merebut tempat orang lain di depan kita
3. Eits... jangan memotong antrian ya (ini amat menyebalkan)
4. Jangan mengantri sambil bawa barang yang mengganggu orang lain (anjing galak misalnya; atau ayam hidup atau ember isi kotoran).
5. Jangan mengantri sambil memakai pakaian yang mengganggu orang lain (seronok; dekil, bau, terlalu seksi, terlalu bahenol... jangan deh)
6. Jangan dorong-dorongan ah. Sabar ya.
7. Jika sudah tahu berada dalam antrian panjang, jangan memancing keonaran (misalnya membunyikan klakson mobil dalam antrian kendaraan. Atau berteriak nyuruh cepat padahal ya emang lagi antri juga kali orang lain).
oke... yuk belajar antri
Abon Jambrong
Kamis, 11 Desember 2014
Alhamdulillah, tulisanku yang bertema toko online mendapat apresiasi hadiah berupa Abon Jambrong (baca: Belanja di toko online? Aku banget tuh).
Begitu membaca jenis makanan "abon jambrong" berhubung aku belum pernah tahu seperti apa Abon Jambrong jadi aku bayanginnya Abon yang berbentuk Flosh alias suwir-suwir halus dari ikan jambrong. Aku pernah nyoba abon ikan khas Riau yang berbentuk serbuk mirip serundeng ikan. Rasanya enakkk. Jadi..aku mulai menanti kedatangan hadiahku.
Dan taraaaaa..... hari ini hadiah itu datang.
Pembasmi Nyamuk
Sabtu, 06 Desember 2014
Alkisah Nasrudin Hoja suatu hari tampak sedang berjongkok di halaman rumahnya. Bukan hanya berjongkok, tapi sebenarnya dia berjalan meski dalam posisi jongkok. Matanya terus menerus melihat ke atas permukaan tanah. Sementara tangannya tampak meraba-raba seakan-akan mencari sesuatu. Kelakuannya ini terus berlangsung hingga matahari beranjak naik hingga di atas kepala. Tentu saja tetangganya keheranan melihat hal ini. Maka, dengan penuh rasa ingin tahu, tetangga Nasrudin mendatangi Nasrudin.
"Nasrudin... kamu lagi ngapain sih? Kok daritadi kayak lagi mencari-cari sesuatu?"
Mendengar sapaan tetangganya tersebut, Nasrudin mengangguk mengiyakan.
"Benar sekali dugaanmu tetanggaku. Aku memang sedang mencari-cari sesuatu."
"Oh... apakah yang sedang kamu cari itu Nasrudin?"
"Aku sedang mencari cincin istriku yang hilang."
"Hah? Cincin? Cincin seperti apa?"
Lalu, Nasrudin pun menceritakan seperti apa ciri-ciri cincin yang dia sedang cari tersebut.
"Kapan hilangnya cincin itu?" tetangganya mulai tergerak untuk membantu dan mulai ikut berjongkok. Bayangan ciri-ciri cincin seperti yang diceritakan oleh Nasrudin telah diingatnya baik-baik dan menjadi patokannya dalam niatnya untuk membantu Nasrudin.
"Hilangnya semalam."
"Oh, hilangnya semalam. Baiklah... aku akan membantumu mencarinya."
Akhirnya, berdua dnegan tetangganya, Nasrudin kembali menelusuri halaman rumahnya. Jengkal demi jengkal mereka susuri tapi hingga sampai di ujung halaman, cincin itu tidak dapat ditemukan. Maka, mereka pun kembali mencarinya dari awal lagi. Barangkali saja ada jengkal tanah yang terlewatkan. Sementara matahari semakin terik memanggang punggung mereka. Dalam kelelahan akibat panas yang terik, tetangganya kembali bertanya pada Nasrudin.
"Nasrudin... kamu yakin nih cincin itu hilang di halaman sini? Kok sudah kita susuri tidak ketemu juga ya? Apa ada bagian dari halaman ini yang terlewat ya?" mendengar pertanyaan tetangganya tersebut, Nasrudin menjawab kalem.
"Oh, hilangnya memang bukan disini sih sebenarnya." kontan tetangganya langsung berhenti mencari. Matanya memicing, fokus tertuju pada Nasrudin.
"Dimana hilangnya?" tetangganya mulai mencurigai sesuatu.
"Hilangnya di dalam rumah."
HAH! Benar saja. Geraham tetangganya mulai mengeras. Kesal. Sudah dari tadi terpanggang terik matahari ternyata sia-sia bantuan yang diberikan.
"Duh... jika hilangnya di dalam rumah, kenapa nyarinya di sini sih?" Nasrudin hanya tersenyum ke arah tetangganya tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Maaf.. bukan apa-apa. Tapi, minyak untuk menyalakan lampu di dalam rumah saya habis. Jadi, rumah saya gelap gulita meski hari sudah siang. Susah nyari cincin yang kecil itu di dalam rumah yang gelap. Lebih mudah mencarinya di halaman ini, yang terang benderang di siang hari."
"Hah! Konyol ah." dengan kesal, tetangga Nasrudin pun pergi meninggalkan Nasrudin dengan kesal.
Jika kita membaca kisah-kisah penuh hikmah dari Nasrudin Hoja (seorang Sufi Humoris), maka kita akan menemukan berbagai kisah kelucuan-kelucuan yang terdengar nyeleneh sekaligus mengandung sarkasme yang unik. Uniknya karena tersaji lucu.
Nah... kebetulan beberapa waktu yang lalu, ketika aku baru saja menuju jalan pulang ke rumah aku menemukan sesuatu yang lucu. Dan kejadian ini membuatku asli ingat kisah Nasrudin ketika mencari cincin di halaman rumahnya. Kejadian apa itu?
Yaitu kejadian ketika tetanggaku, sore-sore tampak asyik membunuh nyamuk yang berkembang biak di dalam got di depan rumahnya dengan raket nyamuk. Eh.. lebih tepatnya di dalam got (selokan) tetangga di samping rumahnya.
"Eh.... pak, rajin nih bunuh nyamuk." ujarku basa-basi.
"Iya... soalnya di rumah saya banyak banget nyamuknya." Glek. Aku langsung tercenung mendengar alasan dia membunuh nyamuk di dalam got tersebut.
"Oh... eh.. kenapa nggak bunuh nyamuk yang ada di dalam rumah saja pak?"
"Oh... nggak bu.. nyamuk yang disini lebih banyak. Dari tadi bunyi terus nih raket saya."
(what?)
lalu hening.....
kenapa aku gagal paham dengan pemikiran si tetanggaku ini ya?
"Nasrudin... kamu lagi ngapain sih? Kok daritadi kayak lagi mencari-cari sesuatu?"
Mendengar sapaan tetangganya tersebut, Nasrudin mengangguk mengiyakan.
"Benar sekali dugaanmu tetanggaku. Aku memang sedang mencari-cari sesuatu."
"Oh... apakah yang sedang kamu cari itu Nasrudin?"
"Aku sedang mencari cincin istriku yang hilang."
"Hah? Cincin? Cincin seperti apa?"
Lalu, Nasrudin pun menceritakan seperti apa ciri-ciri cincin yang dia sedang cari tersebut.
"Kapan hilangnya cincin itu?" tetangganya mulai tergerak untuk membantu dan mulai ikut berjongkok. Bayangan ciri-ciri cincin seperti yang diceritakan oleh Nasrudin telah diingatnya baik-baik dan menjadi patokannya dalam niatnya untuk membantu Nasrudin.
"Hilangnya semalam."
"Oh, hilangnya semalam. Baiklah... aku akan membantumu mencarinya."
Akhirnya, berdua dnegan tetangganya, Nasrudin kembali menelusuri halaman rumahnya. Jengkal demi jengkal mereka susuri tapi hingga sampai di ujung halaman, cincin itu tidak dapat ditemukan. Maka, mereka pun kembali mencarinya dari awal lagi. Barangkali saja ada jengkal tanah yang terlewatkan. Sementara matahari semakin terik memanggang punggung mereka. Dalam kelelahan akibat panas yang terik, tetangganya kembali bertanya pada Nasrudin.
"Nasrudin... kamu yakin nih cincin itu hilang di halaman sini? Kok sudah kita susuri tidak ketemu juga ya? Apa ada bagian dari halaman ini yang terlewat ya?" mendengar pertanyaan tetangganya tersebut, Nasrudin menjawab kalem.
"Oh, hilangnya memang bukan disini sih sebenarnya." kontan tetangganya langsung berhenti mencari. Matanya memicing, fokus tertuju pada Nasrudin.
"Dimana hilangnya?" tetangganya mulai mencurigai sesuatu.
"Hilangnya di dalam rumah."
HAH! Benar saja. Geraham tetangganya mulai mengeras. Kesal. Sudah dari tadi terpanggang terik matahari ternyata sia-sia bantuan yang diberikan.
"Duh... jika hilangnya di dalam rumah, kenapa nyarinya di sini sih?" Nasrudin hanya tersenyum ke arah tetangganya tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Maaf.. bukan apa-apa. Tapi, minyak untuk menyalakan lampu di dalam rumah saya habis. Jadi, rumah saya gelap gulita meski hari sudah siang. Susah nyari cincin yang kecil itu di dalam rumah yang gelap. Lebih mudah mencarinya di halaman ini, yang terang benderang di siang hari."
"Hah! Konyol ah." dengan kesal, tetangga Nasrudin pun pergi meninggalkan Nasrudin dengan kesal.
![]() |
| gambar diambil dari republika |
Jika kita membaca kisah-kisah penuh hikmah dari Nasrudin Hoja (seorang Sufi Humoris), maka kita akan menemukan berbagai kisah kelucuan-kelucuan yang terdengar nyeleneh sekaligus mengandung sarkasme yang unik. Uniknya karena tersaji lucu.
Nah... kebetulan beberapa waktu yang lalu, ketika aku baru saja menuju jalan pulang ke rumah aku menemukan sesuatu yang lucu. Dan kejadian ini membuatku asli ingat kisah Nasrudin ketika mencari cincin di halaman rumahnya. Kejadian apa itu?
Yaitu kejadian ketika tetanggaku, sore-sore tampak asyik membunuh nyamuk yang berkembang biak di dalam got di depan rumahnya dengan raket nyamuk. Eh.. lebih tepatnya di dalam got (selokan) tetangga di samping rumahnya.
![]() |
| ini yang dimaksud dengan raket nyamuuk |
"Eh.... pak, rajin nih bunuh nyamuk." ujarku basa-basi.
"Iya... soalnya di rumah saya banyak banget nyamuknya." Glek. Aku langsung tercenung mendengar alasan dia membunuh nyamuk di dalam got tersebut.
"Oh... eh.. kenapa nggak bunuh nyamuk yang ada di dalam rumah saja pak?"
"Oh... nggak bu.. nyamuk yang disini lebih banyak. Dari tadi bunyi terus nih raket saya."
(what?)
lalu hening.....
kenapa aku gagal paham dengan pemikiran si tetanggaku ini ya?
Rok Mini, Bulan Madu, Dude Herlino dan Anak SD
Alhamdulillah, kita sudah memasuki bulan Desember.
Seperti yang biasa aku lakukan di tahun-tahun sebelumnya, maka aku selalu menulis kilas balik apa saja yang terjadi dalam satu tahun ini. Semua dengan tujuan agar bisa menjadi refleksi buatku sendiri.
Dalam setahun ini, kalau aku tengok-tengok lagi postingan di blogku, maka ada banyak hal yang menarik loh. Kebetulan, lagi ada lomba Tengok-Tengok Blog Sendiri alias Self Refleksion yang diadakan oleh om Her (ini panggilan untuk beliau yang diberikan oleh para Blogger karena beliau memang blogger senior; jadi bukan berarti karena beliau om-om ya).
Hmm, postinganku dalam selama tahun 2014 ini yang paling banyak kunjungannya itu ternyata ada beberapa loh.
Postingan terbanyak kunjungan tentu saja dipegang oleh: postingan tentang Rok Mini di Eskalator. Postingan ini bercerita tentang pengalamanku ketika sedang naik eskalator di sebuah Mall yang ada di wilayah Jakarta Selatan eh nggak tahunya tepat di hadapanku ada cewek yang memakai rok mini super mini. Bukan cuma mini, tapi roknya juga model rok megar gitu (jadi kalau ada angin berhembus dah pasti terbangnya). Dah gitu ini cewek nggak pakai celana pendek lagi. Jadi, pas dia naik eskalator.... hmmm.... kebayang kan pemandangan apa yang tersaji untuk pengunjung mall yang ada di anak tangga yang lebih rendah dari dia? hahahaha. Nah.... postingan ini mendapat kunjungan yang banyak ternyata di tahun ini. Lebih banyak daripada postingan resep masakan (entah kenapa setiap kali aku membuat postiingan tentang resep masakan, maka jumlah pengunjungnya selalu puluhan ribu).
Hmm... kenapa ya bisa begitu? Apakah berarti banyak orang yang berharap banyak dari judul "rok mini" ini? Jadi inget lagu..."buka dikit... joss." hhahahaha.
Terus, posisi kedua yanga juga banyak kunjungannya itu adalah postingan tentang pelajaran anak sekolah dasar. Yaitu ketika aku membuat postingan tentang tugas pelajaran tentang pakaian daerah-senjata tradisional dan kesenian daerah yang ada di Indonesia dengan judul: Pakaian nasional, Rumah adat dan Senjata Tradisional. Serta postingan tentang penerapan praktek sains tematik anak kelas 4 SD yang berjudul Perpindahan Kalor. Keduanya mendapat kunjungan hingga 5000 pengunjung. Aku pikir, sepertinya banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini. Karena tulisan ini memang benar-benar makalah putriku yang aku upload seluruhnya di internet. Jadi, insya Allah banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini untuk anak mereka yang duduk di kelas 3 atau kelas 4 SD.
Hal lain yang juga menarik jika melihat tren kunjungan yang banyak ke postingan di blogku adalah, banyaknya kunjungan pada tulisan yang bertema Bulan Madu (judul postingan: Bulan madu Yang Tak Terlupakan).
Postingan Bulan Madu yang Tak Terlupakan itu berisi tentang pengalamanku ketika melakukan bulan madu segera setelah menikah dengan suami tercinta ke Yogyakarta. Dimana ketika kami menumpang bis antar kota antar propinsi ternyata eh ternyata lagu yang diputar adalah lagunya Endang Estorina dan Ratih Purwasih yang lagu "Yang... hujan turun lagi.. di bawah payung hitam kuberlindung.... Yang... ingatkah kau padaku... " wahahahahaa.... sampai berasa kayak dicuci otak rasanya. Dan dilalahnya, naik bis bolah balik Solo-Yogyakarta lalu balik lagi Yogyakarta-Solo, ketemu bis yang sama dengan lagu yang sama pula. Waaaaaaa.....
Sampai eneg dengar lagu itu.
Tuh... cakep banget kan bulan maduku? hahahaha
Lalu, postingan yang juga menghebohkan adalah tulisan tentang Dude Herlino. Yaitu ketika berita tentang Dude Herlino yang menikahi Alissa Soebandono ramai diberitakan, aku tiba-tiba ingat bahwa aku sebenarnya dulu pernah ngefans sama Artis cowok yang sholeh, sopan, santun, baik dan lembut ini. Hanya saja, sejak bertemu dengan tukang parkir yang mirip banget sama Dude Herlino dan si Tukang Parkir ini over acting banget; entah mengapa kok aku jadi lebih inget wajah si tukang parkir ini ketimbang si Dude Herlino setiap kali melihat sinetron Dude Herlino? Akhirnya, kadar ngefansku padanya semakin berkurang... berkurang.. menipis.. terus menipis... dan akhirnya... STOP. Aku sudah berhenti ngefans sama Dude Herlino.
Eh tapi.... yang bikin aku senang pernah menulis tentang postingan ini yang berjudul Dude Herlino dan Alissa Soebandono akhirnya lamaran adalah, aku jadi dipertemukan dengan para fans-fans Dude Herlino yang lain. hahahaha... sebelum-sebelumnya aku mana tahu bahwa ternyata yang ngefans sama Artis baik hati ini ternyata banyak. Kami sering saling menyapa loh di Twitter... kirim-kiriman foto tentang berbagai macam penampakan dari Alissa Soebandono setelah jadi istrinya Dude dan juga foto-foto dari Dude Herlino dari berbagai sudut pengambilan gambar. Kami juga sering tukar-tukaran cerita tentang semua hal positif yang dimiliki oleh seorang Dude Herlino dan hasil obrolan ini membuahkan sebuah kenyataan yang menohok: "KENAPA DUDE GAK DIPERTEMUKAN DENGAN KAMIIIII....".
Aish.
Nasib memang terkadang kejam ya.
Dan hal yang paling kejam di dunia ini selalu satu: CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN.
hahahahahha *peace ah buat para fans Dude, termasuk yang sekarang berbalik jadi para hatersnya karena tidak kuat melihat betapa seorang Alissa Soebandono kian lama kian baik setelah jadi istri Dude Herlino.
ehem.. ehem (kayaknya lebih baik aku stop berbicara tentang ini jika tidak mau dibully...xixixixi)
Itu semua adalah postingan yang pengunjungnya banyak. Sekarang, mari kita lihat postingan dengan komentator terbanyak.
Ada beberapa postingan yang punya komentator lumayan banyak. Banyak dalam arti, aku kan orangnya jarang blogwalking (bukan karena malas tapi karena keterbatasan waktu yang aku miliki. Belakangan, kegiatan blogwalking ini juga terhambat karena kesulitanku mendapatkan fasilitas internet dengan mudah. Duh, blogwalking dan jika kebetulan bertemu dengan blog yang berat, nyetel musik. dan tulisannya panjang-panjang banget itu asli ngabisin pulsa euy. Jadi ya... demikianlah.. Mohon maaf ya jika aku terlambar melakukan kunjungan balik ke blog kalian).
Nah, jika kita buang postingan Give Away dan postingan lomba yang aku ikuti (hehehe, dua kategori ini rata-rata pengunjungnya ada pamrihnya biasanya; karena memang salah satu kriteria juri salah satunya adalah banyaknya komentar. Makanya aku nggak masukin meski untuk dua kategori ini komentator tulisannya sering bejibun).
Setelah aku buang semua tulisan yang masuk kategori G-A dan ikut Lomba Blog, maka tersisa tulisan yang aku buat memang karena aku ingin mengabadikan peristiwa saja. Ada beberapa tulisan ternyata yang komentatornya lumayan banyak. Nggak usah disebutin satu-satu ya. hehehe.
Nah.... dari semua postingan di blogku sepanjang tahun 2014 yang paling aku suka dan kebetulan juga banyak komennya (sebenarnya ada juga postingan yang aku suka tapi komennya sedikit... hiks) adalah postingan yang berjudul dua bola mata.Postingan ini komentar yang datang bukan hanya diberikan di akhir tulisan saja, tapi juga ketika aku mensharenya di Facebook dan tempat lain, komentar yang datang tetap banyak. Dan yang lebih menyenangkan adalah, dishare oleh lebih dari satu orang.
Kenapa senang? Karna aku menulisnya dengan niat untuk menyebarkan kebaikan. Jadi, berharap banget tulisan ini bisa menyebarkan kebaikan yang banyak pada orang lain.
Dua bola mata adalah tulisan yang menceritakan tentang pengalamanku ketika bertemu dengan seorang buta yang memilih untuk menjadi peminta-minta. Dia hanya duduk di tepi sudut jembatan penyeberangan dan berharap dari belas kasihan orang-orang yang lewat dihadapannya agar mau memberikan sedekah padanya.
Padahal, di saat yang sama, aku punya saudara yang juga buta kedua belah matanya tapi saudaraku ini memilih untuk tidak menjadi peminta-minta. Dia melatih otaknya yang tidak cacat untuk menghafal ayat-ayat Al Quran. Hasilnya, dia bisa terpilih untuk ikut MTQ tingkat nasional mewakili Propinsi Sumatra Selatan. Bahkan, berkat keahliannya ini dia mendapat bantuan untuk menjalankan ibadah Haji ke tanah suci.
Subhanallah.
Luar biasa kan cara kita memilih jalan hidup?
Nah... tulisan ini alhamdulillah diapresiasi dengan positif.
Demikianlah evaluasi jelang akhir tahuun dengan cara tengok-tengok blog sendiriku sepanjang tahun 2014.
=======================
“Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer”
Seperti yang biasa aku lakukan di tahun-tahun sebelumnya, maka aku selalu menulis kilas balik apa saja yang terjadi dalam satu tahun ini. Semua dengan tujuan agar bisa menjadi refleksi buatku sendiri.
Dalam setahun ini, kalau aku tengok-tengok lagi postingan di blogku, maka ada banyak hal yang menarik loh. Kebetulan, lagi ada lomba Tengok-Tengok Blog Sendiri alias Self Refleksion yang diadakan oleh om Her (ini panggilan untuk beliau yang diberikan oleh para Blogger karena beliau memang blogger senior; jadi bukan berarti karena beliau om-om ya).
Hmm, postinganku dalam selama tahun 2014 ini yang paling banyak kunjungannya itu ternyata ada beberapa loh.
Postingan terbanyak kunjungan tentu saja dipegang oleh: postingan tentang Rok Mini di Eskalator. Postingan ini bercerita tentang pengalamanku ketika sedang naik eskalator di sebuah Mall yang ada di wilayah Jakarta Selatan eh nggak tahunya tepat di hadapanku ada cewek yang memakai rok mini super mini. Bukan cuma mini, tapi roknya juga model rok megar gitu (jadi kalau ada angin berhembus dah pasti terbangnya). Dah gitu ini cewek nggak pakai celana pendek lagi. Jadi, pas dia naik eskalator.... hmmm.... kebayang kan pemandangan apa yang tersaji untuk pengunjung mall yang ada di anak tangga yang lebih rendah dari dia? hahahaha. Nah.... postingan ini mendapat kunjungan yang banyak ternyata di tahun ini. Lebih banyak daripada postingan resep masakan (entah kenapa setiap kali aku membuat postiingan tentang resep masakan, maka jumlah pengunjungnya selalu puluhan ribu).
| tuh, jumlah pengunjung postingan rok mini di eskalatorku mencapai dua puluh tujuh ribu lebih! |
| sedangkan ini jumlah pengunjung untuk resep masak somay |
Terus, posisi kedua yanga juga banyak kunjungannya itu adalah postingan tentang pelajaran anak sekolah dasar. Yaitu ketika aku membuat postingan tentang tugas pelajaran tentang pakaian daerah-senjata tradisional dan kesenian daerah yang ada di Indonesia dengan judul: Pakaian nasional, Rumah adat dan Senjata Tradisional. Serta postingan tentang penerapan praktek sains tematik anak kelas 4 SD yang berjudul Perpindahan Kalor. Keduanya mendapat kunjungan hingga 5000 pengunjung. Aku pikir, sepertinya banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini. Karena tulisan ini memang benar-benar makalah putriku yang aku upload seluruhnya di internet. Jadi, insya Allah banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini untuk anak mereka yang duduk di kelas 3 atau kelas 4 SD.
Hal lain yang juga menarik jika melihat tren kunjungan yang banyak ke postingan di blogku adalah, banyaknya kunjungan pada tulisan yang bertema Bulan Madu (judul postingan: Bulan madu Yang Tak Terlupakan).
| rating postingan tentang bulan madu yang tak terlupakan |
Postingan Bulan Madu yang Tak Terlupakan itu berisi tentang pengalamanku ketika melakukan bulan madu segera setelah menikah dengan suami tercinta ke Yogyakarta. Dimana ketika kami menumpang bis antar kota antar propinsi ternyata eh ternyata lagu yang diputar adalah lagunya Endang Estorina dan Ratih Purwasih yang lagu "Yang... hujan turun lagi.. di bawah payung hitam kuberlindung.... Yang... ingatkah kau padaku... " wahahahahaa.... sampai berasa kayak dicuci otak rasanya. Dan dilalahnya, naik bis bolah balik Solo-Yogyakarta lalu balik lagi Yogyakarta-Solo, ketemu bis yang sama dengan lagu yang sama pula. Waaaaaaa.....
Sampai eneg dengar lagu itu.
Tuh... cakep banget kan bulan maduku? hahahaha
Lalu, postingan yang juga menghebohkan adalah tulisan tentang Dude Herlino. Yaitu ketika berita tentang Dude Herlino yang menikahi Alissa Soebandono ramai diberitakan, aku tiba-tiba ingat bahwa aku sebenarnya dulu pernah ngefans sama Artis cowok yang sholeh, sopan, santun, baik dan lembut ini. Hanya saja, sejak bertemu dengan tukang parkir yang mirip banget sama Dude Herlino dan si Tukang Parkir ini over acting banget; entah mengapa kok aku jadi lebih inget wajah si tukang parkir ini ketimbang si Dude Herlino setiap kali melihat sinetron Dude Herlino? Akhirnya, kadar ngefansku padanya semakin berkurang... berkurang.. menipis.. terus menipis... dan akhirnya... STOP. Aku sudah berhenti ngefans sama Dude Herlino.
Eh tapi.... yang bikin aku senang pernah menulis tentang postingan ini yang berjudul Dude Herlino dan Alissa Soebandono akhirnya lamaran adalah, aku jadi dipertemukan dengan para fans-fans Dude Herlino yang lain. hahahaha... sebelum-sebelumnya aku mana tahu bahwa ternyata yang ngefans sama Artis baik hati ini ternyata banyak. Kami sering saling menyapa loh di Twitter... kirim-kiriman foto tentang berbagai macam penampakan dari Alissa Soebandono setelah jadi istrinya Dude dan juga foto-foto dari Dude Herlino dari berbagai sudut pengambilan gambar. Kami juga sering tukar-tukaran cerita tentang semua hal positif yang dimiliki oleh seorang Dude Herlino dan hasil obrolan ini membuahkan sebuah kenyataan yang menohok: "KENAPA DUDE GAK DIPERTEMUKAN DENGAN KAMIIIII....".
Aish.
Nasib memang terkadang kejam ya.
Dan hal yang paling kejam di dunia ini selalu satu: CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN.
hahahahahha *peace ah buat para fans Dude, termasuk yang sekarang berbalik jadi para hatersnya karena tidak kuat melihat betapa seorang Alissa Soebandono kian lama kian baik setelah jadi istri Dude Herlino.
ehem.. ehem (kayaknya lebih baik aku stop berbicara tentang ini jika tidak mau dibully...xixixixi)
![]() |
| ngumpet ah |
Ada beberapa postingan yang punya komentator lumayan banyak. Banyak dalam arti, aku kan orangnya jarang blogwalking (bukan karena malas tapi karena keterbatasan waktu yang aku miliki. Belakangan, kegiatan blogwalking ini juga terhambat karena kesulitanku mendapatkan fasilitas internet dengan mudah. Duh, blogwalking dan jika kebetulan bertemu dengan blog yang berat, nyetel musik. dan tulisannya panjang-panjang banget itu asli ngabisin pulsa euy. Jadi ya... demikianlah.. Mohon maaf ya jika aku terlambar melakukan kunjungan balik ke blog kalian).
Nah, jika kita buang postingan Give Away dan postingan lomba yang aku ikuti (hehehe, dua kategori ini rata-rata pengunjungnya ada pamrihnya biasanya; karena memang salah satu kriteria juri salah satunya adalah banyaknya komentar. Makanya aku nggak masukin meski untuk dua kategori ini komentator tulisannya sering bejibun).
Setelah aku buang semua tulisan yang masuk kategori G-A dan ikut Lomba Blog, maka tersisa tulisan yang aku buat memang karena aku ingin mengabadikan peristiwa saja. Ada beberapa tulisan ternyata yang komentatornya lumayan banyak. Nggak usah disebutin satu-satu ya. hehehe.
Nah.... dari semua postingan di blogku sepanjang tahun 2014 yang paling aku suka dan kebetulan juga banyak komennya (sebenarnya ada juga postingan yang aku suka tapi komennya sedikit... hiks) adalah postingan yang berjudul dua bola mata.Postingan ini komentar yang datang bukan hanya diberikan di akhir tulisan saja, tapi juga ketika aku mensharenya di Facebook dan tempat lain, komentar yang datang tetap banyak. Dan yang lebih menyenangkan adalah, dishare oleh lebih dari satu orang.
Kenapa senang? Karna aku menulisnya dengan niat untuk menyebarkan kebaikan. Jadi, berharap banget tulisan ini bisa menyebarkan kebaikan yang banyak pada orang lain.
| Ini dia tulisan berjudul Dua Bola Mata |
Dua bola mata adalah tulisan yang menceritakan tentang pengalamanku ketika bertemu dengan seorang buta yang memilih untuk menjadi peminta-minta. Dia hanya duduk di tepi sudut jembatan penyeberangan dan berharap dari belas kasihan orang-orang yang lewat dihadapannya agar mau memberikan sedekah padanya.
Padahal, di saat yang sama, aku punya saudara yang juga buta kedua belah matanya tapi saudaraku ini memilih untuk tidak menjadi peminta-minta. Dia melatih otaknya yang tidak cacat untuk menghafal ayat-ayat Al Quran. Hasilnya, dia bisa terpilih untuk ikut MTQ tingkat nasional mewakili Propinsi Sumatra Selatan. Bahkan, berkat keahliannya ini dia mendapat bantuan untuk menjalankan ibadah Haji ke tanah suci.
Subhanallah.
Luar biasa kan cara kita memilih jalan hidup?
Nah... tulisan ini alhamdulillah diapresiasi dengan positif.
Demikianlah evaluasi jelang akhir tahuun dengan cara tengok-tengok blog sendiriku sepanjang tahun 2014.
=======================
“Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer”
Cuaca yang Berubah
Jumat, 05 Desember 2014
Apa yang terjadi dalam kurun waktu satu jam ke depan?
Tidak ada yang tahu. Ini adalah bagian dari takdir dimana pengetahuan tentang hal ini hanya Allah saja yang tahu.
Betul sekali manusia dengan pengetahuannya yang amat sedikit bisa membuat prediksi. Tapi tetap saja, takdir tentang waktu yang akan datang murni berada di tangan Allah.
Dulu, aku pernah diajarkan bahwa semua prediksi keburukan bisa diubah lewat doa. Dan penguat dilabilkannya sebuah doa adalah lewat perbuatan baik yang kita lakukan. Jadi, jika ada yang berharap atau memprediksikan keburukan akan menimpa kita... jangan pernah takut. Karena tetap... kuasa takdir tentang terjadinya takdir di masa yang akan datang itu masih hak prerogatif Allah subhanahu wa ta'ala.
Allahu Akbar.
Dan pemandangan perubahan cuaca berikut ini adalah contoh nyata dari apa yang aku tulis di atas
.
Tidak ada yang tahu. Ini adalah bagian dari takdir dimana pengetahuan tentang hal ini hanya Allah saja yang tahu.
Betul sekali manusia dengan pengetahuannya yang amat sedikit bisa membuat prediksi. Tapi tetap saja, takdir tentang waktu yang akan datang murni berada di tangan Allah.
Dulu, aku pernah diajarkan bahwa semua prediksi keburukan bisa diubah lewat doa. Dan penguat dilabilkannya sebuah doa adalah lewat perbuatan baik yang kita lakukan. Jadi, jika ada yang berharap atau memprediksikan keburukan akan menimpa kita... jangan pernah takut. Karena tetap... kuasa takdir tentang terjadinya takdir di masa yang akan datang itu masih hak prerogatif Allah subhanahu wa ta'ala.
Allahu Akbar.
Dan pemandangan perubahan cuaca berikut ini adalah contoh nyata dari apa yang aku tulis di atas
.
![]() |
| foto ini diambil pukul 14.00... mendungnya tebal dan berat di langit. Dan rerata di semua bidang langit yang luas. |
![]() |
| Lalu aku ambil lagi foto ini pukul 14.10. Jalanan mulai gelap meski ini masih siang. Mendung semakin berat |
![]() |
| Akhirnya, pukul 14.39 hujan pun turun dengan deras. Kabut pun terusir karena curah hujan tersebut. Subhanallah... luar biasa perubahannya. |
Langganan:
Komentar (Atom)




















