Ayo Budayakan Antri

Aku mendapat copasan artikel yang menarik di group whats app. Aku tulis di sini saja ya biar semuanya bisa membacanya.

Seorang guru di Australia pernah berkata, “Kami tidak terlalu khawatir jika anak-anak sekolah dasar kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.”

Sewaktu ditanya, “Mengapa dan kok bisa begitu ? Karena yang terjadi di negara kami justru sebaliknya.”

Inilah jawabannya :

1. Karena kita hanya perlu melatih anak selama 3 bulan saja secara intensif untuk bisa Matematika, sementara kita perlu melatih anak hingga 12 tahun atau lebih untuk bisa mengantri, dan selalu ingat pelajaran berharga di balik proses mengantri.

2. Karena tidak semua anak kelak akan berprofesi menggunakan ilmu matematika kecuali TAMBAH, KALI, KURANG dan BAGI. Sebagian mereka anak menjadi Penari, Atlet Olimpiade, Penyanyi, Musisi, Pelukis, dsb.

3. Karena biasanya hanya sebagian kecil saja dari murid-murid dalam satu kelas yang kelak akan memilih profesi di bidang yang berhubungan dengan Matematika. Sementara SEMUA MURID DALAM SATU KELAS ini pasti akan membutuhkan Etika Moral dan Pelajaran Berharga dari mengantri di sepanjang hidup mereka kelak.

“Memang ada pelajaran berharga apa di balik MENGANTRI ?”

“Oh iya banyak sekali pelajaran berharganya :

1. Anak belajar manajemen waktu jika ingin mengantri paling depan datang lebih awal dan persiapan lebih awal.

2. Anak belajar bersabar menunggu gilirannya tiba terutama jika ia di antrian paling belakang.

3. Anak belajar menghormati hak orang lain, yang datang lebih awal dapat giliran lebih awal, dan tidak saling serobot merasa diri penting.

4. Anak belajar berdisiplin dan tidak menyerobot hak orang lain.

5. Anak belajar kreatif untuk memikirkan kegiatan apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi kebosanan saat mengantri (di Jepang biasanya orang akan membaca buku saat mengantri).

6. Anak bisa belajar bersosialisasi menyapa dan mengobrol dengan orang lain di antrian.

7. Anak belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuannya.

8. Anak belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrian belakang.

9. Anak belajar disiplin, teratur, dan kerapihan.

10. Anak belajar memiliki RASA MALU jika ia menyerobot antrian dan hak orang lain.

11. Anak belajar bekerjasama dengan orang-2 yang ada di dekatnya jika sementara mengantri ia harus keluar antrian sebentar untuk ke kamar kecil.

12. Anak belajar jujur pada diri sendiri dan pada orang lain.

Dan mungkin masih banyak lagi pelajaran berharga lainnya. Silahkan Anda temukan sendiri sisanya.

Selamat mengantri..


Ngomong-ngomong soal antri, ini ada beberapa etika dalam mengantri:
1. Antrilah sesuai dengan nomor urutan
2.  Janganberebut apalagi sampai melakukan tipu daya untuk merebut tempat orang lain di depan kita
3. Eits... jangan memotong antrian ya (ini amat menyebalkan)
4. Jangan mengantri sambil bawa barang yang mengganggu orang lain (anjing galak misalnya; atau ayam hidup atau ember isi kotoran).
5. Jangan mengantri sambil memakai pakaian yang mengganggu orang lain (seronok; dekil, bau, terlalu seksi, terlalu bahenol... jangan deh)
6. Jangan dorong-dorongan ah. Sabar ya.
7. Jika sudah tahu berada dalam antrian panjang, jangan memancing keonaran (misalnya membunyikan klakson mobil dalam antrian kendaraan. Atau berteriak nyuruh cepat padahal ya emang lagi antri juga kali orang lain).

oke... yuk belajar antri

Abon Jambrong

Alhamdulillah,  tulisanku yang bertema toko online mendapat apresiasi hadiah berupa Abon Jambrong (baca: Belanja di toko online? Aku banget tuh).
Begitu membaca jenis makanan "abon jambrong" berhubung aku belum pernah tahu seperti apa Abon Jambrong jadi aku bayanginnya Abon yang berbentuk Flosh alias suwir-suwir halus dari ikan jambrong. Aku pernah nyoba abon ikan khas Riau yang berbentuk serbuk mirip serundeng ikan. Rasanya enakkk. Jadi..aku mulai menanti kedatangan hadiahku.
Dan taraaaaa..... hari ini hadiah itu datang.

Pembasmi Nyamuk

Alkisah Nasrudin Hoja suatu hari tampak sedang berjongkok di halaman rumahnya. Bukan hanya berjongkok, tapi sebenarnya dia berjalan meski dalam posisi jongkok. Matanya terus menerus melihat ke atas permukaan tanah. Sementara tangannya tampak meraba-raba seakan-akan mencari sesuatu. Kelakuannya ini terus berlangsung hingga matahari beranjak naik hingga di atas kepala. Tentu saja tetangganya keheranan melihat hal ini. Maka, dengan penuh rasa ingin tahu, tetangga Nasrudin mendatangi Nasrudin.

"Nasrudin... kamu lagi ngapain sih? Kok daritadi kayak lagi mencari-cari sesuatu?"

Mendengar sapaan tetangganya tersebut, Nasrudin mengangguk mengiyakan.

"Benar sekali dugaanmu tetanggaku. Aku memang sedang mencari-cari sesuatu."
"Oh... apakah yang sedang kamu cari itu Nasrudin?"
"Aku sedang mencari cincin istriku yang hilang."
"Hah? Cincin? Cincin seperti apa?"

Lalu, Nasrudin pun menceritakan seperti apa ciri-ciri cincin yang dia sedang cari tersebut.
"Kapan hilangnya cincin itu?" tetangganya mulai tergerak untuk membantu dan mulai ikut berjongkok. Bayangan ciri-ciri cincin seperti yang diceritakan oleh Nasrudin telah diingatnya baik-baik dan menjadi patokannya dalam niatnya untuk membantu Nasrudin.

"Hilangnya semalam."
"Oh, hilangnya semalam. Baiklah... aku akan membantumu mencarinya."

Akhirnya, berdua dnegan tetangganya, Nasrudin kembali menelusuri halaman rumahnya. Jengkal demi jengkal mereka susuri tapi hingga sampai di ujung halaman, cincin itu tidak dapat ditemukan. Maka, mereka pun kembali mencarinya dari awal lagi. Barangkali saja ada jengkal tanah yang terlewatkan. Sementara matahari semakin terik memanggang punggung mereka. Dalam kelelahan akibat panas yang terik, tetangganya kembali bertanya pada Nasrudin.

"Nasrudin... kamu yakin nih cincin itu hilang di halaman sini? Kok sudah kita susuri tidak ketemu juga ya? Apa ada bagian dari halaman ini yang terlewat ya?" mendengar pertanyaan tetangganya tersebut, Nasrudin menjawab kalem.

"Oh, hilangnya memang bukan disini sih sebenarnya." kontan tetangganya langsung berhenti mencari. Matanya memicing, fokus tertuju pada Nasrudin.
 "Dimana hilangnya?" tetangganya mulai mencurigai sesuatu.
"Hilangnya di dalam rumah."
HAH! Benar saja. Geraham tetangganya mulai mengeras. Kesal. Sudah dari tadi terpanggang terik matahari ternyata sia-sia bantuan yang diberikan.
"Duh... jika hilangnya di dalam rumah, kenapa nyarinya di sini sih?" Nasrudin hanya tersenyum ke arah tetangganya tanpa merasa bersalah sama sekali.
"Maaf.. bukan apa-apa. Tapi, minyak untuk menyalakan lampu di dalam rumah saya habis. Jadi, rumah saya gelap gulita meski hari sudah siang. Susah nyari cincin yang kecil itu di dalam rumah yang gelap. Lebih mudah mencarinya di halaman ini, yang terang benderang di siang hari."
"Hah! Konyol ah." dengan kesal, tetangga Nasrudin pun pergi meninggalkan Nasrudin dengan kesal.

gambar diambil dari republika


Jika kita membaca kisah-kisah penuh hikmah dari Nasrudin Hoja (seorang Sufi Humoris), maka kita akan menemukan berbagai kisah kelucuan-kelucuan yang terdengar nyeleneh sekaligus mengandung sarkasme yang unik. Uniknya karena tersaji lucu.

Nah... kebetulan beberapa waktu yang lalu, ketika aku baru saja menuju jalan pulang ke rumah aku menemukan sesuatu yang lucu. Dan kejadian ini membuatku asli ingat kisah Nasrudin ketika mencari cincin di halaman rumahnya. Kejadian apa itu?
Yaitu kejadian ketika tetanggaku, sore-sore tampak asyik membunuh nyamuk yang berkembang biak di dalam got di depan rumahnya dengan raket nyamuk. Eh.. lebih tepatnya di dalam got (selokan) tetangga di samping rumahnya.
ini yang dimaksud dengan raket nyamuuk

"Eh.... pak, rajin nih bunuh nyamuk." ujarku basa-basi.
"Iya... soalnya di rumah saya banyak banget nyamuknya." Glek. Aku langsung tercenung mendengar alasan dia membunuh nyamuk di dalam got tersebut.
"Oh... eh.. kenapa nggak bunuh nyamuk yang ada di dalam rumah saja pak?"
"Oh... nggak bu.. nyamuk yang disini lebih banyak. Dari tadi bunyi terus nih raket saya."
(what?)

lalu hening.....
kenapa aku gagal paham dengan pemikiran si tetanggaku ini ya?


Rok Mini, Bulan Madu, Dude Herlino dan Anak SD

Alhamdulillah, kita sudah memasuki bulan Desember.
Seperti yang biasa aku lakukan di tahun-tahun sebelumnya, maka aku selalu menulis kilas balik apa saja yang terjadi dalam satu tahun ini. Semua dengan tujuan agar bisa menjadi refleksi buatku sendiri.

Dalam setahun ini, kalau aku tengok-tengok lagi postingan di blogku, maka ada banyak hal yang menarik loh. Kebetulan, lagi ada lomba Tengok-Tengok Blog Sendiri alias Self Refleksion yang diadakan oleh om Her (ini panggilan untuk beliau yang diberikan oleh para Blogger karena beliau memang blogger senior; jadi bukan berarti karena beliau om-om ya).



 Hmm, postinganku dalam selama tahun 2014 ini yang paling banyak kunjungannya itu ternyata ada beberapa loh.
Postingan terbanyak kunjungan tentu saja dipegang oleh: postingan tentang Rok Mini di Eskalator. Postingan ini bercerita tentang pengalamanku ketika sedang naik eskalator di sebuah Mall yang ada di wilayah Jakarta Selatan eh nggak tahunya tepat di hadapanku ada cewek yang memakai rok mini super mini. Bukan cuma mini, tapi roknya juga model rok megar gitu (jadi kalau ada angin berhembus dah pasti terbangnya). Dah gitu ini cewek nggak pakai celana pendek lagi. Jadi, pas dia naik eskalator.... hmmm.... kebayang kan pemandangan apa yang tersaji untuk pengunjung mall yang ada di anak tangga yang lebih rendah dari dia? hahahaha. Nah.... postingan ini mendapat kunjungan yang banyak ternyata di tahun ini. Lebih banyak daripada postingan resep masakan (entah kenapa setiap kali aku membuat postiingan tentang resep masakan, maka jumlah pengunjungnya selalu puluhan ribu).

tuh, jumlah pengunjung postingan rok mini di eskalatorku mencapai dua puluh tujuh ribu lebih!
sedangkan ini jumlah pengunjung untuk resep masak somay
 Hmm... kenapa ya bisa begitu? Apakah berarti banyak orang yang berharap banyak dari judul "rok mini" ini? Jadi inget lagu..."buka dikit... joss." hhahahaha.

Terus, posisi kedua yanga juga banyak kunjungannya itu adalah postingan tentang pelajaran anak sekolah dasar. Yaitu ketika aku membuat postingan tentang tugas pelajaran tentang pakaian daerah-senjata tradisional dan kesenian daerah yang ada di Indonesia dengan judul: Pakaian nasional, Rumah adat dan Senjata Tradisional. Serta postingan tentang penerapan praktek sains tematik anak kelas 4 SD  yang berjudul Perpindahan Kalor. Keduanya mendapat kunjungan hingga 5000 pengunjung. Aku pikir, sepertinya banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini. Karena tulisan ini memang benar-benar makalah putriku yang aku upload seluruhnya di internet. Jadi, insya Allah banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini untuk anak mereka yang duduk di kelas 3 atau kelas 4 SD.

Hal lain yang juga menarik jika melihat tren kunjungan yang banyak ke postingan di blogku adalah, banyaknya kunjungan pada tulisan yang bertema Bulan Madu (judul postingan: Bulan madu Yang Tak Terlupakan).

rating postingan tentang bulan madu yang tak terlupakan

Postingan Bulan Madu yang  Tak Terlupakan itu berisi tentang pengalamanku ketika melakukan bulan madu segera setelah menikah dengan suami tercinta ke Yogyakarta. Dimana ketika kami menumpang bis antar kota antar propinsi ternyata eh ternyata lagu yang diputar adalah lagunya Endang Estorina dan Ratih Purwasih yang lagu "Yang... hujan turun lagi.. di bawah payung hitam kuberlindung.... Yang... ingatkah kau padaku... " wahahahahaa.... sampai berasa kayak dicuci otak rasanya. Dan dilalahnya, naik bis bolah balik Solo-Yogyakarta lalu balik lagi Yogyakarta-Solo, ketemu bis yang sama dengan lagu yang sama pula. Waaaaaaa.....
Sampai eneg dengar lagu itu.
Tuh... cakep banget kan bulan maduku? hahahaha

Lalu, postingan yang juga menghebohkan adalah tulisan tentang Dude Herlino. Yaitu ketika berita tentang Dude Herlino yang menikahi Alissa Soebandono ramai diberitakan, aku tiba-tiba ingat bahwa aku sebenarnya dulu pernah ngefans sama Artis cowok yang sholeh, sopan, santun, baik dan lembut ini. Hanya saja, sejak bertemu dengan tukang parkir yang mirip banget sama Dude Herlino dan si Tukang Parkir ini over acting banget; entah mengapa kok aku jadi lebih inget wajah si tukang parkir ini ketimbang si Dude Herlino setiap kali melihat sinetron Dude Herlino? Akhirnya, kadar ngefansku padanya semakin berkurang... berkurang.. menipis.. terus menipis... dan akhirnya... STOP. Aku sudah berhenti ngefans sama Dude Herlino.

Eh tapi.... yang bikin aku senang pernah menulis tentang postingan ini yang berjudul Dude Herlino dan Alissa Soebandono akhirnya lamaran adalah, aku jadi dipertemukan dengan para fans-fans Dude Herlino yang lain. hahahaha... sebelum-sebelumnya aku mana tahu bahwa ternyata yang ngefans sama Artis baik hati ini ternyata banyak. Kami sering saling menyapa loh di Twitter... kirim-kiriman foto tentang berbagai macam penampakan dari Alissa Soebandono setelah jadi istrinya Dude dan juga foto-foto dari Dude Herlino dari berbagai sudut pengambilan gambar. Kami juga sering tukar-tukaran cerita tentang semua hal positif yang dimiliki oleh seorang Dude Herlino dan hasil obrolan ini membuahkan sebuah kenyataan yang menohok: "KENAPA DUDE GAK DIPERTEMUKAN DENGAN KAMIIIII....".

Aish.
Nasib memang terkadang kejam ya.
Dan hal yang paling kejam di dunia ini selalu satu: CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN.
hahahahahha *peace ah buat para fans Dude, termasuk yang sekarang berbalik jadi para hatersnya karena tidak kuat melihat betapa seorang Alissa Soebandono kian lama kian baik setelah jadi istri Dude Herlino.
ehem.. ehem (kayaknya lebih baik aku stop berbicara tentang ini jika tidak mau dibully...xixixixi)

ngumpet ah
Itu semua adalah postingan yang pengunjungnya banyak. Sekarang, mari kita lihat postingan dengan komentator terbanyak.

Ada beberapa postingan yang punya komentator lumayan banyak. Banyak dalam arti, aku kan orangnya jarang blogwalking (bukan karena malas tapi karena keterbatasan waktu yang aku miliki. Belakangan, kegiatan blogwalking ini juga terhambat karena kesulitanku mendapatkan fasilitas internet dengan mudah. Duh, blogwalking dan jika kebetulan bertemu dengan blog yang berat, nyetel musik. dan tulisannya panjang-panjang banget itu asli ngabisin pulsa euy. Jadi ya... demikianlah.. Mohon maaf ya jika aku terlambar melakukan kunjungan balik ke blog kalian).

Nah, jika kita buang postingan Give Away dan postingan lomba yang aku ikuti (hehehe, dua kategori ini rata-rata pengunjungnya ada pamrihnya biasanya; karena memang salah satu kriteria juri salah satunya adalah banyaknya komentar. Makanya aku nggak masukin meski untuk dua kategori ini komentator tulisannya sering bejibun).
Setelah aku buang semua tulisan yang masuk kategori G-A dan ikut Lomba Blog, maka tersisa tulisan yang aku buat memang karena aku ingin mengabadikan peristiwa saja.  Ada beberapa tulisan ternyata yang komentatornya lumayan banyak. Nggak usah disebutin satu-satu ya. hehehe. 

Nah.... dari semua postingan di blogku sepanjang tahun 2014 yang paling aku suka dan kebetulan juga banyak komennya (sebenarnya ada juga postingan yang aku suka tapi komennya sedikit... hiks) adalah  postingan yang berjudul dua bola mata.Postingan ini komentar yang datang bukan hanya diberikan di akhir tulisan saja, tapi juga ketika aku mensharenya di Facebook dan tempat lain, komentar yang datang tetap banyak. Dan yang lebih menyenangkan adalah, dishare oleh lebih dari satu orang.
Kenapa senang? Karna aku menulisnya dengan niat untuk menyebarkan kebaikan. Jadi, berharap banget tulisan ini bisa menyebarkan kebaikan yang banyak pada orang lain.

Ini dia tulisan berjudul Dua Bola Mata

Dua bola mata adalah tulisan yang menceritakan tentang pengalamanku ketika bertemu dengan seorang buta yang memilih untuk menjadi peminta-minta. Dia hanya duduk di tepi sudut jembatan penyeberangan dan berharap dari belas kasihan orang-orang yang lewat dihadapannya agar mau memberikan sedekah padanya.

Padahal, di saat yang sama, aku punya saudara yang juga buta kedua belah matanya tapi saudaraku ini memilih untuk tidak menjadi peminta-minta. Dia melatih otaknya yang tidak cacat untuk menghafal ayat-ayat Al Quran. Hasilnya, dia bisa terpilih untuk ikut MTQ tingkat nasional mewakili Propinsi Sumatra Selatan. Bahkan, berkat keahliannya ini dia mendapat bantuan untuk menjalankan ibadah Haji ke tanah suci.
Subhanallah.
Luar biasa kan cara kita memilih jalan hidup?
Nah... tulisan ini alhamdulillah diapresiasi dengan positif.

Demikianlah evaluasi jelang akhir tahuun dengan cara  tengok-tengok blog sendiriku sepanjang tahun 2014.
=======================

“Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer”

Cuaca yang Berubah

Apa yang terjadi dalam kurun waktu satu jam ke depan?
Tidak ada yang tahu. Ini adalah bagian dari takdir dimana pengetahuan tentang hal ini hanya Allah saja yang tahu.
Betul sekali manusia dengan pengetahuannya yang amat sedikit bisa membuat prediksi. Tapi tetap saja, takdir tentang waktu yang akan datang murni berada di tangan Allah.

Dulu, aku pernah diajarkan bahwa semua prediksi keburukan bisa diubah lewat doa. Dan penguat dilabilkannya sebuah doa adalah lewat perbuatan baik yang kita lakukan. Jadi, jika ada yang berharap atau memprediksikan keburukan akan menimpa kita... jangan pernah takut. Karena tetap... kuasa takdir tentang terjadinya takdir di masa yang akan datang itu masih hak prerogatif Allah subhanahu wa ta'ala.
Allahu Akbar.

Dan pemandangan perubahan cuaca berikut ini adalah contoh nyata dari apa yang aku tulis di atas

.
foto ini diambil pukul 14.00... mendungnya tebal dan berat di langit. Dan rerata di semua bidang langit yang luas.

Lalu aku ambil lagi foto ini pukul 14.10. Jalanan mulai gelap meski ini masih siang. Mendung semakin berat

Pukul 14.38, mulai ada kabut yang tebal yang menutupi udara Jakarta. Bahkan, sebelum foto ini diambil, gedung tinggi di tengah itu sudah tidak terlihat karena tertutup kabut tebal yang berawarna kelabu

Akhirnya, pukul 14.39 hujan pun turun dengan deras. Kabut pun terusir karena curah hujan tersebut. Subhanallah... luar biasa perubahannya.

Ternyata Hello Kitty itu Punya Keluarga

Bulan lalu, seorang temanku di group Whats App "Emak Ceria" mengadakan syukuran karna dia terpilih masuk nominasi pemenang Aqua tahun ini. Yupe, dialah mak Grace Melia.  Nah, ceritanya khusus di group w-a ini, mak Ges (yang sering disebut sebagai anak ketemu gede sama aku karena kami punya wajah yang mirip... xixixixi jadi serasa kayak ibu dan anak), ngadain kuis. Bunyi kuisnya kocak.... dan berhubung waktu itu aku lagi gak ada kerjaan jadi aku ikutan deh... nyaris semua anggota emak ceria bisa jawab, jadi pemenangnya dengan sistem undian kayak arisan gitu. Hasilnya: aku menang...  YEAAAHHH.... aku dapat pulsa gratis deh dari mak Ges (makasihhh)

Ini bunyi kuis kocaknya:

Nah... itu yang pertama kali jawab aku loh... hehehehe...

Gara-gara kuis ini aku jadi tahu bahwa ternyata Hello Kitty itu Punya Keluarga.
Ya Ampun.... aku gak pernah merhatiin... aku pikir selama ini itu cuma ada satu Hello Kitty tapi gonta-ganti kostum doang... hahahaha...ternyata emang mereka satu keluarga. Ini nih keluarga Hello Kitty:


Siapa saja mereka itu? Ini dia silsilah keluarga White (White ini nama family keluarga Hello Kitty. Nama asli Hello KItty itu: Kitty White)



Nah.... Jadi, hello Kitty itu punya saudara kembar namanya Mimmy.





Nah....keluarga mereka ternyata masih lengkap; jadi ada ayah ibu kakek dan nenek segala.

ini kakeknya

ini neneknya


Dan... karena si Kitty sekarang sudah besar.. jadi dia sudah punya pacar loh. Namanya Daniel Star.


Bahkan, ternyata Keluarga Hello KItty punya binatang peliharaan juga loh. Benar-benar keluarga sempurna.

ini hamster peliharaan Kitty, namanya sugar, dikasih sama Daniel.

ini adiknya kucing pelihraan kitty, namanya Honey

dan ini peliharaannya Kitty, namanya Charmmy, Dia kucing persia
Waaaahhh... gara-gara ikut kuisnya mak Ges, aku jadi tahu tentang Hello KItty. hahahahaha....

Balitaku Balita Bahagia Insya Allah

Alhamdulillah, 10 bulan setelah terpisah dengan suamiku (terhitung ketika aku hamil 4 bulan; yaitu ketika suamiku berangkat ke Sydney untuk melanjutkan studynya), aku akhirnya berangkat juga ke Sydney untuk menyusul suamiku. Sebagai mahasiswa beasiswa, memang ada peraturan bahwa jika keberadaan mahasiswa yang bersangkutan belum genap satu tahun, maka jika istrinya melakukan persalinan maka biaya tidak ditanggung oleh pemberi beasiswa alias suruh bayar sendiri. hohoho, mahal judulnya. Jadi, komprominya adalah (karena aku hamil tidak lama setelah kami menikah padahal suamiku berangkat ke Sydney di bulan ke 5 setelah menikah) maka aku melahirkan dulu, nanti baru menyusul.

Begitu kami bertemu di bulan Maret 1995 itu.... kangennya sudah menumpuk tinggi sekali.
Terlebih, sejak putraku lahir, suamiku belum pernah melihatnya kecuali hanya melihat di lembar photo-photo cetak (belum musim photo digital soalnya)  yang aku kirimkan lewat pos udara saja (dulu belum ada live streaming atau internet yang memungkinkan untuk video call dan chat). Suamiku benar-benar surprised melihat putranya yang ganteng dan sehat.

ini dia ketika ayah dan anak bertemu. Eh tapi ini setelah putraku sudah bisa berjalan sih. Ketika mereka berdua  bertemu, usia putraku baru 4,5 bulan


 Dan mungkin ini yang disebut dengan bonding antara orang tua dan anak. Meski mereka berdua baru saja bertemu tapi mereka berdua langsung bisa saling mengenal satu sama lain. Jadi tidak ada adegan saling menolak karena belum saling kenal. 

Di Sydney, aku mengasuh putraku ini tanpa pembantu (la iya lah... suamiku kan masih mahasiswa; meski dia kuliah untuk mengambil S3 sekalipun. Sayang duitnya ah kalau harus bayar baby sitter.. hehehe, *otak pelit mulai bereaksi). Di sana gak ada saudara (eh ada sih.. tapi jauhhhhh tinggalnya, di Cronulla sana; jadi nggak mungkin nitip-nitip sama mereka). Tapi karena mengasuh sendiri kami jadi dekat satu sama lain. Saling mengerti kesulitan satu sama lain dan saling membantu otomatis satu sama lain.

Kebaikan dari mengasuh anak tanpa pembantu itu menurutku sih:
1. Anak jadi lebih cepat mandiri. Ini mungkin karena aku tidak memanjakan dia. Tidak bisa nangis sedikit-gendong-nangis sedikit-gendong. Waaaaa... bisa rontok tenagaku. Jadilah anak-anakku
2. Anak tumbuh jadi pribadi yang tidak cengeng. hehehe... mau cengeng gimana kalau ibunya gak ada waktu buat ngebujuk-bujuk dia. Jadi... semua harus jelas. Mau apa bilang. Nggak mau ya bilang juga. Itu sebabnya anakku...
3. Anak yang terbuka dan mau menerima perbedaan atau kenyataan pahit. Sejak kecil mereka sudah aku ajarkan, bahwa tidak semua yang mereka inginkan di dunia ini bisa mereka dapatkan. Bisa sih dapat, asal mereka mau berusaha terlebih dahulu. Ternyata, ajaran sepele ini malah membuat ...
4. Anak tumbuh menjadi figur yang mau berusaha; tidak gengsi jika harus bekerja; dan tidak malu jika ternyata tidak punya atau tidak bisa mendapatkannya. Mungkin ini akibat dari segala sesuatuya harus dikerjakan sendiri ya. Jadi mereka tahu pasti kesulitan yang akan dihadapi dan kenyataan jika ternyata hasil pekerjaannya tidak maksimal. Juga kenyataan bahwa ada faktor lain di luar kehendak mereka jika ternyata kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi hasilnya tetap dinilai oleh orang lain kurang (hehehhe; ini nih.. harus berterima kasih pada orang-orang yang mampir ke rumah dan tidak lupa berkomentar: "Rumah lo berantakan banget sih."... wuih, dia nggak tahu bahwa sebelumnya kami semua sudah berusaha menata semaksimal mungkin rumah kami agar bisa lebih rapi dan nyaman sebelum dia datang). 

ini Ibam yang setiap hari aku masukkan ke dalam pagar kotak seluas 1 x 1,5 meter. Dia waktu itu baru bisa merangkak lalu berdiri. Karena ruang lingkupnya dibatasi maka dia tidak bisa kemana-mana selain berada dalam pagar kotak ini. Jadi aku pun bisa melakukan berbagai aktifitas membereskan rumah dan menulis atau menyeterika atau mengerjakan PR. Iya, dulu aku ikut kursus2 gitu deh jadi suka dapat PR. Ibam anteng disini karna bisa tetap melihat aku beraktifitas.
Untuk mendidik anak agar bisa mandiri dan tidak cengeng itu sebenarnya sederhana saja menurutku. Yaitu dengan membuatnya merasa nyaman dan aman berada di lingkungan yang dia kenal. Meski demikian, kita sebagai orang tua tetap harus memenuhi semua kebutuhan yang sesuai dengan usia perkembangannya.

Nah.... ini Ibam yang sudah mulai bisa bermain sendirian. Kadang, dia sampai tertidur di depan kotak mainannya. 

Apa saja kebutuhan seorang Balita agar tetap merasa aman dan nyaman sehingga membuat dia insya Allah bahagia?

1. Usahakan untuk mengurangi kata "jangan" padanya. Biarkan dia bereksplorasi sepuasnya. Tapi, tetap diarahkan ke arah yang benar. Dengan begitu dia menjadi lebih percaya diri.
2. Jangan sodorkan berbagai macam harapan dan tuntutan padanya. Seperti: "Kamu tuh harusnya begini dong... gimana sih?"... nah.... ini nih yang harus dilarang. Nanti balita kita jadi merasa tertekan dan tidak percaya diri. Atau bahkan jadi menutup diri untuk berusaha kembali.
3. Jangan pernah menakuti balita sesuatu yang membuat mereka membayangkannya menjadi sosok yang menyeramkan. Seperrti: "Ih, jangan kesitu.. ada hantu loh."... atau.... "sstt, jangan berisik. Nanti ditangkep polisi loh."... atau... "ih, tuh ada Pak RT... ada Pak RT... udah, diem, jangan nangis terus."
4. Katakan terus terang kondisi keuangan kita pada mereka dengan  bahasa mereka jika kita tidak bisa memenuhi permintaan mereka. 
nah... loh. Gimana tuh? hehehe... entah ya, tapi aku tidak pernah berbohong pada anak-anakku. Jika mereka ingin mainan dan aku tidak punya uang maka aku katakan pada mereka bahwa aku tidak punya uang. Tapi jika aku punya uang ya aku tawarkan mereka barangkali mereka masih menginginkan barang yang dahulu mereka tunjuk (penekanannya pada penawaran jika mereka masih butuh atau tidak. Jadi, tidak langsung membelikannya ketika ada uang, tapi mengajak mereka berpikir apakah mereka memang butuh barang tersebut atau tidak? Jika tetap ingin ya sudah beli; tapi kalau sudah gak mau ya gak usah dipaksa).
5. Ajak mereka untuk bergaul dengan banyak orang; perkenalkan mereka dengan banyak pengalaman lewat berbagai aktifitas.
Yang terakhir ini, usahakan jangan mengajak mereka dengan keterpaksaan. Dan usahakan kita menjadi orang pertama dimana mereka bisa memperlihatkan ekspresi apapun pada kita.

Ini foto Arna ketika baru berusia belum setahun. Karena bersyukur dikaruniai anak perempuan maka aku pun berjilbab (eh, ini emang nazar sih; bahwa kalau punya anak perempuana aku akan mengenakan jilbab). Suamiku bahagia banget ketika tahu aku hamil anak perempuan.

Nah, ini Hawna putri ketigaku. Sejak kecil, girly sekali. Senangnya warna Pink... saking senang banget sama warna Pink, kadang dia seperti tidak pernah ganti baju dan barang-barang dia mirip-mirip semua. Akhirnya, kami mengeluarkan sebuah peraturan. Dia harus mengubah kecenderungannya untuk memilih warna pink jika tidak kami tidak akan membelikan dia apapun. Sejak itu dia jadi suka warna Ungu. Awalnya Ungu muda, tapi sekarang semua warna ungu dia suka. (hahahaha, sebelas dua belas sebenarnya pink dan ungu itu)

masih hawna; yang jika merasa senang sering melet lidahnya.

Nah... itu pengalamanku ketika mengasuh balita-balitaku agar menjadi balita yang bahagia dan mandiri. Bagaimana cerita pengalamanmu teman?

-----------------------------------
 " Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away "Saat Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu"

Semua Istri Baik, Hanya....

[Pernikahan] Tiga hari yang lalu, aku dan suami berdua makan di sebuah rumah makan Soto. Sejak anak-anak beranjak besar, dari pagi hingga siang aku dan suamiku memang seperti orang pacaran saja. Berdua terus kemana-mana. Setelah mengantar anak-anak sekolah, kami berdua joging di taman berdua. Setelah mencari sarapan. Sesekali belanja. Dan kegiatan yang tidak pernah lupa adalah mengobrol. Aku dan suami memang sejak pertama kali kenal dahulu senang ngobrol. Ada saja yang kami perbincangkan.

Kebetulan, di depanku ada segerombolan ibu-ibu yang juga sedang makan soto. Mereka ramai sekali. Saling bersenda gurau dan melemparkan seloroh.

"Mereka temanmu, De?"
"Hmm... bukan sih."