Rok Mini, Bulan Madu, Dude Herlino dan Anak SD

Alhamdulillah, kita sudah memasuki bulan Desember.
Seperti yang biasa aku lakukan di tahun-tahun sebelumnya, maka aku selalu menulis kilas balik apa saja yang terjadi dalam satu tahun ini. Semua dengan tujuan agar bisa menjadi refleksi buatku sendiri.

Dalam setahun ini, kalau aku tengok-tengok lagi postingan di blogku, maka ada banyak hal yang menarik loh. Kebetulan, lagi ada lomba Tengok-Tengok Blog Sendiri alias Self Refleksion yang diadakan oleh om Her (ini panggilan untuk beliau yang diberikan oleh para Blogger karena beliau memang blogger senior; jadi bukan berarti karena beliau om-om ya).



 Hmm, postinganku dalam selama tahun 2014 ini yang paling banyak kunjungannya itu ternyata ada beberapa loh.
Postingan terbanyak kunjungan tentu saja dipegang oleh: postingan tentang Rok Mini di Eskalator. Postingan ini bercerita tentang pengalamanku ketika sedang naik eskalator di sebuah Mall yang ada di wilayah Jakarta Selatan eh nggak tahunya tepat di hadapanku ada cewek yang memakai rok mini super mini. Bukan cuma mini, tapi roknya juga model rok megar gitu (jadi kalau ada angin berhembus dah pasti terbangnya). Dah gitu ini cewek nggak pakai celana pendek lagi. Jadi, pas dia naik eskalator.... hmmm.... kebayang kan pemandangan apa yang tersaji untuk pengunjung mall yang ada di anak tangga yang lebih rendah dari dia? hahahaha. Nah.... postingan ini mendapat kunjungan yang banyak ternyata di tahun ini. Lebih banyak daripada postingan resep masakan (entah kenapa setiap kali aku membuat postiingan tentang resep masakan, maka jumlah pengunjungnya selalu puluhan ribu).

tuh, jumlah pengunjung postingan rok mini di eskalatorku mencapai dua puluh tujuh ribu lebih!
sedangkan ini jumlah pengunjung untuk resep masak somay
 Hmm... kenapa ya bisa begitu? Apakah berarti banyak orang yang berharap banyak dari judul "rok mini" ini? Jadi inget lagu..."buka dikit... joss." hhahahaha.

Terus, posisi kedua yanga juga banyak kunjungannya itu adalah postingan tentang pelajaran anak sekolah dasar. Yaitu ketika aku membuat postingan tentang tugas pelajaran tentang pakaian daerah-senjata tradisional dan kesenian daerah yang ada di Indonesia dengan judul: Pakaian nasional, Rumah adat dan Senjata Tradisional. Serta postingan tentang penerapan praktek sains tematik anak kelas 4 SD  yang berjudul Perpindahan Kalor. Keduanya mendapat kunjungan hingga 5000 pengunjung. Aku pikir, sepertinya banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini. Karena tulisan ini memang benar-benar makalah putriku yang aku upload seluruhnya di internet. Jadi, insya Allah banyak orang tua yang membutuhkan informasi ini untuk anak mereka yang duduk di kelas 3 atau kelas 4 SD.

Hal lain yang juga menarik jika melihat tren kunjungan yang banyak ke postingan di blogku adalah, banyaknya kunjungan pada tulisan yang bertema Bulan Madu (judul postingan: Bulan madu Yang Tak Terlupakan).

rating postingan tentang bulan madu yang tak terlupakan

Postingan Bulan Madu yang  Tak Terlupakan itu berisi tentang pengalamanku ketika melakukan bulan madu segera setelah menikah dengan suami tercinta ke Yogyakarta. Dimana ketika kami menumpang bis antar kota antar propinsi ternyata eh ternyata lagu yang diputar adalah lagunya Endang Estorina dan Ratih Purwasih yang lagu "Yang... hujan turun lagi.. di bawah payung hitam kuberlindung.... Yang... ingatkah kau padaku... " wahahahahaa.... sampai berasa kayak dicuci otak rasanya. Dan dilalahnya, naik bis bolah balik Solo-Yogyakarta lalu balik lagi Yogyakarta-Solo, ketemu bis yang sama dengan lagu yang sama pula. Waaaaaaa.....
Sampai eneg dengar lagu itu.
Tuh... cakep banget kan bulan maduku? hahahaha

Lalu, postingan yang juga menghebohkan adalah tulisan tentang Dude Herlino. Yaitu ketika berita tentang Dude Herlino yang menikahi Alissa Soebandono ramai diberitakan, aku tiba-tiba ingat bahwa aku sebenarnya dulu pernah ngefans sama Artis cowok yang sholeh, sopan, santun, baik dan lembut ini. Hanya saja, sejak bertemu dengan tukang parkir yang mirip banget sama Dude Herlino dan si Tukang Parkir ini over acting banget; entah mengapa kok aku jadi lebih inget wajah si tukang parkir ini ketimbang si Dude Herlino setiap kali melihat sinetron Dude Herlino? Akhirnya, kadar ngefansku padanya semakin berkurang... berkurang.. menipis.. terus menipis... dan akhirnya... STOP. Aku sudah berhenti ngefans sama Dude Herlino.

Eh tapi.... yang bikin aku senang pernah menulis tentang postingan ini yang berjudul Dude Herlino dan Alissa Soebandono akhirnya lamaran adalah, aku jadi dipertemukan dengan para fans-fans Dude Herlino yang lain. hahahaha... sebelum-sebelumnya aku mana tahu bahwa ternyata yang ngefans sama Artis baik hati ini ternyata banyak. Kami sering saling menyapa loh di Twitter... kirim-kiriman foto tentang berbagai macam penampakan dari Alissa Soebandono setelah jadi istrinya Dude dan juga foto-foto dari Dude Herlino dari berbagai sudut pengambilan gambar. Kami juga sering tukar-tukaran cerita tentang semua hal positif yang dimiliki oleh seorang Dude Herlino dan hasil obrolan ini membuahkan sebuah kenyataan yang menohok: "KENAPA DUDE GAK DIPERTEMUKAN DENGAN KAMIIIII....".

Aish.
Nasib memang terkadang kejam ya.
Dan hal yang paling kejam di dunia ini selalu satu: CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN.
hahahahahha *peace ah buat para fans Dude, termasuk yang sekarang berbalik jadi para hatersnya karena tidak kuat melihat betapa seorang Alissa Soebandono kian lama kian baik setelah jadi istri Dude Herlino.
ehem.. ehem (kayaknya lebih baik aku stop berbicara tentang ini jika tidak mau dibully...xixixixi)

ngumpet ah
Itu semua adalah postingan yang pengunjungnya banyak. Sekarang, mari kita lihat postingan dengan komentator terbanyak.

Ada beberapa postingan yang punya komentator lumayan banyak. Banyak dalam arti, aku kan orangnya jarang blogwalking (bukan karena malas tapi karena keterbatasan waktu yang aku miliki. Belakangan, kegiatan blogwalking ini juga terhambat karena kesulitanku mendapatkan fasilitas internet dengan mudah. Duh, blogwalking dan jika kebetulan bertemu dengan blog yang berat, nyetel musik. dan tulisannya panjang-panjang banget itu asli ngabisin pulsa euy. Jadi ya... demikianlah.. Mohon maaf ya jika aku terlambar melakukan kunjungan balik ke blog kalian).

Nah, jika kita buang postingan Give Away dan postingan lomba yang aku ikuti (hehehe, dua kategori ini rata-rata pengunjungnya ada pamrihnya biasanya; karena memang salah satu kriteria juri salah satunya adalah banyaknya komentar. Makanya aku nggak masukin meski untuk dua kategori ini komentator tulisannya sering bejibun).
Setelah aku buang semua tulisan yang masuk kategori G-A dan ikut Lomba Blog, maka tersisa tulisan yang aku buat memang karena aku ingin mengabadikan peristiwa saja.  Ada beberapa tulisan ternyata yang komentatornya lumayan banyak. Nggak usah disebutin satu-satu ya. hehehe. 

Nah.... dari semua postingan di blogku sepanjang tahun 2014 yang paling aku suka dan kebetulan juga banyak komennya (sebenarnya ada juga postingan yang aku suka tapi komennya sedikit... hiks) adalah  postingan yang berjudul dua bola mata.Postingan ini komentar yang datang bukan hanya diberikan di akhir tulisan saja, tapi juga ketika aku mensharenya di Facebook dan tempat lain, komentar yang datang tetap banyak. Dan yang lebih menyenangkan adalah, dishare oleh lebih dari satu orang.
Kenapa senang? Karna aku menulisnya dengan niat untuk menyebarkan kebaikan. Jadi, berharap banget tulisan ini bisa menyebarkan kebaikan yang banyak pada orang lain.

Ini dia tulisan berjudul Dua Bola Mata

Dua bola mata adalah tulisan yang menceritakan tentang pengalamanku ketika bertemu dengan seorang buta yang memilih untuk menjadi peminta-minta. Dia hanya duduk di tepi sudut jembatan penyeberangan dan berharap dari belas kasihan orang-orang yang lewat dihadapannya agar mau memberikan sedekah padanya.

Padahal, di saat yang sama, aku punya saudara yang juga buta kedua belah matanya tapi saudaraku ini memilih untuk tidak menjadi peminta-minta. Dia melatih otaknya yang tidak cacat untuk menghafal ayat-ayat Al Quran. Hasilnya, dia bisa terpilih untuk ikut MTQ tingkat nasional mewakili Propinsi Sumatra Selatan. Bahkan, berkat keahliannya ini dia mendapat bantuan untuk menjalankan ibadah Haji ke tanah suci.
Subhanallah.
Luar biasa kan cara kita memilih jalan hidup?
Nah... tulisan ini alhamdulillah diapresiasi dengan positif.

Demikianlah evaluasi jelang akhir tahuun dengan cara  tengok-tengok blog sendiriku sepanjang tahun 2014.
=======================

“Postingan ini diikut sertakan dalam lomba tengok-tengok blog sendiri berhadiah, yang diselenggarakan oleh blog The Ordinary Trainer”

Cuaca yang Berubah

Apa yang terjadi dalam kurun waktu satu jam ke depan?
Tidak ada yang tahu. Ini adalah bagian dari takdir dimana pengetahuan tentang hal ini hanya Allah saja yang tahu.
Betul sekali manusia dengan pengetahuannya yang amat sedikit bisa membuat prediksi. Tapi tetap saja, takdir tentang waktu yang akan datang murni berada di tangan Allah.

Dulu, aku pernah diajarkan bahwa semua prediksi keburukan bisa diubah lewat doa. Dan penguat dilabilkannya sebuah doa adalah lewat perbuatan baik yang kita lakukan. Jadi, jika ada yang berharap atau memprediksikan keburukan akan menimpa kita... jangan pernah takut. Karena tetap... kuasa takdir tentang terjadinya takdir di masa yang akan datang itu masih hak prerogatif Allah subhanahu wa ta'ala.
Allahu Akbar.

Dan pemandangan perubahan cuaca berikut ini adalah contoh nyata dari apa yang aku tulis di atas

.
foto ini diambil pukul 14.00... mendungnya tebal dan berat di langit. Dan rerata di semua bidang langit yang luas.

Lalu aku ambil lagi foto ini pukul 14.10. Jalanan mulai gelap meski ini masih siang. Mendung semakin berat

Pukul 14.38, mulai ada kabut yang tebal yang menutupi udara Jakarta. Bahkan, sebelum foto ini diambil, gedung tinggi di tengah itu sudah tidak terlihat karena tertutup kabut tebal yang berawarna kelabu

Akhirnya, pukul 14.39 hujan pun turun dengan deras. Kabut pun terusir karena curah hujan tersebut. Subhanallah... luar biasa perubahannya.

Ternyata Hello Kitty itu Punya Keluarga

Bulan lalu, seorang temanku di group Whats App "Emak Ceria" mengadakan syukuran karna dia terpilih masuk nominasi pemenang Aqua tahun ini. Yupe, dialah mak Grace Melia.  Nah, ceritanya khusus di group w-a ini, mak Ges (yang sering disebut sebagai anak ketemu gede sama aku karena kami punya wajah yang mirip... xixixixi jadi serasa kayak ibu dan anak), ngadain kuis. Bunyi kuisnya kocak.... dan berhubung waktu itu aku lagi gak ada kerjaan jadi aku ikutan deh... nyaris semua anggota emak ceria bisa jawab, jadi pemenangnya dengan sistem undian kayak arisan gitu. Hasilnya: aku menang...  YEAAAHHH.... aku dapat pulsa gratis deh dari mak Ges (makasihhh)

Ini bunyi kuis kocaknya:

Nah... itu yang pertama kali jawab aku loh... hehehehe...

Gara-gara kuis ini aku jadi tahu bahwa ternyata Hello Kitty itu Punya Keluarga.
Ya Ampun.... aku gak pernah merhatiin... aku pikir selama ini itu cuma ada satu Hello Kitty tapi gonta-ganti kostum doang... hahahaha...ternyata emang mereka satu keluarga. Ini nih keluarga Hello Kitty:


Siapa saja mereka itu? Ini dia silsilah keluarga White (White ini nama family keluarga Hello Kitty. Nama asli Hello KItty itu: Kitty White)



Nah.... Jadi, hello Kitty itu punya saudara kembar namanya Mimmy.





Nah....keluarga mereka ternyata masih lengkap; jadi ada ayah ibu kakek dan nenek segala.

ini kakeknya

ini neneknya


Dan... karena si Kitty sekarang sudah besar.. jadi dia sudah punya pacar loh. Namanya Daniel Star.


Bahkan, ternyata Keluarga Hello KItty punya binatang peliharaan juga loh. Benar-benar keluarga sempurna.

ini hamster peliharaan Kitty, namanya sugar, dikasih sama Daniel.

ini adiknya kucing pelihraan kitty, namanya Honey

dan ini peliharaannya Kitty, namanya Charmmy, Dia kucing persia
Waaaahhh... gara-gara ikut kuisnya mak Ges, aku jadi tahu tentang Hello KItty. hahahahaha....

Balitaku Balita Bahagia Insya Allah

Alhamdulillah, 10 bulan setelah terpisah dengan suamiku (terhitung ketika aku hamil 4 bulan; yaitu ketika suamiku berangkat ke Sydney untuk melanjutkan studynya), aku akhirnya berangkat juga ke Sydney untuk menyusul suamiku. Sebagai mahasiswa beasiswa, memang ada peraturan bahwa jika keberadaan mahasiswa yang bersangkutan belum genap satu tahun, maka jika istrinya melakukan persalinan maka biaya tidak ditanggung oleh pemberi beasiswa alias suruh bayar sendiri. hohoho, mahal judulnya. Jadi, komprominya adalah (karena aku hamil tidak lama setelah kami menikah padahal suamiku berangkat ke Sydney di bulan ke 5 setelah menikah) maka aku melahirkan dulu, nanti baru menyusul.

Begitu kami bertemu di bulan Maret 1995 itu.... kangennya sudah menumpuk tinggi sekali.
Terlebih, sejak putraku lahir, suamiku belum pernah melihatnya kecuali hanya melihat di lembar photo-photo cetak (belum musim photo digital soalnya)  yang aku kirimkan lewat pos udara saja (dulu belum ada live streaming atau internet yang memungkinkan untuk video call dan chat). Suamiku benar-benar surprised melihat putranya yang ganteng dan sehat.

ini dia ketika ayah dan anak bertemu. Eh tapi ini setelah putraku sudah bisa berjalan sih. Ketika mereka berdua  bertemu, usia putraku baru 4,5 bulan


 Dan mungkin ini yang disebut dengan bonding antara orang tua dan anak. Meski mereka berdua baru saja bertemu tapi mereka berdua langsung bisa saling mengenal satu sama lain. Jadi tidak ada adegan saling menolak karena belum saling kenal. 

Di Sydney, aku mengasuh putraku ini tanpa pembantu (la iya lah... suamiku kan masih mahasiswa; meski dia kuliah untuk mengambil S3 sekalipun. Sayang duitnya ah kalau harus bayar baby sitter.. hehehe, *otak pelit mulai bereaksi). Di sana gak ada saudara (eh ada sih.. tapi jauhhhhh tinggalnya, di Cronulla sana; jadi nggak mungkin nitip-nitip sama mereka). Tapi karena mengasuh sendiri kami jadi dekat satu sama lain. Saling mengerti kesulitan satu sama lain dan saling membantu otomatis satu sama lain.

Kebaikan dari mengasuh anak tanpa pembantu itu menurutku sih:
1. Anak jadi lebih cepat mandiri. Ini mungkin karena aku tidak memanjakan dia. Tidak bisa nangis sedikit-gendong-nangis sedikit-gendong. Waaaaa... bisa rontok tenagaku. Jadilah anak-anakku
2. Anak tumbuh jadi pribadi yang tidak cengeng. hehehe... mau cengeng gimana kalau ibunya gak ada waktu buat ngebujuk-bujuk dia. Jadi... semua harus jelas. Mau apa bilang. Nggak mau ya bilang juga. Itu sebabnya anakku...
3. Anak yang terbuka dan mau menerima perbedaan atau kenyataan pahit. Sejak kecil mereka sudah aku ajarkan, bahwa tidak semua yang mereka inginkan di dunia ini bisa mereka dapatkan. Bisa sih dapat, asal mereka mau berusaha terlebih dahulu. Ternyata, ajaran sepele ini malah membuat ...
4. Anak tumbuh menjadi figur yang mau berusaha; tidak gengsi jika harus bekerja; dan tidak malu jika ternyata tidak punya atau tidak bisa mendapatkannya. Mungkin ini akibat dari segala sesuatuya harus dikerjakan sendiri ya. Jadi mereka tahu pasti kesulitan yang akan dihadapi dan kenyataan jika ternyata hasil pekerjaannya tidak maksimal. Juga kenyataan bahwa ada faktor lain di luar kehendak mereka jika ternyata kita sudah berusaha semaksimal mungkin tapi hasilnya tetap dinilai oleh orang lain kurang (hehehhe; ini nih.. harus berterima kasih pada orang-orang yang mampir ke rumah dan tidak lupa berkomentar: "Rumah lo berantakan banget sih."... wuih, dia nggak tahu bahwa sebelumnya kami semua sudah berusaha menata semaksimal mungkin rumah kami agar bisa lebih rapi dan nyaman sebelum dia datang). 

ini Ibam yang setiap hari aku masukkan ke dalam pagar kotak seluas 1 x 1,5 meter. Dia waktu itu baru bisa merangkak lalu berdiri. Karena ruang lingkupnya dibatasi maka dia tidak bisa kemana-mana selain berada dalam pagar kotak ini. Jadi aku pun bisa melakukan berbagai aktifitas membereskan rumah dan menulis atau menyeterika atau mengerjakan PR. Iya, dulu aku ikut kursus2 gitu deh jadi suka dapat PR. Ibam anteng disini karna bisa tetap melihat aku beraktifitas.
Untuk mendidik anak agar bisa mandiri dan tidak cengeng itu sebenarnya sederhana saja menurutku. Yaitu dengan membuatnya merasa nyaman dan aman berada di lingkungan yang dia kenal. Meski demikian, kita sebagai orang tua tetap harus memenuhi semua kebutuhan yang sesuai dengan usia perkembangannya.

Nah.... ini Ibam yang sudah mulai bisa bermain sendirian. Kadang, dia sampai tertidur di depan kotak mainannya. 

Apa saja kebutuhan seorang Balita agar tetap merasa aman dan nyaman sehingga membuat dia insya Allah bahagia?

1. Usahakan untuk mengurangi kata "jangan" padanya. Biarkan dia bereksplorasi sepuasnya. Tapi, tetap diarahkan ke arah yang benar. Dengan begitu dia menjadi lebih percaya diri.
2. Jangan sodorkan berbagai macam harapan dan tuntutan padanya. Seperti: "Kamu tuh harusnya begini dong... gimana sih?"... nah.... ini nih yang harus dilarang. Nanti balita kita jadi merasa tertekan dan tidak percaya diri. Atau bahkan jadi menutup diri untuk berusaha kembali.
3. Jangan pernah menakuti balita sesuatu yang membuat mereka membayangkannya menjadi sosok yang menyeramkan. Seperrti: "Ih, jangan kesitu.. ada hantu loh."... atau.... "sstt, jangan berisik. Nanti ditangkep polisi loh."... atau... "ih, tuh ada Pak RT... ada Pak RT... udah, diem, jangan nangis terus."
4. Katakan terus terang kondisi keuangan kita pada mereka dengan  bahasa mereka jika kita tidak bisa memenuhi permintaan mereka. 
nah... loh. Gimana tuh? hehehe... entah ya, tapi aku tidak pernah berbohong pada anak-anakku. Jika mereka ingin mainan dan aku tidak punya uang maka aku katakan pada mereka bahwa aku tidak punya uang. Tapi jika aku punya uang ya aku tawarkan mereka barangkali mereka masih menginginkan barang yang dahulu mereka tunjuk (penekanannya pada penawaran jika mereka masih butuh atau tidak. Jadi, tidak langsung membelikannya ketika ada uang, tapi mengajak mereka berpikir apakah mereka memang butuh barang tersebut atau tidak? Jika tetap ingin ya sudah beli; tapi kalau sudah gak mau ya gak usah dipaksa).
5. Ajak mereka untuk bergaul dengan banyak orang; perkenalkan mereka dengan banyak pengalaman lewat berbagai aktifitas.
Yang terakhir ini, usahakan jangan mengajak mereka dengan keterpaksaan. Dan usahakan kita menjadi orang pertama dimana mereka bisa memperlihatkan ekspresi apapun pada kita.

Ini foto Arna ketika baru berusia belum setahun. Karena bersyukur dikaruniai anak perempuan maka aku pun berjilbab (eh, ini emang nazar sih; bahwa kalau punya anak perempuana aku akan mengenakan jilbab). Suamiku bahagia banget ketika tahu aku hamil anak perempuan.

Nah, ini Hawna putri ketigaku. Sejak kecil, girly sekali. Senangnya warna Pink... saking senang banget sama warna Pink, kadang dia seperti tidak pernah ganti baju dan barang-barang dia mirip-mirip semua. Akhirnya, kami mengeluarkan sebuah peraturan. Dia harus mengubah kecenderungannya untuk memilih warna pink jika tidak kami tidak akan membelikan dia apapun. Sejak itu dia jadi suka warna Ungu. Awalnya Ungu muda, tapi sekarang semua warna ungu dia suka. (hahahaha, sebelas dua belas sebenarnya pink dan ungu itu)

masih hawna; yang jika merasa senang sering melet lidahnya.

Nah... itu pengalamanku ketika mengasuh balita-balitaku agar menjadi balita yang bahagia dan mandiri. Bagaimana cerita pengalamanmu teman?

-----------------------------------
 " Tulisan ini diikutsertakan dalam Give Away "Saat Tumbuh Kembang Balitaku Balitamu"

Semua Istri Baik, Hanya....

[Pernikahan] Tiga hari yang lalu, aku dan suami berdua makan di sebuah rumah makan Soto. Sejak anak-anak beranjak besar, dari pagi hingga siang aku dan suamiku memang seperti orang pacaran saja. Berdua terus kemana-mana. Setelah mengantar anak-anak sekolah, kami berdua joging di taman berdua. Setelah mencari sarapan. Sesekali belanja. Dan kegiatan yang tidak pernah lupa adalah mengobrol. Aku dan suami memang sejak pertama kali kenal dahulu senang ngobrol. Ada saja yang kami perbincangkan.

Kebetulan, di depanku ada segerombolan ibu-ibu yang juga sedang makan soto. Mereka ramai sekali. Saling bersenda gurau dan melemparkan seloroh.

"Mereka temanmu, De?"
"Hmm... bukan sih."

Belanja di Toko Online? Aku banget tuh



[Lifestyle] Kegiatan jual beli dimana pembeli dan penjual saling melakukan tatap muka dan berlanjut pada terjadinya transaksi jual beli, adalah kegiatan pasar yang umum terjadi. Seiring dengan perkembangan yang melesat di dunia telekomunikasi, kegiatan jual beli tatap muka ini mulai mengalami perkembangan juga. Kesibukan pembeli untuk melakukan transaksi langsung membuat penjual melakukan inovasi dalam menjual barang atau jasa mereka. Salah satu inovasi yang dilakukan oleh para penjual adalah menghadirkan barang atau jasa tersebut di hadapan pembeli tanpa si pembeli harus beranjak dari bangkunya. Dengan demikian, pembeli tidak perlu berlelah-lelah meluangkan waktu dan tenaga untuk datang ke toko atau pasar. Tapi, penjuallah yang akan menyajikan barang dagangan atau jasa yang dibutuhkan di hadapan mereka. 

Black and White Photo

Dua pekan lalu, secara tidak sengaja aku melihat status dari temanku Ria Rochma yang menampilkan foto hitam putih. Sebenarnya, status Ria Rochma itu adalah relay dari status Instagramnya. Diberi hashtag #BWChallenge, selama 5 hari berikutnya aku jadi penasaran sebenarnya itu challenge apa?
Akhirnya, setelah 5 hari barulah Ria Rochma memberitahuku bahwa itu adalah sebuah event tanpa hadiah kecuali kesenangan saja untuk mengisi alias meng-update akun instagram dengan parade foto hitam putih.

Wah.... Aku tertarik dong.
Kebetulan akun instagramku juga mulai megap-megap minta di-update .. hehehehe.
Jadi... dengan suka cita aku pun ikut challenge ini. Bahwasanya event ini tidak memberikan hadiah... ahhh.... ada banyak kesenangan dalam hidup ini yang muncul tidak disertai dengan hadiah kan?

Nah... ini dia beberapa hasil foto hitam putih alias Black and White Photo-ku.








Teratai Putih

Kelebihan kita sebagai orang tua dari anak-anak kita itu sebenarnya cuma satu: kita sudah terlebih dahulu menemukan dan mengalami sebuah pengalaman hidup. Itu sebabnya ada ungkapan yang mengatakan bahwa orang tua itu sudah terlebih dahulu merasakan asam-garam kehidupan.

Aku rasa, disinilah betapa Allah begitu sayang pada makhluk ciptaanNya. Pada tiap-tiap makhluk, Allah memberi pengetahuan secara perlahan-lahan. Pengetahuan inilah yang kelak akan diwariskan pada generasi berikutnya. Yaitu pada anak-anak kita yang lahir kemudian. Tidak terkecuali putra-putriku.

Aku dan suami setiap pagi rajin olahraga mengitari sebuah taman di daerah Tebet. Taman ini memang diperuntukkan untuk jalur hijau dan paru-paru kota Jakarta. Pohon-pohonnya rindang dan ada sebuah kolam yang cukup panjang disana. Di atas kolam tersebut tumbuh tanaman teratai.

Bagiku dan suamiku semua keberadaan yang ada di taman Bibit Tebet ini biasa saja. Pemandangan yang sudah amat biasa aku lihat dalam keseharian. Begitu biasa sehingga aku tidak menaruh perhatian dimana letak menariknya. Hanya saja taman ini memang membuat nyaman. Kadar oksigennya banyak sejauh kita melakukan olahraga jogging di sana. Pepohonannya rindang dan meneduhkan. Tapi bagi putriku hal yang biasa ini ternyata adalah sesuatu yang: luar biasa.

"Waa.... bagus banget. Itu tanaman apa bu?"
"Hmm... tanaman apa ya? Ibu juga gak begitu." (fakta sebenarnya: ibu gak pernah merhatiin itu tanaman apa. Selama ini lewat ya lewat aja)

"Enak ya jalan disini. Seru..."
"Oh ya? Iya sih... enak." (fakta sebenarnya: ibu sudah biasa banget lewat sini, jadi biasa saja sebenarnya)

"Eh... itu bunga apa? Besar banget?... Lihat yuk."
"Yang mana? Oh ... yang itu... namanya bunga teratai." (fakta sebenarnya: eh..eh.., ada bunga teratai toh disini? aih, selama ini gak pernah merhatiin. Kemenong ajeee?)

Akhirnya, berdua putri bungsuku aku baru menyadari betapa indah dan luar biasanya taman Tebet yang biasa aku lewati itu. Sambil menikmati seluruh pemandangan luar biasa tersebut, aku berusaha menjelaskan bahwa Teratai adalah salah satu tanaman yang tumbuh tanpa media tanam dari tanah.

"Jadi, dia tumbuh di atas air?"
"Iya... akarnya serabut kalau gak salah dan nyari makanan dari serpihan-serpihan makanan yang ngambang di air gitu kalau gak salah."
"Oh.... bagus ya."

Akhirnya, karena putri bungsuku ini (usianya baru 8 tahun) begitu kagum pada bunga teratai, aku pun mengabadikan beberapa gambar. Kebetulan, ada beberapa tawon di atas bunga teratai putih. Jadi, aku pun punya kesempatan untuk menjelaskan tentang penyerbukan yang terjadi dengan bantuan para lebah yang hinggap di putih dan benang sari bunga teratai.