Syahdan. Beberapa tahun yang silam, ketika saya menetap sementara di Sydney, Australia, karena mendampingi suami yang sedang mendapat tugas belajar di sana, saya berkenalan dengan banyak orang dari berbagai bangsa, atau warga negara, warna kulit dan berbagai macam tipe manusia. Dalam sekejap pengalaman saya bertemu dan mempelajari keaneka ragaman individu pun bertambah. Dan itu amat luar biasa sekali.
[Lifestyle] Alhamdulillah, liburan
keluarga saya tahun ini destinasinya adalah jalan-jalan ke Yogyakarta. Bisa
dikatakan, ini jalan-jalan saya yang sebenarnya. Dalam arti, saya ke Yogya itu
niatnya memang jalan-jalan dan mengerti mau kemana-mananya. Karena dulu waktu
saya masih kecil, sebenarnya orang tua saya pernah mengajak saya jalan-jalan ke
Candi Borobudur, Prambanan dan Parang Teritis serta wilayah Yogyakarta yang
terkenal lainnya, tapi saya tidak ingat sama sekali pengalaman tersebut. Jadi,
ini jalan-jalan kedua ke Yogyakarta dalam sejarah hidup saya tapi sekaligus jalan-jalan
pertama ke Yogyakarta yang saya ingat bagaimana detilnya. (*aduhh.. ribet ya
bahasanya si Ade ini?? Xixixixi)
[Lifestyle] Tahun 2015 nanti, insya Allah Indonesia akan memasuki
masa-masa dimana kompetitif amat terasa dalam keseharian geliat perekonomian
dan kebudayaan kita. Mengapa? Karena dua tahun lagi itu, pada tahun 2015
Indonesia akan menghadapi era ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA) sebagai konsekuensi dari berlakunya kesepakatan
internasional. Artinya, tahun 2015 itu akan dimulai masa perdagangan bebas
dimana setiap individu atau badan usaha bisa saling bersaing dalam perdagangan
atau menjalankan perilaku bisnis di wilayah manapun di ASEAN. Jadi, orang
Thailand, bisa memperluas bisnis usahanya di Jakarta atau wilayah lain di
Indonesia; dan begitu juga dengan orang Indonesia, dan demikian juga bagi semua
warga ASEAN lainnya. Entah itu orang
Malaysia yang membuka bisnis di Singapura, atau Orang Timor Leste yang membuka usaha
di Brunei Darusalam. Atau persilanngan perilaku bisnis lainnya. Semua orang punya kesempatan yang sama besarnya. Dengan
syarat, tentu saja memiliki modal dan tenaga ahli yang kompeten (kompeten
disini dalam arti memiliki sertifikat keahlian bertaraf internasional).
[Lifestyle] Kalian pernah punya buku diary tidak? Aku punya. Tepatnya pernah
punya, dulu banget. Ketika aku masih remaja dan tentu saja belum menikah. Hehehe,
jangankan menikah, bertemu dengan jodohku yang sekarang ini saja belum. Tapi
buku diary ini sempat menjadi sesuatu yang diperebutkan oleh calon suamiku ini
dahulu.
Berapa lama kalian sudah menulis di blog ini? Sudah berapa banyak tulisan kalian di masa yang lalu yagn dishare di blog ini? Banyak? Atau sudah banyak? Atau banyak aja? Nah... sayang bukan sudah menulis banyak-banyak tapi tulisan itu hanya menjadi tulisan masa lalu yang terus tenggelam di arsip masa lalu. Amat sedikit orang yang mampir ke blog kalian lalu sengaja mengubek-ngubek tulisan jadul kalian bukan? Kecuali jika memang sudah niat banget. Nah, agar tulisan jadul kalian tidak hilang begitu saja, mungkin menaruh link related posts di bawah tulisan terbaru kalian bisa membantu memperkenalkan kepada pembaca tulisan jadul kalian tersebut.
[Parenting] Seorang teman memiliki dagangan sebuah mukenah dengan gaya Arab. Yaitu berupa sehelai mukenah yang terjuntai dari atas hingga bawah dengan 3 buah lubang, satu untuk kepala dan dua lagi untuk keluarnya tangan. Bahannya dari bahan katun rayon. Ukurannya ukuran anak-anak, tapi panjang menyapu lantai. Aku membelinya dan Hawna senang sekali dengan model mukenah ini.
[Lifestyle: Kuliner] : Hari raya Idul Fitri sudah berlalu beberapa hari yang lalu. Saya, dalam hal ini mengucapkan:
Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, Mohon Maaf Lahir Dan Batin.
Sekarang, kita sudah memasuki bulan Syawal. Saya juga mengucapkan selamat berpuasa bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa sunnah 6 hari di bulan Syawal.
Hmm... sambil ngabuburit nunggu adzan maghrib, kita ngomongin makanan yang kita temui di Lebaran kemarin yuk.