Entahlah... tapi, rasanya ada dua tempat dimana aku sering merindukannya meskipun mereka bukan tanah kelahiranku juga bukan tanah yang penuh dengan keberkahan. Mereka adalah : Sydney dan Melbourne.
Aku kangen dengan suasana pantai di Sydney.
Pasir putihnya selalu hangat dan bersih.
alhamdulillah menang pulsa Rp50.000
Rabu, 12 September 2012
Pagi ini, alhamdulillah aku berhasil memenangkan lomba blog pojok pulsa bulan agustus. Tulisanku: Puasa terlama (http://adeanita-adi.blogspot.com/2012/08/puasa-terlama.html), memenangkan pulsa Rp50.000. Alhamdulillah.
ini linknya:
http://pojokpulsa.co.id/pemenang-lomba-blog-pojok-pulsa-agustus-2012/
ini linknya:
http://pojokpulsa.co.id/pemenang-lomba-blog-pojok-pulsa-agustus-2012/
repost tulisan lamaku di media lama: Ketika Mencoba Jadikan Mimpi Nyata, Inilah Era Barbie Doll
Jumat, 07 September 2012
Gepetto amatlah terkejut. Kemarin malam sebelum tidur, batang kayu yang diukirnya hanyalah sebuah patung boneka anak kecil yang masih kaku dan belum lagi halus. Tapi pagi ini, berdiri di hadapannya seorang anak kecil setinggi boneka kayu buatannya. Kulit tubuh anak tersebut masih menyerupai serat-serat kayu, coklat dan menampakkan profil kayu. Di beberapa bagian engselnya, masih terlihat paku dan baut penyatunya. Gepetto menggosok matanya berkali-kali. Apakah mungkin ini boneka kayu yang dibuatnya kemarin? Tiba-tiba ada suara yang mengagetkan Gepetto.
Gepetto. Jangan terkejut, aku peri biru. Harapanmu telah aku kabulkan. Boneka kayu yang kau buat, kini telah menjadi seorang anak lelaki. Tapi dia belumlah bisa jadi manusia sempurna jika belum melalui ujian untuk mendapatkan hati nurani. Boneka kayu itu, panggillah dia dengan nama Pinokio.Sejak itulah cerita Pinokio, Boneka kayu yang lucu dan jenaka mulai terjalin. Setelah melalui berbagai macam ujian dan cobaan, pada akhirnya Pinokio menjadi anak manusia dan diadopsi oleh Gepetto yang memang tidak memiliki seorang anakpun.
Terlepas dari asal cerita ini dan gambaran tokoh yang bertebaran di dalamnya, cerita Pinokio menggambarkan sebuah harapan dari banyak orang tua untuk dapat memperoleh anak. Tapi tak ada harapan yang bisa terpenuhi dengan mudah begitu saja. Perlu ada perjuangan agar harapan itu bisa terpenuhi. Dan ketika harapan itu ternyata hanya tinggal harapan, maka jangan langsung putus asa dan melupakan semua harapan dan berhenti berdoa. Masih ada keajaiban yang akan datang pada siapa saja yang tidak pernah putus asa yang datangnya dari Yang Maha Pencipta.
Bicara tentang harapan dan usaha untuk meraihnya, ada cerita lain yang juga bertajuk tentang kehidupan sebuah boneka. Yaitu tentang kehidupan Boneka Barbie. Berbeda dengan Pinokio yang hidup dengan latar belakang kehidupan yang miskin dan nge-deso, Barbie hidup dengan latar belakang kehidupan kaya raya, Kosmopolitan dan kondisi serba enak. Inilah cerita tentang harapan dan impian kebanyakan wanita di seluruh dunia ini. Yaitu memperoleh semua nikmat hidup dalam kapasitas yang maksimal. Cantik, pintar, kaya, seksi, mulus, rambut yang indah, punya banyak teman, punya pasangan yang juga sama gantengnya, rumah yang besar, koleksi pakaian yang indah-indah dan mewah-mewah, ada ranch, mobil sport terbaru, caravan, kolam renang pribadi, dan bla bla bla.
Jika kita tilik lebih dalam dari dua cerita di atas lalu kita persandingkan dengan kehidupan di dunia nyata, ada sebuah gambaran yang akan kita lihat. Pada cerita Pinokio, gambaran itu adalah, mencoba untuk memasukkan nilai-nilai kemanusiaan dalam sebuah kisah khayalan. Sebaliknya pada cerita Barbie doll, justru terjadi hal sebaliknya. Mencoba untuk membangkitkan nilai-nilai khayalan dan mimpi dalam kisah kehidupan nyata. Kenapa harus bermimpi jika mimpi itu bisa kita wujudkan?
Banyak wanita yang punya mimpi untuk bisa menjadi sempurna. Punya wajah putih mulus, hidung mancung, pinggul yang seksi, betis yang bak jantung pisang tergantung, serta rambut yang mempesona. Persis seperti kecantikan yang dimiliki oleh boneka Barbie. Para gadis kecil yang beranjak remaja, mulai senang mendandani boneka Barbienya dengan aksesoris yang beaneka macam karena ada sebuah kesadaran bahwa hanya pada boneka Barbielah bisa dikenakan berbagai macam aksesoris yang menawan. Barbie punya kesempurnaan yang nyaris tiada cacat. Dipasangkan gaun tertutup dia tetap cantik, dikenakan pakaian serba minim kian mempesona. Dikepang terlihat manis, dikonde terlihat anggun, bahkan dipotong pendekpun terlihat kian imut-imut. Inilah enaknya punya banyak kesempurnaan. Diapa-apain saja tetap oke sepanjang waktu.
Pada akhirnya, banyak wanita yang mulai bermimpi jika saja dirinyalah yang menjelma seperti Barbie. Celah mimpi inilah yang ditangkap dengan baik oleh industri kecantikan. Dan era meraih impian lewat kosmetik dan pengobatan-pun mulai mengadakan persaingan.
Saya pernah bertemu dengan seorang teman lama. Ketika bertemu dengannya, hampir-hampir saja saya tidak mengenalinya. Dulu ketika kecil, kulitnya coklat kehitam-hitaman, dengan rambut keriting kusut dan hidung pesek. Tapi ketika kami bertemu, ternyata dia sudah jauh berubah. Rambutnya tebal dan lurus amat indah. Kulit wajah dan bahkan seluruh kulit tubuhnya putih mulus. Bibirnya yang dahulu tipis dan pucat kini tampak sedikit tebal dan amat seksi bergayut. Hidungnya mancung dan menggemaskan. Dagunya sedikit terbelah. Ah, cantik seperti boneka.
Terlepas dari asal cerita ini dan gambaran tokoh yang bertebaran di dalamnya, cerita Pinokio menggambarkan sebuah harapan dari banyak orang tua untuk dapat memperoleh anak. Tapi tak ada harapan yang bisa terpenuhi dengan mudah begitu saja. Perlu ada perjuangan agar harapan itu bisa terpenuhi. Dan ketika harapan itu ternyata hanya tinggal harapan, maka jangan langsung putus asa dan melupakan semua harapan dan berhenti berdoa. Masih ada keajaiban yang akan datang pada siapa saja yang tidak pernah putus asa yang datangnya dari Yang Maha Pencipta.
Bicara tentang harapan dan usaha untuk meraihnya, ada cerita lain yang juga bertajuk tentang kehidupan sebuah boneka. Yaitu tentang kehidupan Boneka Barbie. Berbeda dengan Pinokio yang hidup dengan latar belakang kehidupan yang miskin dan nge-deso, Barbie hidup dengan latar belakang kehidupan kaya raya, Kosmopolitan dan kondisi serba enak. Inilah cerita tentang harapan dan impian kebanyakan wanita di seluruh dunia ini. Yaitu memperoleh semua nikmat hidup dalam kapasitas yang maksimal. Cantik, pintar, kaya, seksi, mulus, rambut yang indah, punya banyak teman, punya pasangan yang juga sama gantengnya, rumah yang besar, koleksi pakaian yang indah-indah dan mewah-mewah, ada ranch, mobil sport terbaru, caravan, kolam renang pribadi, dan bla bla bla.
Jika kita tilik lebih dalam dari dua cerita di atas lalu kita persandingkan dengan kehidupan di dunia nyata, ada sebuah gambaran yang akan kita lihat. Pada cerita Pinokio, gambaran itu adalah, mencoba untuk memasukkan nilai-nilai kemanusiaan dalam sebuah kisah khayalan. Sebaliknya pada cerita Barbie doll, justru terjadi hal sebaliknya. Mencoba untuk membangkitkan nilai-nilai khayalan dan mimpi dalam kisah kehidupan nyata. Kenapa harus bermimpi jika mimpi itu bisa kita wujudkan?
Banyak wanita yang punya mimpi untuk bisa menjadi sempurna. Punya wajah putih mulus, hidung mancung, pinggul yang seksi, betis yang bak jantung pisang tergantung, serta rambut yang mempesona. Persis seperti kecantikan yang dimiliki oleh boneka Barbie. Para gadis kecil yang beranjak remaja, mulai senang mendandani boneka Barbienya dengan aksesoris yang beaneka macam karena ada sebuah kesadaran bahwa hanya pada boneka Barbielah bisa dikenakan berbagai macam aksesoris yang menawan. Barbie punya kesempurnaan yang nyaris tiada cacat. Dipasangkan gaun tertutup dia tetap cantik, dikenakan pakaian serba minim kian mempesona. Dikepang terlihat manis, dikonde terlihat anggun, bahkan dipotong pendekpun terlihat kian imut-imut. Inilah enaknya punya banyak kesempurnaan. Diapa-apain saja tetap oke sepanjang waktu.
Pada akhirnya, banyak wanita yang mulai bermimpi jika saja dirinyalah yang menjelma seperti Barbie. Celah mimpi inilah yang ditangkap dengan baik oleh industri kecantikan. Dan era meraih impian lewat kosmetik dan pengobatan-pun mulai mengadakan persaingan.
Saya pernah bertemu dengan seorang teman lama. Ketika bertemu dengannya, hampir-hampir saja saya tidak mengenalinya. Dulu ketika kecil, kulitnya coklat kehitam-hitaman, dengan rambut keriting kusut dan hidung pesek. Tapi ketika kami bertemu, ternyata dia sudah jauh berubah. Rambutnya tebal dan lurus amat indah. Kulit wajah dan bahkan seluruh kulit tubuhnya putih mulus. Bibirnya yang dahulu tipis dan pucat kini tampak sedikit tebal dan amat seksi bergayut. Hidungnya mancung dan menggemaskan. Dagunya sedikit terbelah. Ah, cantik seperti boneka.
Pinokio Yang Suka Berbohong
Pinokio (the story continued)
5 Sajak Pinokio (suatu hari nanti, the story continued)
by Ade Anita on Monday, 20 September 2010 at 16:26
I
Aku melihatmu kekasihku
Pada sebuah mall yang amat terkenal di Jakarta
Wajahmu sumringah
Matamu sendu dengan pendar-pendar kejora di atas pupilmu
"Hah? Dimana? Kok nggak manggil?"
Aku ingin memanggilmu kekasihku
by Ade Anita on Monday, 20 September 2010 at 16:26
I
Aku melihatmu kekasihku
Pada sebuah mall yang amat terkenal di Jakarta
Wajahmu sumringah
Matamu sendu dengan pendar-pendar kejora di atas pupilmu
"Hah? Dimana? Kok nggak manggil?"
Aku ingin memanggilmu kekasihku
copas artikel yang menyenangkan hatiku ah: 6 Hal Kecil dari Wanita yang Disukai Laki-laki
Anda mungkin akan terkejut dengan hal-hal yang tidak bisa ditolak pria dari wanita, dan beberapa di antaranya adalah yang wanita pikir akan membuat para pria menjauh. Inilah mengapa kebiasaan berikut (dan lain-lain) dapat digunakan untuk menarik pria:
1. Dia menyukai Anda saat Anda makan banyak.
Para pria menyukai wanita yang suka makan — bukan wanita yang mengatakan bahwa mereka tidak lapar tapi kemudian sibuk mencomot makanan sepanjang malam.
1. Dia menyukai Anda saat Anda makan banyak.
Para pria menyukai wanita yang suka makan — bukan wanita yang mengatakan bahwa mereka tidak lapar tapi kemudian sibuk mencomot makanan sepanjang malam.
9 babak menulis cerita thriller
Kamis, 06 September 2012
Saya sedang belajar menulis tentang novel thriller. Alasannya apa? Senang saja menyelipkan sesuatu yang membuat jantung berdebar dan pembaca hanyut dengan suasana. Berikut ini ilmu yang saya dapat dari hasil blogwalking pagi ini. Diambil dari forum sindikat penulis.
|
Merencanakan sebuah penulisan cerita, ini tipsnya
LATIHAN: RENCANA PENULISAN CERITA
Dalam tahap perencanaan sebuah cerita, biasanya dibagi menjadi 3 bagian: Awal (perkenalan tokoh), Pertengahan (permasalahan yang dihadapi) dan Akhir (penyelesaian masalah). Sehingga sering disebut dengan 3 acts story, atau kisah tiga babak. Berikut ini adalah contoh dari rencana penulisan sebuah cerita dengan sedikit perubahan, yaitu masuknya satu babak tambahan sehingga cerita memiliki empat babak. Babak tambahan yang diselipkan sebelum babak resolusi digunakan sebagai babak introspeksi dan perencanaan menuju resolusi.
BAGIAN PERTAMA
Pentingnya Judul untuk Sebuah Tulisan
Pentingkah Memilih Judul Yang TEPAT Untuk Novel/Novela/Cerpen Anda?
Siapapun yang mencari artikel tentang judul dapat dipastikan karena secara intuitif menyadari pentingnya menemukan sebuah judul yang TEPAT bagi Novel/Novela/Cerpen yang dikarangnya tetapi belum benar-benar memahami hal itu. Atau sudah memahami pentingnya sebuah judul yang TEPAT tetapi tidak tahu bagaimana menemukannya. Artikel ini ditulis untuk membantu Anda menemukan judul yang TEPAT bagi karangan Anda.
Langganan:
Komentar (Atom)







