catatan penting tentang apa itu chiclit
Kamis, 12 Januari 2012
Dian Nafi
mb Leyla Hana, mb Eni Martini dan teman2 semua....konsultasi novel hari ini ya..
Apa saja sih tips-tips menulis novel chicklit.
terus mohon referensi yg keren - keren utk genre ini . terimakasih:)
Like · · Follow post · Tuesday at 09:35
Naqiyyah Syam Full, Risma Inoy Ummu Jundi and 2 others like this.
Leyla Imtichanah Chicklit;
1. Usia tokoh antara 20-35 tahun.
2. Wanita lajang, berkarier, punya masalah klasik dlm percintaan, pekerjaan.
3. Tokoh cowok biasanyaa ganteng, mapan, pendidikan tinggi.
4. High class, pergaulan kelas atas, kalo perlu sebutkan merk barang2 branded.
Tuesday at 09:44 via Mobile · Like · 5
Nyi Penengah Dewanti setau Nyi klo Chicklit itu tulisan si Sophie Kinsella, Meg Cabot modelnya tipe2 gitu high class banget. Ohya itu The Devil Wears Prada series by Lauren Weisberger, bosku soalnya sering bc itu wkwkwkaku kdng curi2 bc juga haahha
Tuesday at 10:27 · Like
Sari Yulianti Bedanya sama metropop apa? Duh, masih buta genre nih..
Tuesday at 11:17 via Mobile · Like
Riawani Elyta chicklit kalo baca di syarat2nya gagas lebih fokus ke persahabatan, iya bener serba kelas atas, wanita lajang karier, metropop lebih luas cakupannya, yg penting kisah manusia urban
Tuesday at 11:20 · Like · 1
Leyla Imtichanah sama aja sama metropop, Sari Yulianti. Itu cuman Gramedia aja cari nama lain.
Tuesday at 12:18 · Like
Sari Yulianti Owh.. Sip sip ^^
Tuesday at 12:25 via Mobile · Like
Dian Nafi terimakasih mb Leyla, mb Lyta, Nyi dan Sari:)
Tuesday at 21:55 · Like
mb Leyla Hana, mb Eni Martini dan teman2 semua....konsultasi novel hari ini ya..
Apa saja sih tips-tips menulis novel chicklit.
terus mohon referensi yg keren - keren utk genre ini . terimakasih:)
Like · · Follow post · Tuesday at 09:35
Naqiyyah Syam Full, Risma Inoy Ummu Jundi and 2 others like this.
Leyla Imtichanah Chicklit;
1. Usia tokoh antara 20-35 tahun.
2. Wanita lajang, berkarier, punya masalah klasik dlm percintaan, pekerjaan.
3. Tokoh cowok biasanyaa ganteng, mapan, pendidikan tinggi.
4. High class, pergaulan kelas atas, kalo perlu sebutkan merk barang2 branded.
Tuesday at 09:44 via Mobile · Like · 5
Nyi Penengah Dewanti setau Nyi klo Chicklit itu tulisan si Sophie Kinsella, Meg Cabot modelnya tipe2 gitu high class banget. Ohya itu The Devil Wears Prada series by Lauren Weisberger, bosku soalnya sering bc itu wkwkwkaku kdng curi2 bc juga haahha
Tuesday at 10:27 · Like
Sari Yulianti Bedanya sama metropop apa? Duh, masih buta genre nih..
Tuesday at 11:17 via Mobile · Like
Riawani Elyta chicklit kalo baca di syarat2nya gagas lebih fokus ke persahabatan, iya bener serba kelas atas, wanita lajang karier, metropop lebih luas cakupannya, yg penting kisah manusia urban
Tuesday at 11:20 · Like · 1
Leyla Imtichanah sama aja sama metropop, Sari Yulianti. Itu cuman Gramedia aja cari nama lain.
Tuesday at 12:18 · Like
Sari Yulianti Owh.. Sip sip ^^
Tuesday at 12:25 via Mobile · Like
Dian Nafi terimakasih mb Leyla, mb Lyta, Nyi dan Sari:)
Tuesday at 21:55 · Like
ikutan lomba nulis tentang pershabatan
wedew.. aku ikutan lombanya Arul Chan yang berhadiah buku Pemburu Rembulan.. hehe. nulisnya di hape dan nulisnya di jam2 terakhir... gpp deh buat ngeramein..
LOMBA
1.
Kamu
Bagaimana bisa kamu memintaku untuk melupakanmu?
Padahal kamu tahu arti dirimu bagiku
Kamu adalah sahabatku
Sayangku padamu bagai lautan yang luas
Amat luas hingga menyentuh cakrawala jingga di ujung langit sana
Tapi meski sedemikian luasnya
Lautan manapun masih tetap memiliki tepi
Tempat buih mengantarkan sampah ke bibir pantai
Tempat ombak memecah barisan pasir yang sudah rapi tersisir
Itulah aku, sahabatku
Curahkan kesal dan tangismu padaku
Karena aku ingin dalam persahabatan ini
Bukan hanya suka cita yang kita bagi
Tapi juga berbagi pundak untuk tempat menangis
2
Aku
Bagaimana bisa aku meninggalkanmu
Tidakkah kamu lihat betapa panjang jejak tapak yang telah kita tinggalkan selama ini?
Aku menyayangimu karena Allah
Jadi jika suatu hari nanti aku pergi meninggalkanmu
Ingatlah bahwa aku melakukannya bukan karena kulit pembalut tulang putihmu
Atau karena lukisan ceriamu di langit biru yang kau persembahkan untukku
Tapi demi kebaikan kita bersama
3
Kamu dan Aku
KITA
Mari melangkah bersama
LOMBA
1.
Kamu
Bagaimana bisa kamu memintaku untuk melupakanmu?
Padahal kamu tahu arti dirimu bagiku
Kamu adalah sahabatku
Sayangku padamu bagai lautan yang luas
Amat luas hingga menyentuh cakrawala jingga di ujung langit sana
Tapi meski sedemikian luasnya
Lautan manapun masih tetap memiliki tepi
Tempat buih mengantarkan sampah ke bibir pantai
Tempat ombak memecah barisan pasir yang sudah rapi tersisir
Itulah aku, sahabatku
Curahkan kesal dan tangismu padaku
Karena aku ingin dalam persahabatan ini
Bukan hanya suka cita yang kita bagi
Tapi juga berbagi pundak untuk tempat menangis
2
Aku
Bagaimana bisa aku meninggalkanmu
Tidakkah kamu lihat betapa panjang jejak tapak yang telah kita tinggalkan selama ini?
Aku menyayangimu karena Allah
Jadi jika suatu hari nanti aku pergi meninggalkanmu
Ingatlah bahwa aku melakukannya bukan karena kulit pembalut tulang putihmu
Atau karena lukisan ceriamu di langit biru yang kau persembahkan untukku
Tapi demi kebaikan kita bersama
3
Kamu dan Aku
KITA
Mari melangkah bersama
Pilihanku (malik n d essential)
Senin, 02 Januari 2012
Berjuta rasa rasa yang tak mampu diungkapkan kata-kata
Dengan beribu cara cara kau slalu membuat ku bahagia
Kau adalah alasan dan jawaban atas semua pertanyaan
Yang benar-benar ku inginkan hanyalah
Kau untuk slalu disini ada untukku
[*]
Maukah kau ‘tuk menjadi pilihanku
Menjadi yang terakhir dalam hidupku
Maukah kau tuk menjadi yang pertama
Yang slalu ada di saat pagi ku membuka mata
Oh, izinkan aku memilikimu, mengasihimu
Menjagamu, menyayangimu
Memberi cinta, memberi semua yang engkau inginkan
Selama aku mampu aku akan berusaha
Mewujudkan semua impian dan harapan
‘tuk menjadi kenyataan
Back to [*]
[**]
Jadilah yang terakhir
‘tuk jadi yang pertama
‘tuk jadi selamanya
Back to [*] 2x
Back to [**]
gudanglagu.com Lirik Lagu Maliq n d’essentials – Pilihanku lyric Chord Kode Gitar & Friedster
Bedah Tangan
Beberapa waktu yang lalu, seorang teman membedah tanda tanganku. Seru juga ternyata dengan cara dia membaca aku. Ini aku versi tanda tanganku menurut dia:
Riawani Elyta: ya elah mbak Ade Anita, sampe miring nh kepalaku ngikutin ttdnya ; supel, menyenangkan dlm bergaul, pecinta seni n keindahan, kdg bs rd cerewet jg, cukup berbakat dlm bikin karya brgambar kaya' ilustrasi pictbook, kalo lg mellow biasanya dibw merenung/berkontemplasi, cukup humoris, gk bosen memancang cita2, punya ambisi n usaha cukup baik dlm mencapai cita2 tsb tp dlm pelaksanaannya kdg ada aja yg bikin nyangkut2...
Ade Anita: iya maaf Riawani Elyta: soalnya ttdnya di hp, terus aku upload ke sini lewat hp juga... nah.. nggak ada fasilitas muter gambar di hpku.. hehe.. waah... ini baca tanda tanganku atau karena sudah mengenal aku ya? bisa nyaris tepat gitu.. ajarin dong caranya.. belajar darimanakah?...
Riawani Elyta: kalo lagi mbaca ttd harus bisa ngelupain yg punya ttd mbak biar gak subjektif hehe...
Ade Anita: ooo gitu.... jadi mirip editor tanda tangan ya? hehe.. cara bacanya gimana sih emangnya? kalo temanku, ada yang baca tanda tanganku bilang kalo aku orangnya tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, karena ada lingkaran di awal tanda tanganku tapi lingkaran itu terputus... waah.. langsung saja sejak itu aku buat lingkarannya disambung.. hahahaa... terus akiu bawa lagi ke dia, dia lalu bilang, aku punya tabungan yang cukup besar, tapi nggak bakalan bisa sampai kepada kejayaan, karena ada garis lurus di bawah tanda tangan yang memotong huruf t ... weleh.. langsung aja garis itu aku turunin dikit... heheheh... emangnya, kalo kita merubah tanda tangan kita guna menyesuaikan dengan kehendak kita itu, ngaruh nggak sih sebenarnya Riawani Elyta?
Riawani Elyta: nah aq jg gak tau tuh temennya mbak Ade Anita itu mbacanya apa dipelajari dari buku or alamiah aja, krn kalo secara alamiah, ttd yg mengalami prubahan itu biasanya mencerminkan perubahan karakter seseorang dlm perjalanan hidupnya, mis.nya yg tadinya terlalu serius bs jadi lebih easy going, tp kalo yg nyesuain ama keinginan, itu yg ketangkep di feeling justru agak susah nebaknya krn emang sengaja dirubah...
54 minutes ago · Like
Ade Anita: iya.. aku suka nyesuain tanda tanganku.. bentuknya tetep tapi secara berkala suka aku ubah agar "mencerminkan kebaikan".. heheh.. tanda tangan aja jaim ... dulu, tanda tanganku dibaca orang sebagai orang yang introvert, jadi aku ubah lebih simple agar bisa jadi ekstrovert.. yaa.. begitulah... tapi pada prinsipnya sama aja bentuknya, tapi ada beberapa bagian aja yang diubah.
45 minutes ago · Like
Tanda tangan tuh, pada sebagian orang, katanya emang bisa menggambarkan karakter seseorang. Makanya ada ilmu yang mempelajari karakter seseorang dari tanda tangan yang dia bubuhkan. Seorang temanku yang lain, dulu pernah juga membaca aku dari tanda tanganku. Menurut dia, aku orangnya boros, tidak bisa mengelola keuangan dengan baik karena sering laper mata dan salah memperhitungkan keuangan.
Waah... jadi, ceritanya aku tanya ke dia, darimana dia bisa membaca itu? Lalu dia bilang, lingkaran yang mengawali sebuah tanda tangan menandakan situasi keuangan seseorang. Nah. Semakin besar lingkarannya, maka penanda keuangannya makin makmur. Tapi, kalau di dalam lingkaran itu ada sesuatu, maka itu artinya ada sesuatu juga. Tergantung dia naruh sesuatu itu berbentuk apa. Kebetulan, lingkaranku tidak ada sesuatu, hanya saja, terputus gambar lingkarannya. Berarti, keuangannya bocor... hehehehe... jadi, aku langsung saja mengubah tanda tanganku agar lingkarannya tidak terputus... setelah itu aku datang lagi ke dia dan bertanya lagi... dia mengubah analisanya. "Keuangannya bagus nih. lancar jaya."
weleh.. apa karakter seseorang bisa diubah sedemikian mudahnya?
dan memang semua pengetahuan tentang tanda tangan yang aku obrolin sama dia, aku praktekin untuk mengubah tanda tanganku. Seperti analisa dia di awal yang mengatakan bahwa aku orangnya cepat putus asa karena ada garis yang terputus di ujung.. langsung aku ubah tanda tanganku dengan menurunkan garis lurus itu agar tidak menabrak apapun... hehehe...
entahlah. Aku sih merasa tidak ada yang berubah dari gayaku, sifatku, karakterku kecuali kalau dalam keadaan JAIM is a must... tapi, tanda tanganku, jelas dah berubah sesuatu dengan image karakter yang aku inginkan...
hmm... jadi, sebenarnya ada hubungannya nggak sih antara tanda tangan dan karakter seseorang?
entahlah. Yang pasti, aku berusaha untuk tidak sepenuhnya mempercayai itu karena, aku lebih suka jadi diri sendiri... jaim itu bikin capek lagi.
Riawani Elyta: ya elah mbak Ade Anita, sampe miring nh kepalaku ngikutin ttdnya ; supel, menyenangkan dlm bergaul, pecinta seni n keindahan, kdg bs rd cerewet jg, cukup berbakat dlm bikin karya brgambar kaya' ilustrasi pictbook, kalo lg mellow biasanya dibw merenung/berkontemplasi, cukup humoris, gk bosen memancang cita2, punya ambisi n usaha cukup baik dlm mencapai cita2 tsb tp dlm pelaksanaannya kdg ada aja yg bikin nyangkut2...
Ade Anita: iya maaf Riawani Elyta: soalnya ttdnya di hp, terus aku upload ke sini lewat hp juga... nah.. nggak ada fasilitas muter gambar di hpku.. hehe.. waah... ini baca tanda tanganku atau karena sudah mengenal aku ya? bisa nyaris tepat gitu.. ajarin dong caranya.. belajar darimanakah?...
Riawani Elyta: kalo lagi mbaca ttd harus bisa ngelupain yg punya ttd mbak biar gak subjektif hehe...
Ade Anita: ooo gitu.... jadi mirip editor tanda tangan ya? hehe.. cara bacanya gimana sih emangnya? kalo temanku, ada yang baca tanda tanganku bilang kalo aku orangnya tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, karena ada lingkaran di awal tanda tanganku tapi lingkaran itu terputus... waah.. langsung saja sejak itu aku buat lingkarannya disambung.. hahahaa... terus akiu bawa lagi ke dia, dia lalu bilang, aku punya tabungan yang cukup besar, tapi nggak bakalan bisa sampai kepada kejayaan, karena ada garis lurus di bawah tanda tangan yang memotong huruf t ... weleh.. langsung aja garis itu aku turunin dikit... heheheh... emangnya, kalo kita merubah tanda tangan kita guna menyesuaikan dengan kehendak kita itu, ngaruh nggak sih sebenarnya Riawani Elyta?
Riawani Elyta: nah aq jg gak tau tuh temennya mbak Ade Anita itu mbacanya apa dipelajari dari buku or alamiah aja, krn kalo secara alamiah, ttd yg mengalami prubahan itu biasanya mencerminkan perubahan karakter seseorang dlm perjalanan hidupnya, mis.nya yg tadinya terlalu serius bs jadi lebih easy going, tp kalo yg nyesuain ama keinginan, itu yg ketangkep di feeling justru agak susah nebaknya krn emang sengaja dirubah...
54 minutes ago · Like
Ade Anita: iya.. aku suka nyesuain tanda tanganku.. bentuknya tetep tapi secara berkala suka aku ubah agar "mencerminkan kebaikan".. heheh.. tanda tangan aja jaim ... dulu, tanda tanganku dibaca orang sebagai orang yang introvert, jadi aku ubah lebih simple agar bisa jadi ekstrovert.. yaa.. begitulah... tapi pada prinsipnya sama aja bentuknya, tapi ada beberapa bagian aja yang diubah.
45 minutes ago · Like
Tanda tangan tuh, pada sebagian orang, katanya emang bisa menggambarkan karakter seseorang. Makanya ada ilmu yang mempelajari karakter seseorang dari tanda tangan yang dia bubuhkan. Seorang temanku yang lain, dulu pernah juga membaca aku dari tanda tanganku. Menurut dia, aku orangnya boros, tidak bisa mengelola keuangan dengan baik karena sering laper mata dan salah memperhitungkan keuangan.
Waah... jadi, ceritanya aku tanya ke dia, darimana dia bisa membaca itu? Lalu dia bilang, lingkaran yang mengawali sebuah tanda tangan menandakan situasi keuangan seseorang. Nah. Semakin besar lingkarannya, maka penanda keuangannya makin makmur. Tapi, kalau di dalam lingkaran itu ada sesuatu, maka itu artinya ada sesuatu juga. Tergantung dia naruh sesuatu itu berbentuk apa. Kebetulan, lingkaranku tidak ada sesuatu, hanya saja, terputus gambar lingkarannya. Berarti, keuangannya bocor... hehehehe... jadi, aku langsung saja mengubah tanda tanganku agar lingkarannya tidak terputus... setelah itu aku datang lagi ke dia dan bertanya lagi... dia mengubah analisanya. "Keuangannya bagus nih. lancar jaya."
weleh.. apa karakter seseorang bisa diubah sedemikian mudahnya?
dan memang semua pengetahuan tentang tanda tangan yang aku obrolin sama dia, aku praktekin untuk mengubah tanda tanganku. Seperti analisa dia di awal yang mengatakan bahwa aku orangnya cepat putus asa karena ada garis yang terputus di ujung.. langsung aku ubah tanda tanganku dengan menurunkan garis lurus itu agar tidak menabrak apapun... hehehe...
entahlah. Aku sih merasa tidak ada yang berubah dari gayaku, sifatku, karakterku kecuali kalau dalam keadaan JAIM is a must... tapi, tanda tanganku, jelas dah berubah sesuatu dengan image karakter yang aku inginkan...
hmm... jadi, sebenarnya ada hubungannya nggak sih antara tanda tangan dan karakter seseorang?
entahlah. Yang pasti, aku berusaha untuk tidak sepenuhnya mempercayai itu karena, aku lebih suka jadi diri sendiri... jaim itu bikin capek lagi.
Fallen
Jumat, 30 Desember 2011
[Pernikahan] Film yang aku suka apa? Ada banyak. Tapi, film yang termasuk deretan film pertama yang aku tonton bersama dengan suamiku ketika awal kedekatan kami adalah film Pretty Woman yang dipopulerkan oleh Richard Gere dan Julia Robert.
Iya sih, ini film tentang seorang pria super tajir (Richard Gere) yang jatuh cinta pada seorang pelacur jalanan yang cantik jelita dan sebenarnya hidup miskin. Pertemuan mereka juga tidak sengaja sih, kebetulan saja mobil mewah yang dikendarai oleh Richard Gere mendadak mogok di depan Julia Robert yang sedang menjajakan tubuh di pinggir jalan besar. Kebetulan, Julia cukup mengerti bagaimana cara mengendarai mobil mewah tersebut. Sedangkan si Pria kaya terbiasa dilayani jadi tidak mengerti bahwa kesalahan dia dalam mengemudilah yang membuat mobilnya mogok. Jadi, si pria super kaya ini memberi bayaran pada pelacur yang ditemuinya ini untuk mengemudikan mobil ke apartemen super mewahnya.
Iya sih, ini film tentang seorang pria super tajir (Richard Gere) yang jatuh cinta pada seorang pelacur jalanan yang cantik jelita dan sebenarnya hidup miskin. Pertemuan mereka juga tidak sengaja sih, kebetulan saja mobil mewah yang dikendarai oleh Richard Gere mendadak mogok di depan Julia Robert yang sedang menjajakan tubuh di pinggir jalan besar. Kebetulan, Julia cukup mengerti bagaimana cara mengendarai mobil mewah tersebut. Sedangkan si Pria kaya terbiasa dilayani jadi tidak mengerti bahwa kesalahan dia dalam mengemudilah yang membuat mobilnya mogok. Jadi, si pria super kaya ini memberi bayaran pada pelacur yang ditemuinya ini untuk mengemudikan mobil ke apartemen super mewahnya.
Refleksi tahun 2011 # 1: bagaimana caranya untuk bahagia?
Udara dingin mulai menggigit seluruh pori-pori telapak kakiku. Perlahan, aku menyelipkan telapak kakiku ke bawah sepasang telapak kaki yang hangat di sebelah kakiku. Dalam sekejap, rasa hangat terasa menjalari seluruh telapak kakiku. Merambat terus ke seluruh kaki lalu ke sekujur tubuh.
Ini sebenarnya masalah yang sepele saja. Tentang sebuah pengorbanan sederhana yang dilakukan atas nama cinta. Hmm, kenapa tiba-tiba menulis tentang cinta? Baik, aku akan menjelaskan padamu. Tulisan ini aku buat untuk menjawab pertanyaan seorang teman, yang bertanya bagaimana caranya untuk merasa bahagia. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Maka, aku akan bercerita saja. Tentang apa yang aku dapatkan pada suatu malam ketika hujan sudah mengguyur sepertiga waktu malamnya.
Ini sebenarnya masalah yang sepele saja. Tentang sebuah pengorbanan sederhana yang dilakukan atas nama cinta. Hmm, kenapa tiba-tiba menulis tentang cinta? Baik, aku akan menjelaskan padamu. Tulisan ini aku buat untuk menjawab pertanyaan seorang teman, yang bertanya bagaimana caranya untuk merasa bahagia. Aku tidak tahu bagaimana menjelaskannya. Maka, aku akan bercerita saja. Tentang apa yang aku dapatkan pada suatu malam ketika hujan sudah mengguyur sepertiga waktu malamnya.
Labels:
Cerpen,
Sepenggal Kenangan dan Harapan
Ayo Kita Protes
Kamis, 29 Desember 2011
Pernah nggak sih merasa haknya diinjak-injak oleh orang lain?
Atau merasa sesuatu yang semestinya didapat tapi dihalangi berubah menjadi gumpalan yang menyesakkan dada?
Ah.
Saya pernah merasakannya. Dan rasanya amat sangat menyebalkan!!
Tidak ada cara lain yang harus dilakukan untuk situasi seperti itu adalah melakukan protes.
Tapi...
Bagaimana jika yang menahan hak kita itu adalah orang yang kedudukannya lebih tinggi dari kita?
Bagaimana jika yang menghalangi kita berjumpa dengan hak kita tersebut ternyata seseorang yang kita segani?
Jawabannya ternyata tetep saja sama, kita harus mengajukan protes.
Protes adalah cermin bahwa kita ingin keberadaan kita diakui oleh orang lain dan dihargai.
Bahkan para nabi dan Rasul pun pernah mengajukan protes keberatan ketika mendengar perintah dari Tuhan, dari Allah SWT.
Jadi, amat wajar jika kita sebagai manusia biasa mengajukan protes.
Yang tidak boleh itu adalah protes yang anarkie, atau menghasilkan kerusuhan, atau menggelindingkan bola salju yang digelontorkan dengan cara menghembuskan fitnah yang sesat dan menyesatkan.
"Jadi, kalau nggak suka, ya sudah, kalian harus protes."
"Protes itu apa?"
"Protes itu, kasi tahu ke orang yang kita nggak suka karena sesuatu, supaya orang itu mau berubah."
"Caranya?"
"Bisa ngomong langsung, bisa juga marah tapi cuma negur, bisa juga ngirim surat."
"Bisa juga demo." Sebuah suara celetukan keluar ikut urun rembug.
"Iya, demo juga boleh. Asal jangan merusak lingkungan."
"Seperti di tipi-tipi itu ya?"
"Iya, sayang." Lalu aku mengelus pipi halus putri bungsuku yang sedari tadi terus bertanya-tanya. Ada apa gerangan sih? Dia memang baru saja datang mengadu padaku karena diganggu kakak-kakaknya. Biasanya, aku memang tinggal mengeluarkan kata-kata saktiku, "Hei, sudah dong. Jangan ganggu adiknya terus." Lalu suasana damai kembali menyambangi rumahku. Tapi, kali ini , aku ingin memberi nasehat baru pada putri bungsuku yang baru berusia hampir 5 tahun (26 januari 2011 nanti dia tepat berusia 5 tahun). Yaitu, pentingnya untuk protes mempertahankan haknya jika ada yang mengganggu. Dia harus belajar untuk marah, belajar untuk mempertahankan miliknya, belajar untuk merebut sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Bukankah umur manusia tidak dapat diduga? Kemana dia akan mengadu jika nanti aku sudah tiada?
Lalu, beberapa hari kemudian setelah aku mengajarkan dia pentingnya protes jika ada yang mengganggunya, terjadi kembali sebuah keributan di rumahku. Kali ini gara-garanya adalah, kakaknya merebut boneka Pooh yang sedang dia mainkan. Hmm.. sebenarnya, bukan merebut, tapi ingin bermain bersama tapi porsi pembagian pemilikannya tidak seimbang (hehehehe, ini bahasa pejabat nih, yang suka memperhalus sebuah situasi. Ada bakat jadi pejabat ya aku sepertinya? ^_^ )
JEDAR!
JEDUR!
Pintu dibanting mendadak setelah baru saja mereka saling sahut-sahutan. Lalu tiba-tiba senyap. Begitu senyap sampai aku sendiri bingung, "Hei, indahnya perdamaian. Cepat sekali mereka akur kembali. Alhamdulillah." Lalu, sambil masih memegang centong (karena memang aku sedang memasak), aku mengintip keduanya.
Olala... ternyata, sang kakak sudah asyik dengan televisi. Sedangkan sang adik, sedang asyik membuat sesuatu. Cepat aku ambil kamera dan diam-diam mengabadikan gambarnya. Sambil tidak lupa wawancara tanpa setahu objek yang aku abadikan gambarnya.
gambar satu dan dua di bawah ini ; Hawna sedang bekerja.
"Sedang apa?"
''Aku lagi nulis buat mbak Arna."
"Nulis apa?" (Hawna belum bisa menulis dan membaca).
"Nulis, Mbak Arna nggak boleh masuk kamar kalau boneka pooh madunya nggak dikembaliin ke aku. Kalau mau masuk kamar, boneka pooh madunya harus dikembaliin dulu ke aku. Pokoknya aku marah sama mbak Arna dan aku mau bonekaku kembali."
"Wahh..begitu panjang protesnya."
'Iya, panjang, biar mbak arna denger yang mau aku omongin." (pasti maksudnya tahu, bukan dengar..hehehe, namanya juga anak kecil)
"Tapi, kenapa kertas protesnya ada dua?"
'Iya, yang satunya lagi, tulisannya awas hati-hati nanti boneka poohnya kotor karena poohnya suka makan madu dan madunya itu kalau tumpah lengket jadi bisa datengin semut."
"Puanjang buanget sih nak isi protesnya. Coba ibu baca.. boleh kan?"
"Boleh.. tapi aku mau mbak arna sih yang baca."
Lalu, tok..tok..tok.. pintu dipukul-pukulnya dengan kepalan tangan mungilnya agar lem di kertas itu menempel dengan kuat di daun pintu. Setelah selesai, di depan pintu terlihat dua buah kertas. Ini isinya (tulisan pesannya sudah dibaca kan di atas?).
Perhatikan perbedaan kedua gambarnya. Gambar yang hanya ada satu sosok itu, adalah peringatan untuk boneka pook agar madunya tidak kecret kemana-mana. Sedangkan gambar yang ada dua sosok itu adalah protes untuk mbak arna.
------------
Penulis: Ade Anita. Maaf ya notesnya nggak penting, cuma pingin berbagi cerita saja kok. ^_^
Atau merasa sesuatu yang semestinya didapat tapi dihalangi berubah menjadi gumpalan yang menyesakkan dada?
Ah.
Saya pernah merasakannya. Dan rasanya amat sangat menyebalkan!!
Tidak ada cara lain yang harus dilakukan untuk situasi seperti itu adalah melakukan protes.
Tapi...
Bagaimana jika yang menahan hak kita itu adalah orang yang kedudukannya lebih tinggi dari kita?
Bagaimana jika yang menghalangi kita berjumpa dengan hak kita tersebut ternyata seseorang yang kita segani?
Jawabannya ternyata tetep saja sama, kita harus mengajukan protes.
Protes adalah cermin bahwa kita ingin keberadaan kita diakui oleh orang lain dan dihargai.
Bahkan para nabi dan Rasul pun pernah mengajukan protes keberatan ketika mendengar perintah dari Tuhan, dari Allah SWT.
Jadi, amat wajar jika kita sebagai manusia biasa mengajukan protes.
Yang tidak boleh itu adalah protes yang anarkie, atau menghasilkan kerusuhan, atau menggelindingkan bola salju yang digelontorkan dengan cara menghembuskan fitnah yang sesat dan menyesatkan.
"Jadi, kalau nggak suka, ya sudah, kalian harus protes."
"Protes itu apa?"
"Protes itu, kasi tahu ke orang yang kita nggak suka karena sesuatu, supaya orang itu mau berubah."
"Caranya?"
"Bisa ngomong langsung, bisa juga marah tapi cuma negur, bisa juga ngirim surat."
"Bisa juga demo." Sebuah suara celetukan keluar ikut urun rembug.
"Iya, demo juga boleh. Asal jangan merusak lingkungan."
"Seperti di tipi-tipi itu ya?"
"Iya, sayang." Lalu aku mengelus pipi halus putri bungsuku yang sedari tadi terus bertanya-tanya. Ada apa gerangan sih? Dia memang baru saja datang mengadu padaku karena diganggu kakak-kakaknya. Biasanya, aku memang tinggal mengeluarkan kata-kata saktiku, "Hei, sudah dong. Jangan ganggu adiknya terus." Lalu suasana damai kembali menyambangi rumahku. Tapi, kali ini , aku ingin memberi nasehat baru pada putri bungsuku yang baru berusia hampir 5 tahun (26 januari 2011 nanti dia tepat berusia 5 tahun). Yaitu, pentingnya untuk protes mempertahankan haknya jika ada yang mengganggu. Dia harus belajar untuk marah, belajar untuk mempertahankan miliknya, belajar untuk merebut sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Bukankah umur manusia tidak dapat diduga? Kemana dia akan mengadu jika nanti aku sudah tiada?
Lalu, beberapa hari kemudian setelah aku mengajarkan dia pentingnya protes jika ada yang mengganggunya, terjadi kembali sebuah keributan di rumahku. Kali ini gara-garanya adalah, kakaknya merebut boneka Pooh yang sedang dia mainkan. Hmm.. sebenarnya, bukan merebut, tapi ingin bermain bersama tapi porsi pembagian pemilikannya tidak seimbang (hehehehe, ini bahasa pejabat nih, yang suka memperhalus sebuah situasi. Ada bakat jadi pejabat ya aku sepertinya? ^_^ )
JEDAR!
JEDUR!
Pintu dibanting mendadak setelah baru saja mereka saling sahut-sahutan. Lalu tiba-tiba senyap. Begitu senyap sampai aku sendiri bingung, "Hei, indahnya perdamaian. Cepat sekali mereka akur kembali. Alhamdulillah." Lalu, sambil masih memegang centong (karena memang aku sedang memasak), aku mengintip keduanya.
Olala... ternyata, sang kakak sudah asyik dengan televisi. Sedangkan sang adik, sedang asyik membuat sesuatu. Cepat aku ambil kamera dan diam-diam mengabadikan gambarnya. Sambil tidak lupa wawancara tanpa setahu objek yang aku abadikan gambarnya.
gambar satu dan dua di bawah ini ; Hawna sedang bekerja.
"Sedang apa?"
''Aku lagi nulis buat mbak Arna."
"Nulis apa?" (Hawna belum bisa menulis dan membaca).
"Nulis, Mbak Arna nggak boleh masuk kamar kalau boneka pooh madunya nggak dikembaliin ke aku. Kalau mau masuk kamar, boneka pooh madunya harus dikembaliin dulu ke aku. Pokoknya aku marah sama mbak Arna dan aku mau bonekaku kembali."
"Wahh..begitu panjang protesnya."
'Iya, panjang, biar mbak arna denger yang mau aku omongin." (pasti maksudnya tahu, bukan dengar..hehehe, namanya juga anak kecil)
"Tapi, kenapa kertas protesnya ada dua?"
'Iya, yang satunya lagi, tulisannya awas hati-hati nanti boneka poohnya kotor karena poohnya suka makan madu dan madunya itu kalau tumpah lengket jadi bisa datengin semut."
"Puanjang buanget sih nak isi protesnya. Coba ibu baca.. boleh kan?"
"Boleh.. tapi aku mau mbak arna sih yang baca."
Lalu, tok..tok..tok.. pintu dipukul-pukulnya dengan kepalan tangan mungilnya agar lem di kertas itu menempel dengan kuat di daun pintu. Setelah selesai, di depan pintu terlihat dua buah kertas. Ini isinya (tulisan pesannya sudah dibaca kan di atas?).
Perhatikan perbedaan kedua gambarnya. Gambar yang hanya ada satu sosok itu, adalah peringatan untuk boneka pook agar madunya tidak kecret kemana-mana. Sedangkan gambar yang ada dua sosok itu adalah protes untuk mbak arna.
------------
Penulis: Ade Anita. Maaf ya notesnya nggak penting, cuma pingin berbagi cerita saja kok. ^_^
Langganan:
Komentar (Atom)











